Suara gitar mengalun lembut, menggema di taman yang sepi pengunjung, menemani sang pemain yang perasaanya bercampur aduk.
Terduduk sendirian dibawah pohon ridang, beralaskan sebuah kursi kayu yang sudah ada sejak sang pemain gitar dimasa putih abu-abu.
Sudah
Lamaku dan dia berpisah
Rupanya
Hati masih saja terlukaKu memilih untuk sendiri
Hanya bisa berharap
Tak terulang lagiJatuh hatiku yang pertama
Sempat buat ku kecewa
Dan meragukan jatuh cintaSementara ku akan terlepas
Dari hubungan asmara
Ku belum siap terjatuh
Untuk kedua kalinyaSudah sudahlah
Ku yakinkan ragaku
Kau sebatas kenangan
Dari aku yang duluKu memilih untuk sendiri
Berupaya tak mengingat dia lagiJatuh hatiku yang pertama
Sempat buat ku kecewa
Dan meragukan jatuh cintaSementara ku akan terlepas
Dari hubungan asmara
Ku belum siap terjatuh
Untuk kedua kalinyaAku tak mau disakiti
Percuma hatiku berani
Aku tak mau disakiti
Dan terjatuh untuk kedua kalinya
Untuk kedua kalinya
Untuk kedua kalinyaSuara seseorang yang sangat ia kenali memberhentikan petikan demi petikan gitarnya.
"Na, gue balik."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [On Editing]
Fiksi RemajaAku, Edelweis Anastasya Reinavi, seorang perempuan yang dianggap berbeda oleh teman-temanku. Berbeda karena tidak terlalu tertarik dengan kata 'jatuh cinta'. Bukan tidak tertarik namun aku takut dengan hal yang terjadi di sekitarku. Tapi, kedua tema...