Donghyuk

5K 298 4
                                    

Hei hei apakabar kawan, siapkah kau untuk- *ditimpuk*
Hei guys, bentar lg ikoncert loh. Btw ada yg dateng ga? Kalo dateng ntar ketemu ya ma gua, gua jualan es teh di seberang ice, bhay.T.T

Enjoy reading, vomment juseyo~

..
Jungah sangat manis. Ia juniorku di jurusanku, Seni Pertunjukan. Tapi sayangnya kita tidak mengambil kelas yang sama. Dia selalu mengikuti kelas yang selalu langsung penuh dengan segera karena guru yang mengajarnya bias dibilang famous -seperti miss Youla, Mr Yang, dll- entah bagaimana caranya ia mendaftar kelas favorit -yang akan penuh dalam hitungan menit- dengan mudah.

Pertama kali aku melihatnya, saat kelas tari Miss Youla sedang melakukan sesi syuting di luar ruangan untuk dokumentasi kelasnya. Jungah melakukan hiphop dance bersama grupnya. Saat itu aku sedang bermain basket bersama Bobby -temanku-didekat lokasi syutingnya dan memperhatikannya. Dia hebat dan aku langsung -ehem-jatuh cinta. Aku -selalu- diam-diam memperhatikannya di sekolah. Dia baik dan berbakat.

Tapi semuanya berubah. Saat itu sepupuku, Chanwoo, membawaku ke meja Jungah di kantin saat makan siang minggu lalu dan kami pun saling mengenal. Aku tidak mengetahuinya sebelumnya, tapi, Jungah sangatlah manis. Ia adalah gadis termanis yang pernah kutemui.

I think I've fall for her.

Sekarang hari jumat, dan aku memutuskan utuk mengajaknya makann siang. Tidak di sekolah, aku ingin makan di kafe yang Jinhwan beritahu. Mereka punya frappé yang enak dan banyak makanan lezat -dan murah tentu saja. Aku belum pernah kesana tapi aku mau mencoba satu dari menu.

Jadi disinilah aku, berdiri di depan kelasnya, menunggu kelasnya berakhir. Mr Yang selalu begitu. Menahan muridnya dikelas hingga beberapa menit setelah bell berbunyi. Sangat menyebalkan dan membosankan. Aku dapat melihat Jungah menguap beberapa kali.

Setelah beberapa menit, Mr Yang meninggalkan kelas. Aku langsung menuju Jungah.

"Hi, Jungah! Kau sibuk?" aku menyapanya.

Ia menoleh, "Oh, Hi, Donghyuk. Nggak kok. Ada apa?"

"Hmmm, mau makan siang denganku? Aku tau tempat yang bagus."

"Uh, tau gak sih, aku laper gegara Mr Yang. Ayo makan."

Bagus! Sekarang aku tidak dapat menahan senyumku. Ia memegang tanganku setelah merapikan barangnya. "Ayo!" ia berseru. Kiyowo~
.
.
.
.
.
Jungah sangat manis saat ia makan. Dia pendiam sebelumnya tapi saat bersamaku ia berbicara banyak, itu katanya. Ia selalu tersenyum, berbeda dengannya saat dipanggung -saat ia menari ia penuh dengan karisma. Tapi saat tidak dipanggung, ia manis sekali.

"Err, Donghyuk, kenapa liatin aku gitu? gada nasi dimukaku, kan?"

"Eh? Nggak, cuma, maksudku, kamu udah ngaca?"

"Kenapa? Komuk brantakan ya?" ia meraba wajahnya.

"Nggak, kamu manis, that's it," aku mencubit pipinya. Ia cemberut.

"Paan dah,"

"Udah kelar? Kayaknya kita harus balik sekarang deh." Katanya.

"Hah? Balik?"

"Iya, ayo buruan. Aku ada kelas, palli!" ia menarik lenganku.
.
.
.
.
.
"nanti malem telpon, ya! Dah, Donghyuk!" serunya lalu berlari ke kelasnya.

Mimpi apa semalam. Dia mau aku menelponnya? Aahh apakah, kita.... DATING?! Aku mencubit pipiku beberapa kali. Masih belum percaya.

Saat sedang berkeliling di sekolah ini, aku melihat Chanwoo. Ia sedang mengobrol dengan Yunhyeong. Aku menghampiri mereka dengan senyum pepsodin.

iMAGINE iKON YukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang