Kau mungkin akan bertanya, dimana dan tempat seperti apa Blue Valley itu?
Blue Valley dulunya adalah sebuah daratan tak bertuan. Sebuah daratan besar dan luas yang disebut dan dipercaya terletak di ujung dunia. Sebuah tempat tak terjangkau manusia yang sengaja diciptakan para kaum keturunan dewa untuk bersantai menikmati alam yang juga merupakan ciptaan mereka.
Blue Valley saat ini dipimpin oleh seorang Pangeran tampan dan kharismatik, Yang Mulia Alexander Kohlér. Keturunan langsung dari Dewa Besar Zeus, sang Dewa dari segala dewa. Yang Mulia Pangeran Al adalah pewaris satu-satunya tahta dari sang Dewa Besar yang merupakan Ayahnya tersebut. Saat Dewa Besar Zeus merasa sudah cukup melakukan tugasnya dan ingin beristirahat dengan tenang, maka tampuk kepemimpinan diberikan kepada putra semata wayangnya, Yang Mulia Pangeran Al.
Diciptakan dari cinta dan kasih sayang Dewa Besar Zeus dan Dewi Athena, Pangeran Al tumbuh bergelimang berkah. Seluruh semesta mencintai pewaris yang akan memimpin dunia saat sang Ayah mundur dari jabatannya.Seluruh yang melekat pada tubuhnya, bahkan sejak dia diciptakan merupakan yang terbaik dan paling sempurna.
Di malam penobatan Pangeran sebagai sang pewaris tahta di hari yang sama dengan hari kelahirannya, hal yang sama sekali tidak terduga terjadi. Saat itu seluruh dewa dari berbagai penjuru bumi dan langit hadir pada malam bersejarah tersebut. Hanya ada satu nama yang memilih absen. Dia adalah Hardes, sang dewa kegelapan. Neraka merupakan rumah pengasingannya. Sebuah hukuman yang dijatuhkan Dewa Besar Zeus sendiri karena Hardes dengan lancang mencintai dan bahkan dengan berani mengganggu sang istri, Dewi Athena.
Sejak mendapat hukuman dari Dewa Besar Zeus, Hardes terus mendendam. Di dalam neraka, dewa paling jahat dari segala dewa itu menyusun sebuah rencana. Rencana yang akan menghancurkan kebahagiaan Dewa Besar Zeus dan dewi yang dicintainya, dewi Athena. Hardes akan menggunakannya. Menggunakan sang putra mahkota sebagai tumbal segala rencana liciknya.
Dengan kekuatan dan kekuasaan atas kegelapan yang dimilikinya, Hardes memutuskan membangkitkan mereka. Ya... mereka. 3 penyihir bersaudara paling termahsyur sepanjang jaman. 3 penyihir yang karena kekejaman dan ilmu sihir mereka yang amat berbahaya bagi dunia,telah Dewa Besar Zeus penjarakan ketiganya dalam neraka jahanam. Tubuh mereka telah menjadi abu, sementara jiwa mereka tak akan pernah tenang dalam penyiksaan selamanya.
Setelah membangkitkan 3 penyihir bersaudara itu, Hardes meminta mereka untuk mengutuk sang putra mahkota dengan kutukan paling mengerikan. Sebuah kutukan yang tak akan bisa dihapus, selamanya...
Ketiga penyihir itu setuju mengabulkan permintaan Hardes,tapi mereka meminta setengah dari keabadian sang Dewa Kegelapan sebagai bayaran yang pantas. Hardes sudah tak peduli lagi dengan dirinya, yang dia pikirkan hanyalah menghancurkan kebahagiaan memuakkan sang Dewa Besar Zeus, selamanya!
Dan tepat saat acara penobatan sang Pangeran Al, putra mahkota dari Dewa Besar Zeus dan Dewi Athena, ketiga penyihir paling kejam itu merapal mantra kutukan. Sebuah kutukan ironi, yang tak akan bisa dihapus sepanjang eksistensinya.
Di saat seluruh undangan pesta penobatan pangeran Al tengah menikmati intim dan hangatnya suasana pesta, kedatangan Hardes membuyarkan semuanya. Datang ditemani ribuan ekor gagak hitam yang selalu disangkut-pautkan dengan kesialan bagi manusia, Hardes datang dengan sebuah senyuman!
Kedatangan Harders mengejutkan semua pihak, Dewa Besar Zeus tentu yang paling terkejut. Tak disangka Hardes yang membencinya karena masalah masalalu mereka dengan dewi Athena bersedia memberikan berkahnya pada putra tunggal mereka.
Hardes mendekati sang Pangeran. Tangannya yang berhias kuku hitam panjang serupa cakar berusaha mengelus sang putra mahkota. Dewa Besar Zeus dan seluruh hadirin melihatnya dengan pandangan tegang. Namun mereka tahu Hardes tak akan berani macam-macam di depan ribuan dewa lainnya. Sekalipun dia dewa kegelapan yang menguasai kematian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Dalam Ramalan
FanfictionYang Mulia Pangeran Alexander Kohlér sudah menunggu sangat lama. Begitu lama hingga rasanya menunggu seumur hidupnya. Hanya satu hal yang membuatnya bertahan sejauh ini. Hanya satu kalimat. "Sang Putri akan terlahir kembali, dalam wujud manusia. Dan...