Sara masuk ke dalam rumah sambil mengendap- endap. Di lihatnya ke arah ruang tamu, ibu tercintanya itu tengah menonton tv.
'Sepertinya Mia ada di kamarnya, Ya tuhan semoga mommy tidak menyadari aku masuk'batin Sara, dia terus mengendap- endap, berusaha tak membuat suara sekecil apapun yang dapat menyadarkan ibunya itu.
Kini kakinya sudah sampai di depan tangga, dia bersiap menaiki anak tangga pertama.
"Sara, come here!"Suara itu mengintrupsi kegiatannya, Sara meringis'I caught'batinya, dia membalikan badanya.
Ibunya itu masih di tempat semula, dan pandanganya masih ke tv.
"Yes mom"sahutnya, dia melangkah gontai ke arah ibunya.
Abigail tersenyum manis pada putrinya itu, dia menepuk- nepuk sofa di sampinya. Mengisyaratkan agar Sara duduk di sampingnya.
'Jika mommy tersenyum seperti itu, dia terlihat menakutkan'batin Sara
"So, You can explain everything to mommy now?"Ujarnya, sekarang dia menatap tajam putrinya, sementara Sara dia memainkan ujung kemejanya."Aku terlambat saat sampai di sana, mereka sudah berangkat"ujar Sara, setelah berbicara dia mengatupkan bibirnya rapat- rapat
"Lalu? Kamu bisa jelaskan kenapa baru pulang sekarang?"
"Ah, itu.. itu.. Aku jalan- jalan dengan teman baruku"
"And you don't tell your mother ?"
"Maafkan aku mom, aku tak berfikir sampai di situ"
Abigail menghela nafas, "Baiklah, mommy maafkan. Tapi kau melupakan sesuatu, honey"ujar Abigail
"What's mom?"
"You're lying to Mrs. Jane, right?"
Mendengar itu Sara langsung meringis, ibunya itu menatap tajam dirinya lagi."Soal itu.. Aku takut kalau Mrs. Jane menelpon mommy dan bilang kalau aku tidak ikut camping"
"Yes, dia menelpon mommy dan menanyakan keadaanmu. Bagus Sara, kau menyeret ibu juga untuk berbohong"sindirnya
"I'm sorry mom , I'm so sorry. Aku janji tidak akan mengulanginya"ujar Sara dengan wajah memelas
"Ya baiklah, aku akan memaafkanmu. Lain kali aku akan sangat marah padamu, jika kau mengulangnya lagi. Sebagai hukuman, kau harus mencuci piring setelah makan malam dan membereskan kamarmu yang seperti gudang itu."Sindir Abigail, Sara tertohok dan membelakkan mata mendengar hukuman untuknya.
'Oh No, mencuci piring sih aku tidak masalah. Tapi membereskan kamarku? itu bukan gayaku'batin Sara, kamarnya itu sangat- sangat berantakan. Baju kotor tergeletak dimana-mana, buku- buku dan sampah berserakan di lantai. Oh, jangan lupakan sarang laba- laba di langit- langit kamar, juga ada.
"Mom, please jangan suruh aku membereskan kamar"pintanya, dia memberikan wajah memelas pada momnya itu
"Tidak akan berpengaruh padaku. Kau mau melakukanya? atau aku tidak memberi uang jajan selama 3 bulan, juga tak membiarkanmu keluar saat weekend, dan juga membatasi jam pulangmu"
Ancaman itu membuatSara menatap ibunya tak percaya
'Sungguh ibu yg kejam'batinnya ironi"okay"jawabnya lesu
"A quick shower and immediately clean up your room"titah Abigail"Yes mom"lagi- lagi dengan lesu, Abigail terlihat menahan tawanya saat melihat wajah putrinya itu. Gadis dengan wajah lesu itu berjalan gontai ke kamar, saat membuka kamarnya. Dia segera memandangnya dengan ngeri
'Kamarku memang terlihat mengerikan'batinya bergidik ngeri, beberapa sampah berupa bungkus makanan tergeletak di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Jodohmu
SpiritualKeyakinanku padaNya tak pernah terbatas. Termasuk, keyakinanku bahwa akulah yang akan menjadi jodohmu. Silahkan kamu pergi kemanapun, sesukamu. Bertemu siapapun, bersama siapapun. Tapi saat waktunya tepat, kupastikan. Kemanapun kamu pergi aku akan d...