Bagian X : Zora Kei

1.4K 192 23
                                    

.
.
.

Zora Kei,

Merupakan nama salah satu dewa yang menjadi kepala pasukan pengamanan Dewa Besar Zeus. Zora Kei adalah dewa yang diciptakan sendiri oleh Dewa Besar Zeus dari salah satu anak panah kesayangannya yang terbuat dari fenomena alam terdahsyat, petir.

Kekuatan menghancurkannya merupakan salah satu yang terkuat. Fenomena alam paling ditakuti oleh semesta alam.

Namun di balik kekuatan menghancurkan maha dahsyat yang dimilikinya, Zora Kei adalah dewa yang sangat lembut dan baik hatinya. Reputasinya sebagai seorang dewa utama selalu terjaga dengan sempurna. Dan yang paling penting, Zora Kei adalah satu-satunya dewa yang masih setia pada Dewi Athena di tanah pengasingannya.

Setiap hari, tanpa pernah terlupa, Zora Kei selalu datang menjenguk istri dari Dewa Besar Zeus tersebut. Kematian Dewa Zeus adalah kejadian yang paling mengguncang dewa muda itu. Ketidakmampuannya untuk menyelamatkan Dewa Zeus menjadi penyesalan yang mendarah daging untuknya. Bagi Zora Kei, sosok Dewa Besar Zeus lebih dari segalanya. Dewa Zeus merupakan junjungan yang sangat dia hormati, sekaligus sosok yang dia anggap sebagai seorang 'Ayah'.

Namun Dewa Zeus justru mati di tangan putra kandungnya sendiri. Sang Pangeran Alexander Kohlér, pewaris tunggal seluruh tahtanya dengan begitu tega menikam sang Ayah dengan belati harb tepat di dada dewa agung tersebut. Membuat sosok penuh kharisma yang telah melepaskan keabadiannya pasca tragedi terbunuhnya dewi Aphrodite itu, lenyap menjadi butiran debu.

Lalu sang Pangeran membuat perintah, bahwa Ibunya, dewi Athena akan ditempatkan di tanah pengasingan. Tempat dimana tak ada seorang mahluk pun boleh menemuinya. Atau mereka yang membangkang, akan menemui ajal di tangannya. Namun Zora Kei melanggar semua aturan demi kasih sayangnya pada dewi Athena. Dia sudah gagal melindungi Dewa Besar Zeus, kali ini dia tidak akan gagal melindungi sang dewi dari kekejaman putranya sendiri, Pangeran Al.

Sang Pangeran tahu, Zora Kei sudah membangkang dari perintahnya. Namun karena rasa hormatnya pada reputasi dewa muda itu, sang Pangeran masih memaafkannya dan membiarkannya menemui dewi Athena di tanah pengasingannya.

Namun saat Zora Kei berani menentangnya untuk meminta Hardes membangkitkan sang Putri, maka secara sepihak sang Pangeran mengambil semua hak Zora Kei sebagai dewa Utama. Dia tidak lagi dianggap sebagai 20 dewa utama penguasa East Blue. Dan tak ada satu pun yang berani membantah titah sang Pangeran, meskipun mereka sama sekali tidak menyangka Zora Kei akan kehilangan posisinya seperti itu.

Setelah posisinya sebagai dewa utama dicabut, Zora Kei hidup sebagai dewa biasa di East Blue. Tak ada lagi kemewahan, tak ada lagi keagungan. Namun Zora Kei bisa menerimanya. Dia tak lagi menginginkan semua gelimang kehidupan nyaman sebagai dewa utama. Tidak setelah semesta ini kehilangan Dewa Besar-nya.

Dan kini sang Pangeran kembali melakukan tindakan semena-mena nya. Dewi Athena dituduh melakukan sesuatu yang bahkan tak akan pernah dipikirkan oleh dewi yang terkenal baik hati tersebut. Dan kini dia harus menanggung dosa yang tak pernah dia lakukan.

Pengumuman eksekusi sang Dewi sudah diberikan. Sang dewi akan dibawa menuju Neraka, tempat yang sama seperti saat Dewa Besar Zeus, suaminya, meregang nyawa.

Zora Kei ingin sekali menolongnya. Dan yakin bahwa dia akan mampu menghentikan pasukan yang akan membawa sang Dewi ke tempat eksekusinya. Namun dia terpaksa mengurungkan niatnya. Karena satu perintah sang Dewi yang sampai saat ini masih berputar di telinganya.

"Bawalah reinkarnasi sang Putri ke Istana North White sebelum sang Pangeran membawanya ke Golden East."

Kini misinya hanya satu pasca eksekusi Dewi Athena. Yaitu menjauhkan reinkarnasi sang Putri dari sang Pangeran.

Anak Dalam RamalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang