BAD DAY 2

145 28 1
                                    

AUTHOR POV

"Faldi? Siapa dia? Apa dia Anak tante lisa?" tanya zilya penasaran.

"Bukan, faldi adalah anak dari sahabatnya tante lisa, sementara ini dia tinggal bersama sama tante lisa." jelas Juna kepada anak semata wayangnya itu.

Zilya mengangguk-angguk mengerti, "yaudah kalau gitu kita turun dulu ya yah" pamit zilya, kemudian ia dan Tiana menyalami Juna, setelahnya Zilya dan Tiana pun turun dari mobil.

"Zil ini beneran rumahnya?" tanya Tiana yang berada di sampingnya.

Zilya mengangguk yakin, mana mungkin ayahnya akan mengantarkan dia ke alamat yang salah, lagi pula Zilya sempat melihat rumah ini semalam, walau hanya melalui jendela mobil.

"Mbak zilya?" tanya satpam yang sedang membukakan gerbang.

"iya pak" sahut Zilya tersenyum ramah.

"Silahkan masuk mbak, sudah ditunggu oleh bu lisa di dalam." tutur satpam tersebut seraya tersenyum dan mempersilahkan Zilya dan Tiana masuk. mereka berdua pun mengangguk sopan dan membalas tersenyum.

Ketika mereka tiba di depan pintu, Zilya mulai menekan bel yang terpasang di samping pintu utama, tapi tak ada yang membukakan pintu. lalu dia menekan bel nya kembali, nihil, tetap tak ada seorang pun yang membukakan pintu. Zilya mulai jengah.

"Kok ga ada yang bukain pintu ya? sepertinya tante lisa nggak ada di rumah." pikir Zilya.

"Coba lo teken lagi bel nya" usul Tiana.

"mending kita balik aja yuk ti, kaya nya emang gaada siapa-siapa deh di dalam" ucap Zilya terlihat pasrah.

"tadi kan satpamnya bilang kalau tante lisa udah nungguin kita di dalam, dia pasti ada di dalam. minggir deh, biar gue aja yang teken bel nya." ucap Tiana seraya mendorong Zilya sehingga membuatnya hampir terjatuh, membuat Zilya merutuk kesal.

Tiana tidak menekan belnya, melainkan mengetuk-ngetuk pintu rumah Lisa dengan cukup keras membuat Zilya tidak habis pikir, ia terperangah melihat kelakuan sahabat lnya itu, bagaimana bisa Tiana melakukan hal seperti itu, astaga dimana kesopanannya saat ini? Batin Zilya.

"Yaampun ti berhenti gedor-gedor pintu orang kaya gitu!" tegas Zilya seraya menarik-narik tangan Tiana, tetapi Tiana menepisnya, ia tetap mengetuk-ngetuk pintu rumah Lisa dengan cukup keras.

"mending kita balik aja yuk, lagi pula masih ada lain waktu kok ti",ucap Zilya terus membujuk Tiana untuk berhenti menggedor pintu rumah Lisa dan mencoba membawanya pergi dari sana. Akhirnya Tiana menyerah dan mengikuti apa kata Zilya.

Ketika Zilya dan Tiana akan pergi, tiba-tiba pintu terbuka, nampak seorang lelaki berbadan tinggi dan penampilannya yang sangat menarik, membuat Zilya dan Tiana tak bergeming seketika, mereka seolah terhipnotis akan ketampanan lelaki itu, dia adalah Faldiansyah mahendra alfariz, lebih akrab dipanggil Faldi.

Faldi menatap Zilya dan Tiana bergantian dengan tatapan dinginnya, "Kalian siapa?" tanyanya seraya menautkan kedua alisnya yang membuatnya terlihat semakin tampan.

"Hai, gue tiana" jawab Tiana berseri-seri, Zilya memutar kedua bola matanya jengah melihat kelakuan sahabatnya tersebut.

"Gue zilya, lo siapa ya?" ucap Zilya seraya bertanya balik.

"Faldi" balasnya dingin, "Lo berdua tukang minta sumbangan ya? yang sopan dong kalau mau minta sumbangan, gausah pake gedor-gedor pintu segala, ganggu ketenangan gue aja." ucap Faldi ketus, bahkan sangat ketus membuat Zilya mulai kesal, tapi berbeda dengan Tiana, ia masih melihat Faldi dengan tatapan yang sama, tatapan penuh kekaguman.

"Jaga mulut lo, gue disini buat ketemu sama tante lisa bukan buat minta sumbangan, dan maaf kalau kita berperilaku ga sopan dan mengusik ketenangan lo!" balas Zilya tak kalah ketus.

"Kok lo jadi nyolot sih? Yang ada gue yang harusnya marah disini! Karena lo sama temen lo itu udah mengusik ketenangan gue!" timpal Faldi dengan meninggikan nada suaranya yang membuat Zilya semakin geram dibuatnya.

"Ehh nyantai dong lo, Lagian gue juga gaakan nyolot kaya gini kalau lo ga mulai duluan!" balas Zilya, membuat Faldi ingin memakannya saat itu juga, seandainya dia seorang kanibal mungkin dia sudah melakukan hal itu.

Ketika adu mulut antara Zilya dan Faldi sedang memanas, Lisa pun datang menghampiri mereka.

"Zilya? Akhirnya kamu dateng juga, tante udah nungguin kamu dari tadi." ucapnya seraya tersenyum senang.

"Hehe iya tante ada yang buang-buang waktu nih, jadi lama deh." ucap Zilya seraya melirik ke arah Faldi, membuat Faldi mendengus kesal.

"duh maaf ya zil, kamu pasti nunggu lama, padahal tante sudah meminta tolong faldi untuk membukakan pintu, tapi dia malah keasikan main game." ucap Lisa seraya menatap Faldi kesal. sebagai jawaban, Zilya hanya mengangguk pelan seraya tersenyum simpul. Kemudian tatapannya beralih pada Faldi, Zilya menatapnya penuh kebencian, akibat ulah Faldi dia hampir saja pulang kembali ke rumahnya bersama Tiana.

"Oh iya tante, kenalin ini sahabatku, tiana." ucap Zilya memperkenalkan Tiana pada Lisa.

"Oh ini temen cewek kamu itu? Sama-sama cantik ya hehe" ucap Lisa seraya mengulurkan tangannya pada Tiana.

"Hello tante lisa, saya tiana." ucap Tiana seraya tersenyum sopan dan membalas uluran tangannya, Lisa tersenyum.

"Ngomong-ngomong kok zilya sama tiana ga di suruh masuk sih fal? kamu ini bener-bener deh" ucap Lisa heran.

"karena..." ucap Faldi menggantung.

**************

Kira-kira faldi jawab apa? Btw di mulmed ada gambar ilustrasi nya faldi ya.
Jangan lupa tinggalin vomment kalian ya :)

HE'S GONE (EDIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang