Dengan memperhatikan handphonenya, membuat seorang Neylia Vrandesca merasa jenuh dan lelah. Bagaimana tidak, ia telah lama menunggu seseorang untuk menerima permintaan pertemanannya di Line App.Lama banget nih anak kalau nerima. Sombong kali nih anak -_- Batinnya.
♣♧♣
"Aku pulang." Salam seseorang dengan membuka pintu rumahnya.
"Kau sudah pulang Ber? Darimana aja, malem gini baru pulang?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan segala perhatian.
"Iya ma. Beryl tadi lagi ada kerja kelompok di rumah temen" Jawab Beryl dengan nada cuek. "Beryl ke kamar dulu ya ma, capek." Keluhnya
"Baiklah, tapi udah makan malam belum?"
"Sudah ma. Beryl mau ke kamar dulu." Pamitnya dan langsung meninggalkan ibunya di ruang tamu.
"Anakku memang dingin seperti ayahnya." Gumam Ibu Beryl dan kembali untuk melihat sinetron televisi kesukaannya.
Beryl Reymond tidak ingin ibu tercintanya itu tau apa yang telah dilakukannya tadi hingga pulang malam. Ia tidak ingin ibunya mengetahui bahwa anaknya pergi ke rumah sakit dan berkonsultasi dengan dokter psikolog. Ia takut kalau ibunya mengkhawatirkannya secara berlebihan seperti menghayati sinetron kesukaannya di televisi.
Di kamar, Beryl segera mandi untuk membersihkan dirinya yang dirasa lengket dan segera pergi tidur. Saat ingin tidur, ia sempat mengecek handphone nya yang seharian tadi belum dilihatnya.
Ia membuka Line App dan menemukan sebuah Id Line yang mengajaknya untuk berteman. '@Ney_'
Siapa dia? Tanya Beryl dalam hati.
Saat melihat foto Line nya, ia pun menyadari bahwa @Ney_ adalah teman sekelasnya. Dan teman dari seorang...... Serra Kraisya.
Tak lama ia langsung menerima permintaan pertemanan itu dan segera tidur. Karena rasa lelah dan kantuk sudah menguasai dirinya.
♣♧♣
Diriring.. (suara line masuk)
Suara notifikasi handphone seseorang telah berbunyi. Dan suara itu adalah suara khas dari Line App. Di ceknya handphone tersebut dan segera melihat Line App miliknya.
'Beryl Reymond telah menjadi teman anda'
Tertera kalimat di atas yang membuat seorang perempuan yang terbaring di tempat tidurnya saat ini tersenyum.
Diterima juga ternyata. Batinnya.
♣♧♣
"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Merlyn sembari menaruh peralatan mengajarnya di meja guru
"Pagi bu!" Serempak satu kelas menjawab.
"Sekarang buka buku paket kalian hal 30." Suruh Bu Merlyn.
Dan pembelajaran berjalan dengan keadaan yang seperti biasa. Hening. Ramai. Tegang. Takut. Lucu.
Setengah hari di sekolah telah berlalu. Dan sekarang adalah waktu untuk semua murid meninggalkan rumah kedua mereka ini.
"Jadi gak nih nganterin Neylia yang lucu nan imut ini ke toko musik?" Tanya Neylia dengan gaya imutnya.
"Udah cepetan, mau dianterin apa gak?"
"Ya maulah.. Let's go!" Jawab Neylia excited.
Beberapa menit berjalan di trotoar, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka. Toko Musik. Dengan segera dimasukinya toko musik tersebut.
"Gue beli senar gitarnya dulu ya Ser?"
"Iya, gue tunggu di sini."
Dengan sigap Neylia mencari-cari sebuah senar untuk gitarnya dirumah. Yap, senar gitar miliknya putus kemarin. Dan karena itu ia di sini.
Sambil menunggu Neylia mencari keperluannya, Serra melihat-lihat barang yang dijual oleh toko tersebut. Banyak peralatan-peralatan musik yang di jual, seperti gitar, piano, keyboard, bass, drum, biola, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang lengkaplah toko musik itu.
Dan sebuah brosur yang menempel di tembok toko itu, menarik perhatian Serra.
Bersambung
Hayoolohh brosur apaan ituuhh? Hihihi :D
Sebenernya Neylia itu suka gak sih sama Beryl? Kok mengharapkan banget yaa Line nya di terima?
Penasaran?
Enggak tuh :v
Ditunggu aja kali yaaahhh...
Voment, saran dan kritikan membantu author lohh
Pai pai~
Nvr
KAMU SEDANG MEMBACA
His Not 'NERD'
Teen Fiction"Akulah Bintang..." "Dan akulah Bulan..." "Aku datang sebagai Matahari..." →Beryl Reymond← Serra Kraisya. Nama yang selalu ada dihati gue. Gue suka sama dia. Tapi, mungkinkah dia suka sama gue? Dengan sifat dan penampilan gue yang bisa dibilang Nerd...