...
Rabu, 22 September 1993
Hari ini kami bertamasya ke kota yang cukup jauh untuk merayakan hari ulang tahun Dirga yang ketiga.
Kami pergi ke pantai dan menginap di rumah teman Eva.Teman Eva sempat menyebut bahwa Dirga 'anak perempuan yang cantik'
Hal itu ditanggapi ringan oleh Eva, namun menjadi hal yang sangat mengganggu pikiranku.
Aku khawatir bahwa Dirga akan tumbuh menjadi laki laki sepertiku.
Ketika malam aku menceritakan hal ini kepada Eva, ia menanggapi dengan lembut.
'Aku tidak takut jika Dirga tumbuh menjadi laki laki yang cantik seperti ayahnya.'
Kukatakan padanya bahwa bukan itu maksudku. Aku sangat takut bahwa Dirga akan tumbuh menjadi laki laki yang orientasinya tidak jelas sepertiku.
Aku sangat takut membayangkan bahwa Dirga akan jatuh hati kepada sesama jenisnya.
Sebisa mungkin aku memastikan agar ia tidak mengalami hal yang sama seperti ayahnya.
Aku sempat marah pada Eva karena bersikap terlalu santai, tetapi pada akhirnya justru ialah yang menenangkanku dengan berkata:
'bahkan jika Dirga tumbuh menjadi seorang gay, aku tetap yakin akan ada wanita yang tulus jatuh hati kepadanya.'
...
Kamis, 23 September 1993
Setelah obrolan kemarin malam, aku sedikit merasa penasaran mengapa orang-orang selalu menyebut aku dan Dirga 'cantik'.
Kata Eva,
"Tentu saja orang akan berkata kalian cantik. Lihat saja dagu kalian yang runcing itu.
Kulit kalian yang halus dan bersih, hampir seperti boneka porselen.
Rambut kalian yang hitam, bergelombang dan halus.
Bibir kalian yang merah dan tipis---aku cukup iri dengan yang ini---indah ketika membentuk senyum
Hidung kalian yang mancung dan segaris alis yang rapi terlalu sempurna membingkai keseluruhan wajah itu.Tapi yang paling indah dan cantik adalah mata kalian. Kecil dan hitam sepekat malam.
Tajam dan tegas, namun juga menyinarkan kelembutan.Mata yang paling kukagumi seumur hidup."
Meskipun awalnya aku tidak begitu paham, aku mulai merasa bahwa tak ada salahnya kami dibilang cantik.
Aku pun bertanya apakah semua itu yang membuat Eva jatuh hati kepadaku.
Ia menjawab seperti tanpa ragu
'Ya, tetapi kebaikan hatimu yang membuatku ingin menjadi istrimu.'
...
Selasa, 16 Juli 1996
Pagi ini adalah hari pertama Dirga ke sekolah taman kanak kanak.
Kami mengantar Dirga hingga ke dalam kelas, tapi ia langsung merengek dan seketika mengangis kencang ketika kami diam-diam akan meninggalkannya.
Karena ia terlihat sangat ketakutan, Eva memintaku untuk tetap menemaninya di sekolah. Sementara ia sendiri pulang untuk memasak makan siang.
Dirga terlihat sangat takut dan malu, mirip seperti ingatan tentang diriku di masa kecil.
Sepulang dari sekolah, saat makan siang bersama, aku berkata pada Dirga.
"Anakku, besok jangan takut lagi ya dikelas.
Karena kalau kamu takut, teman temanmu tidak akan mau berteman dengan Dirga.Dirga mau punya teman kan?"
Ketika berkata seperti itu, aku lagi lagi teringat pada masa kecilku.
Adam yang sangat lemah, pengecut dan pecundang, tidak pernah punya teman.Hal itu membakar tekadku untuk mendidik Dirga agar jadi kuat dan pemberani.
...
Senin, 30 Desember 1996
Kami menyewa sebuah penginapan di Puncak untuk merayakan tahun baru.
Sebelum kami berangkat, surat dari Erwin datang.
Dalam isinya ia mengucapkan selamat Tahun Baru untuk keluarga kami. Ia juga bercerita bahwa tahun ini ia tidak bisa pergi kemana mana untuk merayakan pergantian tahun karena anaknya sedang sakit.Aku membalas suratnya turut mengucapkan selamat tahun baru untuk keluarganya.
Aku juga mengucapkan kata penyemangat seperti "semoga kalian sekeluarga bisa menikmati momen puncak di tahun berikutnya", dan juga kutuliskan doa untuk anaknya agar lekas sembuh.
Di penginapan, kami melakukan banyak hal menyenangkan.
Malam itu aku dan Eva membicarakan tentang keinginannya untuk memiliki anak kedua.
...
Sabtu, 1 Februari 1997
Kabar bahagia kembali datang pada keluarga kecil kami.
Dirga akan menjadi kakak.
Sayangnya, kabar bahagia yang kukirimkan kepada Erwin justru mendapat balasan berupa kabar yang buruk.
Tahun ini Erwin akan bercerai dengan istrinya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Adam; kisah panjang tentang Ayahku
Rastgelekisah panjang tentang seorang anak laki-laki dan ayahnya yang gay.