Part 3

658 34 1
                                    

Sesampainya di rumah, Reina segera mengganti baju dan berbaring di sofa ruang tv untuk beristirahat.

Rumahnya sepi, tidak ada siapapun. Hanya ia sendiri. Beruntung ia membawa kunci rumahnya, kalau tidak mungkin ia akan menunggu bundanya pulang hingga larut malam.

'Ah masih satu setengah jam lagi,' batinnya ketika ia melihat jam dinding yang berada tepat diatas pintu menuju ruang makan.

"Tidur dulu ahh," gumamnya yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri. "Tapi nama cowok tadi siapa ya? Kok gue jadi inget dia mulu setiap jidat gue sakit? Bodo amat lah ya gue gak peduli, gue masih kesel sama dia," Gumamnya lagi panjang lebar.

Tak lama kemudian Reina memejamkan mata dan larut dalam mimpinya.

*****


"REINAA!!" Teriak Rida -Bunda Reina yang membuat Reina langsung membuka matanya dan melompat dari sofa.

"Apasihh bunn.. ga boleh teriak teriak bundaa," Kata Reina yang sudah terduduk lagi di sofa.

"Kamu ini sok-sok nyeramahin bunda. Gak les lagi kan, gimana mau pinter kalo gak les mulu Reina!" Omel Rida.

"Oh iya bun, Reina ketiduran, tadi padahal udah niat lho bun," Balas Reina menggaruk garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Yaudah, sekarang mandi sana. Pasti belum mandi kan?" Tanya Rida. "Abis itu belajar ya," Tambahnya.

"Iya bunn.." kata Reina yang sudah berjalan menuju kamar mandi.

*****

Hari ini Reina sangat bersemangat untuk datang ke sekolahnya karena hari ini akan ada Class meeting. Itu artinya hari ini tidak akan ada jam pelajaran dan hanya akan ada lomba lomba.

"Halo lann!" Teriak Reina ketika dia melihat Ilana yang baru saja masuk ke kelas.

"Hai na." Jawab Ilana singkat tidak seperti biasanya.

"Ryll, Ilana kenapa deh? Ko tumben murung gitu ya?" Bisik Reina kepada Sheryll.

Sheryll masih sibuk dengan handphone dan earphone-nya --walaupun masih pagi-- dan tidak mendengar ucapan Reina.

"Sheryll lo mah, gue ngomong sama lo!" teriak Reina kepada Sheryll agar Sheryll mendengarnya.

Semua siswa di kelas Reina sudah terbiasa mendengar teriakan Reina. Awalnya memang mereka merasa aneh dan terkadang ada yang marah, tetapi lama kelamaan mereka terbiasa.

"Gausah teriak teriak na, gue denger kali." Kata Sheryll sambil memutar bola matanya malas.

"Lagian lo ga jawab pertanyaan gue, nyebelin lo." Kata Reina kesal. "Lan, lo kenapa?" Tanya Reina yang sudah memutar kursinya ke belakang karena Ilana duduk di belakang Reina dan Sheryll.

"Gapapa ko." Jawab Ilana asal.

"Ga percaya, gue tau kali lo pasti lagi kenapa-napa, cerita lah lan." Pinta Reina agar Ilana bercerita.

"Gue berantem sama Raihan." jawab Ilana yang air matanya sudah menggenang.

"Ha? Ko bisa?" Tanya Reina penasaran.

"Lah perasaan kemarin gapapa deh." Tambah Sheryll yang sudah memutar kursinya kebelakang karena merasa tertarik dengan cerita Ilana.

"Iya kemarin masih gapapa, tapi pas kita pulang dari kedai ice cream itu, gue ngeliat dia lagi sama Kezia, kayanya sih dia nganterin Kezia pulang gitu." Jelas Ilana yang sukses membuat Reina dan Sheryll melongo.

"Terus gimana?" Tanya Sheryll yang sudah sangat penasaran.

"Yaudah tuh pas malem nya gue telpon dia, terus dia ga ngangkat-ngangkat telponnya gitu, akhirnya gue chat dia aja tuh bilang kalo gue liat dia nganterin Kezia. Eh dia nelpon gue." Jawab Ilana panjang lebar.

"Terus kita debat, lama-lama ya gitu dia marah sama gue gara-gara gue ga percaya sama dia." Tambahnya semakin sedih.

"Lo yakin itu Raihan sama Kezia? Mungkin lo salah liat kali lan." Tanya Reina memastikan.

"Iya beneran gue liat itu Raihan sama Kezia, ga mungkin salah." Balas Ilana.

"Yaudah lah mungkin dia cuma nganterin biasa, ga ada maksud apa apa." Kata Sheryll berusaha membuat Ilana tenang.

"Hmm.. semoga deh." Kata Ilana.

"Yaudahh yukk nonton pertandingan basket. Udah mau mulai tuh." Ajak Sheryll untuk menonton pertandingan basket agar Ilana melupakan masalahnya.

"Oh iyaa gue baru inget, Kelvin ikut tanding kan?" Seketika Ilana antusias karena dia baru ingat bahwa Kelvin -pacar Sheryll- ikut tanding basket hari ini.

"Nahh iya kan makanya yuk, gue mau liat pacar gue tanding." Kata Sheryll senang.

"Yaelah gaya lo ryll yang baru taken aja." Ledek Reina.

*****

Semua siswa yang sedang menonton pertandingan basket berteriak dengan sangat kencang, termasuk Reina, Ilana, dan Sheryll. Pertandingan sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu, Sheryll tidak henti-hentinya meneriakan nama Kelvin sampai membuat telinga Reina dan Ilana pengang.

"Kelvinnn!!"

"Ya ampun ryll, pengang kuping gue denger lu teriak." Kata Reina memutar bola matanya malas.

"Hehe maaf. Habisnya semangat banget sih gue." Kata Sheryll dengan cengiran yang menampilkan deretan giginya yang tersusun rapih.

*bhukk*

Different [On Editing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang