8. Luke Abraham

22 1 0
                                    


"Hei Ser." Sapa laki-laki tinggi yang diperhatikan Serra tadi.

Serra hanya diam dan melongo melihat laki-laki itu. Dan si Neylia masih serius dengan kembang apinya. Taulah, kalau sudah liat hal kesukaannya atau yang menarik, gak bisa lepas tuh mata.

"Serr?" Tangan laki-laki tinggi tadi melambai-lambai didepan mata Serra.

Mata Serra pun mulai berkedip dan mulut Serra mulai mengatup. Dan dengan cepat,

"Hey Luke, apa kabar lo?!" Serra tiba-tiba merangkul laki-laki tinggi itu dengan sedikit menjijit.

Dengan suara keras Serra, mampu menarik perhatian Neylia. Neylia pun terkejut melihat Serra merangkul seorang lelaki yang eheem... tampan baginya. Dan juga berperawakan tinggi.

"Ayo jangan ngomong disini, nanti kaga denger suara gue." Ucap Serra yang siap-siap menarik tangan lelaki tinggi itu.

"Ney, ikut gue." Dan tangan kosong Serra satunya menarik tangan Neylia.

Dan sekarang, mereka bertiga berada di cafè dekat taman kota. Dan telah memesan secangkir coffe untuk mereka.

"Ney, kenalin ini temen gue waktu kecil."

"Bentar, kan gue temen lo waktu kecil juga kan Ser?"

"Yee lo dulu kan pindah waktu lo TK. Dan dia dateng waktu gue SD kelas 1." Jelas Serra.

"Ohh gituu"
"Kenalin gue Neylia Vrandesca. Bisa dipanggil Neylia." Senyum Neylia mengajak bersalaman dengan lelaki tinggi itu.

Lelaki tinggi itu menerima salaman dari Serra, "Gue Luke. Luke Abraham." Balas lelaki tinggi tadi a.k.a Luke.

Dan tangan mereka mulai terlepas.

"Eh, lo kapan dateng? Gak kabar-kabar kalo dateng. Kaga kangen lo sama gue?" Cibir Serra.

"Yaelah Ser,kangenlah gue. Secara udah 5 tahun gue ga ketemu sama lo." Ucap Luke

"Terus kenapa ga ngabarin gue sama papa?" Sinis Serra.

"I'm very busy." Jawab luke dengan sombongnya.

Serra pun menjawab, "Berlagak sibuk lo."

"Haha gue baru dateng kemaren malem. Jadi belum kabarin lo." Jelas Luke pada teman masa kecilnya dulu.

"Ooh." Serra hanya ber-oh ria dengan menyeruput coffenya.

Neylia yang sedari tadi hanya menyeruput coffenya dan memainkan jarinya memutari bibir cangkir tersebut, mulai bosan, "Ehmm.."

Dua orang ini pun masih tetap saja berbincang-bincang dengan asyiknya. Neylia pun semakin kesal karena ia merasa dikacangi oleh Serra dan Luke.

"Yaampun, kacang sekarang mahal banget yaa." Sindir Neylia dengan menopang dagunya diatas meja dan menghadap Serra dan Luke.

Yang merasa disindirpun mulai merespon.

"Haha yaampun gue lupa kalo masih ada lo disini Ney." Ejek Serra dengan tertawa.

"Sialan lo Ser." Cemberut Neylia dan tangan jailnya siap mencium dahi temannya itu.

Pletak

"Selamat, anda mendapat sentilan cantik dari tangan gue." Ucap Neylia memperagakan orang yang biasa menyambut pelanggan di supermarket. Neyliapun tertawa bangga penuh kemenangan.

Si Serra hanya mengusap-usap dahinya bekas sentilan cantik dari tangan Neylia.

Luke? Dia hanya tertawa bersama dengan tawa Neylia yang menyeruak ditelinga Serra.

"Apaan sih lo ikut ketawa?" Kesal Serra pada Luke yang masih tertawa. "Mau juga lo dapet sentilan cantiknya?" Tanyanya.

Tanpa dijawab pun, Serra dan Neylia saling berlirik mata dan merencanakan sesuatu. Dan tiba-tiba,

Pletak

Pletak

"Selamat, anda mendapat sentilan cantik dari kami berdua." Kedua perempuan ini memperagakan apa yang diperagakan oleh Neylia tadi, dan mulai tertawa bangga.

"Dasar lo semua."

♣♧♣


"Gue sama Serra pulang dulu ya Luke?"

"Emang lo gak pulang kerumah?" Tanya Luke

"Gue nginep dirumahnya Serra." Jawabnya.

"Ooh apa gue anter?" Tawar Luke dan menunjuk mobil hitamnya yang ada di parkiran dekat tempat mereka berdiri sekarang.

"Gak usah, rumah gue deket dari sini. Bisa jalan kaki. Sekalian jogging malam."

"Ohh oke deh. Gue duluan ya? Udah di cari papa gue."

"Oke sip."

Dan Luke mulai menuju pada mobilnya dan masuk. Menghidupkan mesin kendaraan roda empat itu dan mulai bergerak melaju di jalanan.

Setelah mobil Luke hilang dari pandangan Serra dan Neylia, merekapun mampir ke supermarket untuk membeli cemilan malam dan pulang berjalan kaki menuju rumah Neylia.

Bersambung

Hello guys^^
Tetap setia baca my story ini yah
Kritik, saran ataupun voment sangat mendukung author
Thanks:)

Nvr

His Not 'NERD' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang