Chapter 6

3.1K 295 22
                                    

***

Whoa! Kau harus lihat Baek! Kami sudah seperti Superman dan Robbinhood semalam.”

“Aku tidak menyangka kakiku sekuat itu.”

“Benar! Bahkan pintu itu hancur berkeping-keping.”

Baekhyun, laki-laki itu hanya mendengarkan bualan kedua sahabatnya seraya menguap.

“Hey! Kau mencibir kami?”

“Aku tahu kalian hanya membual, sudah pasti itu hanya omong kosong.”

“Kau tidak lihat pagi ini banyak orang berkumpul di depan perpustakaan? Itu sudah cukup jadi bukti.”

“Terserah kalian saja.”

Jongin menatap Baekhyun penuh intimidasi. “Kau marah karena tidak ikut menjadi pahlawan semalam 'kan?”

“Aku lebih suka memeluk gulingku daripada harus susah-susah mendobrak pintu!” Seketika mereka tertawa.

“Hey kalian!”

Ketiganya menoleh dan mendapati Jinri berlari ke arah mereka.

“Terima kasih karena sudah menemukan Soojung.” Gadis itu masih terengah-engah sementara ketiga orang itu hanya tersenyum menanggapi ucapannya.

“Dimana Chanyeol?" Jinri menoleh kanan kiri, namun nihil.

“Dia masih di rumah sakit sejak semalam.”

***

”Astaga! Anak ini benar-benar menghabiskan uangku!”

Suara bass itu membuat Chanyeol menoleh dan berdiri seraya membungkuk pada laki-laki paruh baya dan wanita di sebelahnya, yang ia yakini orang tua Soojung.

“Tolong kecilkan suaramu. Tidak enak jika dia mendengarnya.” Ibu Soojung tersenyum canggung pada Chanyeol, dia lantas berjalan mendekati laki-laki itu.

“Anak muda, terima kasih karena sudah membantu kami menemukan Soojung.”

“Tidak masalah bibi.”

“Apa kau pacarnya?”

Chanyeol membulatkan mata ketika ayah Soojung menanyakan itu padanya.

“Kau menolong bahkan menungguinya sejak semalam. Baguslah jika dia punya pacar. Setidaknya dia bisa meminta uang pada pacarnya untuk membelikanku rokok.”

“Apa yang kau katakan?! Ayo keluar!” Ibu Soojung mendorong suaminya untuk keluar, sementara Chanyeol hanya tersenyum canggung.

Laki-laki itu memutar tubuhnya, menatap tubuh lemah Soojung yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. Dia lantas duduk di sebelah ranjang gadis itu.

Mata bulatnya menatap lekat sisi wajah Soojung yang masih terpejam. Dahi yang dihiasi anak rambut halus di sekitarnya, alis dan mata dengan bulu yang lentik, pipi yang lembut, hidung yang mancung, bibir yang mungil berwarna pink pucat serta dagunya. Laki-laki itu tanpa sadar tersenyum.

“Apa kau sangat takut semalam?”

“…”

“Cepatlah sadar, karena kau harus membayar semuanya.”

Chanyeol kembali tersenyum sebelum akhirnya berdiri dan meninggalkan ruangan itu.

***

Kini suasana sekolah masih belum stabil. Masih banyak siswa dan guru yang membicarakan perihal Jung Soojung, gadis yang terkurung atau tepatnya sengaja dikurung di dalam perpustakaan dan diselamatkan oleh Park Chanyeol dan teman-temannya.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang