Chapter 8

2.6K 285 55
                                    

***

"Whoa! Itu lucu sekali."

Soojung tersentak kaget. Tiba-tiba Jinri sudah berada di depannya, saat ia sedang memandangi boneka pada ponselnya.

"J-Jinri?"

"Kenapa? Apa kau terkejut?"

"T-tidak."

Gadis itu memicing. Menatap sahabatnya yang tampak aneh akhir-akhir ini.

"Kau aneh. Apa ada yang kau sembunyikan dariku?"

"T-tidak ada."

"Bohong."

"Aku tidak berbohong."

Jinri melirik jemari Soojung yang mengetuk pelan permukaan meja, ia lantas kembali melirik gadis itu.

"Kau berbohong. Lihat, jarimu mengetuk-ngetuk. Berarti kau sedang berbohong." Menyadari itu, Soojung buru-buru menggenggam tangannya sendiri.

"Ada apa? Ayo ceritakan padaku."

"Sungguh, tidak ada apa-apa."

"Ya sudah, jika kau tidak mau cerita padaku."

"Jinri, aku harus pergi sebentar."

"Yak! Kau mau ke mana?"

***

"Kau lama sekali."

"Maaf." Soojung lantas duduk di depan meja Chanyeol di perpustaakan itu.

"Kita mulai dari mana?"

"Mana yang belum bisa kau pahami?"

"Ini. Aku belum paham yang ini."

"Yang ini? Ini kau harus mencari rumusnya terlebih dahulu, baru bisa mengerjakannya."

Keduanya tengah sibuk membahas beberapa soal matematika. Tanpa sadar beberapa orang tengah mengawasi mereka dengan curiga.

"Apa kau merasa ada yang aneh?"

"Em, seperti bukan Chanyeol yang biasanya."

"Apa Chanyeol punya saudara kembar?"

"Yak! Mana mungkin. Dia itu anak tunggal."

"Benar juga." Ketiga sahabat itu seperti penguntit yang sedang bersembunyi di balik rak-rak buku, yang ada di perpustakaan itu sejak beberapa menit yang lalu. Mengintip apa yang dilakukan Chanyeol beberapa hari ini.

"Apa yang kalian lakukan?"

Ketiganya menoleh, mendapati Jinri tengah menatap mereka bergantian dengan bingung.

"Shut! Lihat itu." Jinri mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Baekhyun. Mata gadis itu memicing, menatap Soojung yang dengan telaten membantu Chanyeol belajar.

"Whoa! Ini hebat!"

***

Chanyeol tengah tersenyum sembari menatap sisi wajah Soojung. Gadis itu terlihat masih fokus dengan buku yang ia baca. Chanyeol mengerucutkan bibirnya, merasa diabaikan oleh gadis itu.

"Kenapa kau sangat suka belajar?"

"Apa aku bilang aku menyukainya?"

"Lalu, untuk apa kau belajar?"

Gadis itu mendesah pelan, lantas menutup sampul buku yang ia baca membuat Chanyeol mengernyitkan dahi.

"Karena, hanya dengan belajar dan berada di sekolah ini aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak nantinya." Laki-laki itu masih terdiam mendengarkan.

That GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang