9. Now I See You Again

32 0 0
                                    

Sebuah laptop dibuka dan sebuah jari menekan tombol power untuk menghidupkan laptop tersebut. Sambil menunggu laptop tersebut menyala dengan sempurna, sang pemilik laptop mengambil kantong belanja dimeja belajarnya dan membawanya pada temannya yang sedang memandangi laptop diatas kasur.

Setelah laptop menyala sempurna, dimasukkannya kaset CD di laptop tersebut. Dan tidak menunggu lama, film pun terputar di layar laptop itu. Kedua orang ini mulai menonton film tersebut dengan mengambil camilan malam mereka di kantong belanja. Dan mulai memakannya.

"Ney, judul filmnya apaan?" Tanya perempuan yang serius dengan filmnya.

"Judulnya Magic Hour." Jawab temannya yang masih fokus dengan film yang ada dilayar laptop miliknya. "Bagus kok Ser, lo liat aja. Hayati kalo bisa." Tambahnya dan memasukkan camilan kedalam mulutnya.

Dua orang perempuan ini mulai serius menonton film mereka. Dan mulai bisa menghayati. Apalagi yang namanya Serra Kraisya yang melihat film melow romance seperti Magic Hour itu, sekarang aja matanya udah mulai berkaca-kaca.

'Kenapa Tuhan nyiptain hati kalau buat dipatahin.'

"Wahh ngena banget kata-kata itu. Sryut sryutt..." Tangis Serra mendengar perkataan pemain dalam film Magic Hour tersebut dengan menyedot ingusnya.

Neylia pun hanya menggelengkan kepalanya, "Lo sudah terhanyut dalam film ini."

Dan mereka mulai serius kembali dengan film tersebut.

"Ser," panggil Neylia pelan.

"Apaan?" Tanya Serra yang masih fokus pada filmnya.

"Luke itu..."

"Kenapa sama Luke?"

"Ganteng yaa?" Puji Neylia dengan mata yang berbinar-binar dan membayangkan wajah Luke Abraham.

"Lo bilang dia ganteng?" Kaget Serra dan mulai memandang Neylia.

Sambil mengambil camilan yang ada di tangannya, "Iyah udah tinggi, putih, keturunan bulee lagi. Cowok idaman tuh."

"Elo.." Serra mulai mendekati wajah Neylia dan menatap mata Neylia dalam, "Suka sama Luke?"

Neylia mendorong wajah Serra menjauh dari wajahnya. "Gausa ngeliat sampe segitunya kalii. Gue cuma memuji makhluk ciptaan Tuhan itu."

"Yee ngeles lo nya."

"Gue gak ngeles kali. Kenyataan kan dia emang ganteng."

"Ney, gue tau lo. Lo suka kan sama si bule Luke itu?" Tanya Serra sambil menaik turunkan alisnya.

"Enggak Ser."

"Jujur sama gue."

"Kaga Ser, baru ketemu juga."

"Kan bisa dikatakan Cinta Pandangan Pertama."

"Bisa yaa?"

"Yabisalah Ney. Jadi lo sekarang ngalamin itu?"

Neylia mengangkat kepalanya keatas dan melihat langit-langit kamar tidurnya, "Gue gak tau, dari dulu kan gue cuma muji orang yang menurut gue menarik." Neylia mengganti posisi kepalanya menghadap Serra, "Lo tau itukan?"

"Ya tau. Tapi misal aja kan kalo lo suka, bisa gue comblangin. Hahaha"

"Terserah ente lah."

Dan sekarang kembali ke posisi semula mereka, melihat film dan memakan camilannya. Dan baru beberapa detik, "NEY, ULANGIN LAGI, GUE BELUM LIAT!" Teriak Serra menunjuk laptop milik Neylia.

Sambil mengusap-usap telinga Neylia yang terkena korban suara Serra, "Males ah, sibuk tangan gue." Dan Neylia mulai memakan cemilannya santai.

"Ganti ah! Gue gak paham nih kalo belum liat adegan sebelumnya." Serra mendorong dan memukul pelan pundak Neylia dan menunjuk-nunjuk laptop milik Neylia.

"Kayak anak kecil yang gak diberi es krim lo." Ejek Neylia yang hanya melirik Serra sebentar dan melanjutkan filmnya.

"Biarin. Kalau gak di ulangin, gue bilang ke Luke kalo lo itu suk-"

"Iya ahh. Bawel bin ribet lo." Perkataan Serra disela oleh Neylia dan ia pun mulai memutarkan adegan film yang sebelumnya.

"Gitu dong." Serra pun tertawa bangga dan mulai serius melihat film Magic Hour nya itu.

♣♧♣

Seorang laki-laki merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya. Ia pun mulai mengeluarkan dompet dan mengambil sesuatu dari dalam sana. Sebuah foto. Foto 2 orang anak kecil laki-laki dan perempuan dengan background di Taman Bermain.

"Now I see you again." Sambil mengusap foto tersebut, dan lebih tepatnya mengusap foto anak kecil perempuan itu.

"Serra Kraisya."


Bersambung

His Not 'NERD' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang