That Girl

Chapter 3

"Soojung?"

Gadis itu membuka kelopaknya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya. Ia memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit berat, mencoba untuk duduk dan Jinri membantunya.

"Minum ini." Soojung lantas meminum segelas air putih yang diberikan oleh Jinri dan menatap Jinri penuh tanya.

"Kenapa aku disini?"

Sebuah jitakan mendarat di kepalanya, membuatnya meringis tertahan.

"Eh? Apa sakit? Maaf."

Jinri mendengus pelan sembari duduk di sebelah ranjang Soojung. Gadis itu menatap sahabatnya kesal.

"Apa kau benar-benar tidak ingin hidup meskipun itu untuk dirimu sendiri?!"

Nada pertanyaan Jinri penuh dengan sarkasme. Bagaimana tidak? Sahabatnya itu sampai pingsan. Namun, Soojung membalasnya hanya dengan senyuman kecil.

"Kau masih bisa tersenyum seperti itu setelah berhasil membuatku dan perawat Shin khawatir karena penyakit magh yang kau pelihara?!"

"Apa itu pertanyaan?"

"Hey! Jung Soojung!"

Soojung hanya terkekeh pelan melihat ekspresi kesal Jinri. Entah kenapa tapi itu bisa membuatnya tertawa kecil.

***

"Apa kau benar-benar tidak ingin hidup meskipun itu untuk dirimu sendiri?!"

Soojung tersenyum, membuat bola mata laki-laki itu mengerjap cepat.

"Kau masih bisa tersenyum seperti itu setelah berhasil membuatku dan perawat Shin khawatir karena penyakit magh yang kau peihara?!"

"Apa itu pertanyaan?"

"Hey! Jung Soojung!"

Soojung hanya terkekeh pelan melihat ekspresi kesal Jinri. Entah kenapa tapi itu bisa membuatnya tertawa kecil.

Deg!

'Apa dia baru saja tertawa?'

***

"Dimana perawat Shin?" Soojung menunjukkan wajah penasarannya pada Jinri.

"Dia sedang ada urusan keluar. Tapi tadi dia sudah memberiku pesan agar aku memastikanmu makan setelah kau sadar."

Soojung hanya mengangguk ringan. Jinri lantas memicingkan matanya dan tersenyum penuh selidik pada Soojung, membuat gadis itu mengernyitkan dahi.

"Apa kau tahu siapa yang membawamu kemari?" Jinri tersenyum meledek pada Soojung, membuat gadis itu tampak berpikir mencoba mengingat siapa orang yang kira-kira membawanya ke ruang kesehatan.

Ia ingat saat seseorang memanggil namanya di depan toilet. Namun ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa orang itu.

"Aku tidak yakin," jawabnya lirih masih mencoba mengingat.

"Kau bahkan tidak tahu siapa yang membawamu kesini?! Astaga Jung Soojung. Kau harus tahu ini! Dia membopongmu berlari dari toilet sekolah sampai kemari dengan wajahnya yang penuh kecemasan," ujar gadis berambut sebahu itu menggebu-gebu.