9. Waiting for you

4.8K 286 15
                                    

Bali

Seorang anak laki- laki tengah duduk di depan rumahnya sembari memakai sepatu. Handphone miliknya bergetar, tanda pesan masuk.

Tiba- tiba seorang anak perempuan berjalan ke arahnya, "Siapa lagi ka? Fans- fans kakak ya?"Tanyanya sebal. Yang di tanya hanya menggedikkan bahu acuh.Anak laki- laki itu adalah Rayyan dan anak perempuan itu adalah adiknya, Hasna.

"Coba aku bacain"Ujar Hasna menyambar Hp Rayyan yang tergeletak, di samping kakanya itu.

Gadis itu melongok melihat isinya,
'Assalamualaikum Rayyan... Selamat pagi, jangan lupa sarapan ya.Salam kenal,
Ika'

"Heran deh! Kenapa pada centil- centil banget sih kak? Mereka tau, no kakak dari mana lagi?"Omel Hasna,

"Kakak juga ga tau, abaikan aja dek"
Hasna menggeleng, lalu membaca Sms selanjutnya

'Assalamualaikum wr. Wb.Hy Rayyan, namaku lili.. Salam kenal ya, aku suka liat kamu main basket. Keren banget... ^^'

"Idih! Nih lagi... Apa banget!"Ujarnya sambil bergidik ngeri. Jari- jari lentiknya mulai membuka pesan- pesan selanjutnya.

Assalamualaikum...Rayyan, cepet datang ke sekolah. Ibu ada perlu sama kamu.Bu ita

"Ka, di suruh cepet ke sekolah sama bu ita. Ada perlu katanya. Loh?"
Hasna melongok saat melihat kakaknya itu, sudah tak duduk di sampingnya. Ternyata kakaknya sudah berdiri sambil menenteng sepeda.

"Ayo na... Kakak udah siap dari tadi"Ujar Rayyan, sambil menuntun sepeda keluar pekarangan.

"Bentar ka! Aku belum salim sama bunda dan ayah"Teriak Hasna, gadis itu langsung berlari masuk ke dalam rumah.

"Cepetan!"Balas Rayyan

Hasna duduk di belakang, di bonceng oleh Rayyan. Saat melewati 2 rumah, Hasna mendengus sebal melihat sosok yang tengah menyirami tanaman di depan rumahnya itu.

"Assalamualaikum.. Ka Rayyan.. Mau berangkat ya? Hati- hati di jalan ya!"Sapa gadis yang memegang selang air itu, dia tersenyum manis"Waalaikumussalam"Jawab Rayyan dan Hasna bersamaan

"Ini ada adeknya di belakang! Ga di sapa juga? Ga di bilangin hati- hati juga?"Sindir Hasna telak, gadis itu menahan malunya.

"Udah yuk, ka! Buruan kita berangkat. Wassalamualaikum... ya, kak Ani."

Rayyan mengayuh sepedanya, dia menyapa beberapa orang tua yang sedang olahraga, membersihkan pekarangan, maupun yang akan mengantar anaknya ke sekolah.

"Selamat pagi pak, Nunas lurga"Ujar Rayyan sopan
"Inggih, pagi juga nak Rayyan"Jawab bapak- bapak yang tengah ngopi di depan rumahnya.

Terlihat juga beberapa ibu- ibu yang beragama Hindu melakukan Mesaiban. Yaitu sebuah ritual kecil, yang dilakukan setiap pagi hari sehabis ibu-ibu selesai memasak di dapur, kebiasaan ritual ini sebelum makan, kebiasaan ini bisa sebagai wujud terima kasih atas apa yang telah dikaruniakan-Nya, dan juga sebagai sajian ke bhuta kala agar somya (tidak menggangu).

Walaupun agama Islam hanya minoritas di bali, mereka menjunjung nilai toleransi, saling menghormati satu sama lain. Warga di lingkungan rumah Rayyan cukup ramah dan baik.

***

Rayyan mengayuh sepedanya lebih cepat, setelah selesai menurunkan Hasna di SDN 1.

Beberapa menit kemudian

Dia melihat papan nama sekolahnya yang sudah terlihat. SMP Negeri terbaik di daerah ini, dia segera memarkirkan sepedanya, berjejer sengan sepeda lainnya.

Akulah JodohmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang