Chapter I : Ramalan

3.3K 274 33
                                    


Seorang pria tampak tergopoh-gopoh, berlari sekuat tenaga menembus lorong-lorong panjang yang sekilas nampak tak berujung. Namun pria tersebut tahu, di ujung lorong sunyi itu ada sebuah tempat yang dituju. Di sana-lah dia akan melaporkan segalanya, segala yang baru saja diketahuinya.

Terengah, pria paruh baya itu mengatur nafas. Dia tidak mungkin menghadap junjungannya dengan keadaan berantakan dan nafas terengah-engah. Setelah merasa keadaannya sudah lebih baik, pria dengan jubah biru panjang yang menjuntai hingga lantai, sebuah topi yang berhiaskan intan serta mutiara, menunjukkan kasta tersendiri yang dimilikinya. Namun seseorang yang berada di dalam sana, jauh lebih agung daripada dirinya, daripada yang pernah dibayangkan tentangnya.

"Yang Mulia Tuanku Pangeran..." suaranya diatur sedemikian rupa. Sangat pelan hingga hanya berupa desahan lirih. Namun pria itu tahu sang Pangeran sanggup mendengarnya, bahkan suara rintihan paling pelan sekalipun.

"Ada apa?" Suara itu menjawab pelan dari balik ruangan. Hanya jawaban singkat namun menandakan suasana hati sang pemilik suara. Suara itu.. dingin dan kelam.

"Yang Mulia, saya membawa sebuah kabar. Kabar yang sangat penting." Pria itu menekankan beberapa kata di dalam kalimatnya. Kabar penting.

"Masuklah..." titah sang Pangeran segera. Pria dengan jubah biru itu membuka pintu dan masuk ke dalam dengan sikap tegang. Saat melihat sosok junjungannya tersebut, sebelum mata mereka beradu pandang, sang pria paruh baya sudah membungkukkan tubuhnya dalam-dalam sebagai bentuk penghormatan tertinggi pada penguasa negerinya, Blue Valley.

"Sebaiknya kau membawa kabar bagus." Meski tak kentara, sang pria dapat merasakan nada intimidasi dan ancaman serius dalam kata-kata sang Pangeran.

"Te-tentu Yang Mulia. Mana berani hamba mengganggu Yang Mulia hanya untuk hal yang sepele." Pria itu berusaha tetap tenang, menyembunyikan getar dalam suaranya.

Sang Pangeran terdiam sejenak, si pria tersebut tahu ini mungkin kesempatan terbaiknya.

"Saya sudah menemukan arti dari mimpi-mimpi Yang Mulia." Si pria paruh baya terlihat senang sementara junjungan di hadapannya itu tak menampakan ekspresi apapun.

"Jadi apa artinya?" Tanyanya tak sabar. Iris mata sehitam malam itu menatapnya seolah ingin mengulitinya sekarang juga.

Sang pria bergidik ngeri dengan aura yang dipancarkan sang Pangeran. Lebih baik cepat selesaikan, sebelum kehilangan nyawa. Bathinnya lirih.

"Reinkarnasi sang Putri akan terlahir lagi dalam wujud manusia. Tapi...." pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala pendeta di istananya tersebut terdiam sejenak, seolah memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan sesuatu pada junjungannya tersebut.

Tubuh sang Pangeran kontan menegang. Wajah tampannya yang selalu terlihat datar kini tampak sedikit emosi di dalamnya.
Sang Putri akan bangkit kembali?

"..... Yang Mulia Pangeran harus menunggu."

"Berapa lama?"

" 1000 Tahun. Yang Mulia Tuanku Pangeran Alexander Kohlér harus menunggu selama seribu tahun."

Sang Pangeran terkesiap, meski dia memiliki hidup abadi tanpa harus takut dengan kematian, tapi menunggu pasangannya terlahir kembali selama seribu tahun, apa dia sanggup?

"Segera setelah dia terlahir kembali, aku menginginkan dia langsung dibawa ke istanaku, Golden East."

Sang pria paruh baya tahu itu bukan sesuatu yang dapat dibantah, melainkan sebuah putusan mutlak dari sang Tuan.

-----000000-----

Suatu hari, pasangan sejati sang Pangeran terlahir ke dunia. Seorang gadis dengan kecantikan yang tak dapat dibayangkan sebelumnya. Kehalusan budi pekertinya, parasnya yang rupawan merupakan perpaduan yang sangat sempurna. Yang Mulia Pangeran Al akan jatuh cinta padanya. Sangat mencintainya...

Namun tepat saat malam pertama mereka, tepat saat bulan purnama penuh, seorang pengkhianat yang ingin menggulingkan sang Pangeran dari tahtanya melakukan kudeta. Mereka menyusup ke kamar pribadi sang Pangeran dan membunuh sang Putri dengan kekejaman yang tak dapat dilukiskan.

Mengetahui para pengkhianat tersebut telah berhasil membunuh sang Putri karena ketelodorannya, sang Pangeran melakukan gerakan pencarian besar-besaran dengan menawarkan hadiah bagi seluruh penduduk Blue Valley yang mampu menemukan para pengkhianat tersebut.

Dan tidak memerlukan waktu yang lama, para pengkhiat yang telah membunuh pasangan takdirnya berakhir dalam keadaan menyedihkan yang sulit dijelaskan. Kulit tengkorak kepala mereka tercabut dengan kejam, bola mata yang hancur, bagian tubuh atas yang koyak dan tubuh bawah yang sudah tak lagi lengkap.

----000000-----

Yang Mulia Pangeran sudah mendengar tentang "anak dalam ramalan"  yang akan menjadi jodohnya. Anak yang akan terlahir 1000 tahun lagi itu memang sangat istimewa. Dia akan menjadi jodoh sekaligus musuhnya.

Seseorang yang akan bercinta dengannya, sekaligus menghunus pedang ke arahnya.

.
.
.

Oshirase >.<

Ketemu lagi sama odes. Author yang sedang mencoba menulis genre Fantasy. Pertama kalinya karena saya tipe author yang lemah di genre ini
Tapi yang namanya mencoba gak apa-apa kan? :D
Fict Al-Yuki lagi nih, tp dengan genre fantasy yg jarang odes temukan ;)
Oh iya, buat readers yang masih di bawah umur (under 17) harap berhati-hati. Karena nantinya akan ada konten dewasa yang mengisi bagian-bagian cerita,
Odes udah memperingatkan loh ya. Dilarang ngomel dan marah kalo nemuin adegan mature content nya :Dv

** Bulan Baru akan diapdet seminggu sekali. Antara senin /kamis tergantung ketersediaan wifi dan kesibukan kerja.
Kalo AGFG mungkin apdet dalam waktu dekat.

Terimakasih untuk vommentnya,
Khusus cerita "Anak Dalam Ramalan" ini dilanjut atau gaknya tergantung respon readers. Karena ini project pribadi :P

See ya!

Sincerely yours
Odes

Anak Dalam RamalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang