MASALAH BESAR

96 7 2
                                    

*flashback on

Jam pelajaran telah berakhir, siswa-siswi sudah berhamburan keluar dari kelas masing-masing, tak terkecuali faldi dan bimo yang sekarang sudah berteman.

Faldi dan bimo berjalan beriringan seraya berbincang-bincang di koridor, faldi melihat kaleng minuman yang tergeletak begitu saja di koridor, dia menendang kaleng itu cukup kuat. tanpa tak terduga kaleng itu mengenai salah satu siswi yang baru saja keluar dari kelas nya yang terletak tepat di sebelah kanan kelas faldi.

"Aww" ringis siswi tersebut. melihat itu cepat-cepat bimo menarik tas faldi untuk kembali ke kelas mereka, tepatnya bersembunyi ke kelasnya yang terletak tak jauh dari posisi mereka saat itu.

"Apa-apan sih bim! Pake tarik-tarik tas gue lagi!" ucap faldi kesal ketika sudah sampai di dalam kelas.

"Ssssttttt! Jangan berisik fal nanti ketauan. Lo mau cari mati sama dia hah?"

"siapa? Orang yang kena timpukan kaleng tadi? Emangnya dia siapa? Takut banget sih lo" ucap faldi

faldi lalu mengintip sedikit keluar jendela untuk melihat siapa sosok perempuan yang tak sengaja terkena timpukan kaleng yang di tendang nya tersebut.

"Siapa nih yang lempar kaleng sialan ini ke kepala gue?!!" teriak siswi perempuan tersebut.

Faldi terkejut ketika dia mengetahui siapa siswi tersebut, dengan gerakan cepat faldi menutup jendela kelasnya rapat-rapat.

"Bim, itu tadi zilya kan?" tanya faldi masih tak percaya

"Iya fal, ehh tapi tunggu dulu deh! Lo kok tau nama dia zilya? Lo kan baru pertama sekolah hari ini, lo kenal dia?" tanya bimo penasaran.

"Hah Lo ngomong apa sih? engga kok, gue tadi baca nama yang tertempel di baju nya" ucap faldi berbohong.

Bimo heran mengapa gerak-gerik faldi menjadi aneh ketika dia bertanya menyangkut zilya, dia pun melihat faldi dengan tatapan seolah-olah meminta faldi menjelaskan apa yang tidak dia ketahui. Bagaimanapun sekarang mereka sudah menjadi teman. Itu lah yang ada di pikiran bimo

"Lo kenapa ngeliatin gue kaya gitu? u..udah ah ayoo kita keluar, kaya nya di..dia udah pergi tuh" ucap faldi sedikit gelagapan.

"Sekarang? Lo yakin kalau dia udah gaada?" tanya bimo

"Iya gue yakin, dia tadi keliatan nya kaya lagi buru-buru gitu" jawab faldi

Faldi dan bimo pun mengintip terlebih dahulu ke jendela kelas untuk memastikan zilya sudah tidak ada, dan ternyata benar dugaan faldi bahwa zilya sudah pergi. Faldi dan bimo segera keluar dari kelas mereka.

-flashback off-

Saat ini posisi faldi sedang berada di meja makan bersama lisa, tentu saja sebelum berangkat sekolah dan bekerja mereka akan sarapan terlebih dahulu, rutinitas pagi yang tidak akan terlupakan oleh lisa tentu nya.

Faldi mengacak-acak rambutnya ketika mengingat kejadian kemarin di sekolah, lisa hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan faldi tersebut

"Oh iya Gimana hari pertama kamu sekolah kemarin?" tanya lisa seraya memakan sarapan nya.

Tetapi faldi tak menjawab, faldi hanya diam sedari tadi seperti memikirkan suatu hal, bahkan makanan yang telah lisa sediakan untuk nya saja belum ia sentuh sama sekali.

"Fal? Kok malah diem sih? Itu makananya jangan di anggurin kaya gitu" ucap lisa seraya menepuk tangan faldi dan berhasil membuat faldi menoleh.

"Tante.." ucap faldi datar tanpa eskpresi

"Ada apa fal?" ucap lisa penasaran

"Tante kok ga bilang sih kalau aku satu sekolah sama zilya? Tante sengaja yaa?" ucap faldi kesal

"Loh? Kan kamu sendiri yang ingin sekolah di situ" jawab lisa tak mengerti

"Tapi kalau aku tau zilya sekolah di sekolah yang sama, aku ga akan mau pindah ke sekolah itu" ucap faldi mulai kesal

"Ya mau gimana lagi, kamu tetep harus sekolah di sana, itu akan jadi sekolah terakhir kamu! Ga ada pindah-pindahan lagi!" tegas lisa

"Tapi kan tan ak..."

"Ga ada tapi-tapian faldiansyah mahendra alfariz! Keputusan ini sudah bulat" belum selesai faldi mengatakan kalimat nya lisa sudah memotong ucapannya itu.

Faldi hanya diam mendengar pernyataan lisa tersebut, dia pun bingung untuk memutuskan akankah hari ini dia pergi sekolah apa tidak

"Kamu masih ga akan makan sarapannya? Yaudah kalau gitu sarapannya kamu bekal aja" ucap lisa kemudian

"Hah? Di bekal? Aku nggak akan pernah bawa bekal ke sekolah, itu memalukan. Aku sarapan di sekolah aja, udah telat nih. pamit berangkat sekarang ya tan, assalamualaikum" ucap faldi seraya pamit dan tak lupa mengucapkan salam.

"Kamu mau naik apa ke sekolah? Mobil kamu kan masih di bengkel" tanya lisa membuat faldi menghentikan langkah nya.

"Kan masih ada bleki tante"

"Ck..ck.. Yasudah kamu hati-hati, jangan ngebut-ngebut!"

"Aye aye captain!" ucap faldi seraya mengedipkan sebelah matanya.

*****************

Sesampainya di sekolah dan memarkirkan bleki yang tak lain adalah motor berwarna hitam miliknya, faldi pun berjalan menuju kelas nya yang terletak di lantai dua.

Dia sangat berharap tidak bertemu dengan zilya, faldi tidak mau jika zilya mengetahui bahwa mereka kini satu sekolah.

ketika faldi sedang berjalan di koridor lantai dua seraya memainkan handphone nya tak sengaja faldi menyenggol seseorang dengan cukup keras

"Sorry gue ga seng..." faldi tak melanjutkan ucapannya ketika mengetahui siapa orang tersebut

"Lo?! Ngapain di sekolah gue? Jangan bilangg kalau lo ngintilin gue ya?" tanya zilya dengan nada tinggi

"Apa? Ngintilin lo? Buat apa gue ngintilin lo? Gaberguna!" ucap faldi ketus, bagaimana bisa zilya bisa berpikiran seperti itu padanya, bahkan dia sendiri pun ingin sekali menghindari nya. Pikir faldi

"Ya mana gue tau! Pasti lo punya niatan jahat kan sama gue? Iya kan?" tanya zilya tetap meninggikan nada bicara nya

"Ehh kaleng rombeng siapa juga yang ngintilin lo! Gue disini ya karena gue sekolah disini"

Zilya terkejut mendengar ucapan faldi barusan, dia tak percaya, zilya harap semua itu hanya lah mimpi buruk untuk nya.

"Gue harap ini semua cuma mimpi" ucap zilya pada diri nya sendiri

"Sayang nya, ini bukan mimpi" timpal faldi seraya mengedipkan sebelah mata nya

"Sialan!" Rutuk zilya dalam hati

Setelah mengucapkan satu kalimat yang membuat zilya diam faldi pun berjalan menuju kelas nya yang terletak tak jauh dari posisi mereka saat itu.

zilya masih terdiam di tempat nya semula, Dia masih tidak percaya jika dia dan faldi kini satu sekolah, dengan lesu zilya berjalan menuju kelas nya yang juga terletak di sebelah kanan kelas faldi.

"Hari ini, esok dan seterusnyaa akan menjadi hari-hari terburuk bagi gue" ucap zilya

**********
Jangan lupa di vote ya, nge vote ga butuh waktu lama kok hehe. See you soon :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HE'S GONE (EDIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang