Di tengah acara pernikahan, Ayhsa disibukkan dengan Ann yang mengalami mual setelah memakan beberapa makanan khas india. Ditepuk-tepuk pelan punggung sahabatnya itu. Keluar sudah, semua apa yg dimakan tadi ke dalam closet.
Ann sampai meneteskan air mata, karena merasa tenaganya habis terkuras.
"Sudah? "tanya Aysha yg melihat Ann mengangkat tangannya, lalu mengangguk mengiyakan.
"Minum air hangatnya, dan ini obat untuk meredakan rasa mualmu"Ujarnya, mengulurkan gelas dan obat berbentuk tablet.
"Sebaiknya kamu istirahat sekarang"lanjutnya, sembari membantu menuntun Ann ke atas kasur
"Iya, aku mau istirahat saja. Perutku benar-benar tak cocok dengan makanan itu."Ujarnya, sembari mengelap keringat di pelipisnya dengan kain sarinya.
Aysha menahan tawa, "Aku buatin bubur ayam ya buat kamu. Mau? "tanyanya, dijawab anggukan.
"kamu tidur saja dulu. Kalau sudah jadi, aku akan bangunkan"
Gadis itu berjalan menuju dapur, mengambil panci, segelas beras, daun bawang, seledri, daging ayam, dan kuah kaldu ayam dari dalam lemari es. Tangannya dengan cekatan memotong-motong sayuran, dan daging ayam. Setelahnya dia mulai memasukin air dan beras yg sudah dibersihkan ke dalam panci. Merebusnya, lalu mengaduk-aduknya, menambahkan sedikit garam. Saat buburnya jadi, dia mencampurnya dengan kuah kaldu, mengaduknya lagi, sembari mencampurkan sayurnya.
"Nah siap, tinggal ditaro mangkok, dikasih kecap, dan ditaburi daging ayamnya."ucapnya pelan, tersenyum melihat hasil masakannya.
Klik...
Klik...
Dari arah pintu, seseorang sibuk memotret apa yg dilakukan gadis itu daritadi.
"Hey! Apa yang kamu lakukan? "Tegur Aysha sebal, Rayyan tak mau menyianyiakan momen sebal gadis didepannya dengan langsung mengklik kamera.
Jeprett...
Aysha merengut sebal, berjalan pergi sambil membawa buburnya.
"Hey, buburnya masih sisa. Boleh aku coba?"tanya Rayyan, saat gadis itu melewatinya.
"Coba saja, sudah ku campurkan racun tikus didalamnya"ucapnya galak.
Rayyan terkekeh melihatnya,
"Tunggu, siapa namamu aku lupa? "
"Aysha, Aysha muller"ujar Aysha
Rayyan mematung, mendengar nama itu, jantungnya berdetak sangat cepat.
"Sara"gumamnya
Tapi aysha sudah menghilang dari sana. Laki-laki itu berjalan menyusul wanita berkerudung pink itu. Menunggu di depan pintu kamar tamu, 25 menit lamanya
"Boleh aku berbicara sebentar denganmu?"Tanyanya begitu aysha keluar kamar.
"Apa itu?"
"Apa kamu sara muller?"
Aysha terkejut ditanya seperti itu. Bagaimana ada yang mengenalnya?
"Bagaimana kamu tau namaku sebelum aku jadi mualaf?"Tanya Aysha bingung. Rayyan benar-benar tak dapat menahan senyumnya, hampir saja dia kan memeluk gadis didepannya jika dia tidak mengucap 'Astagfirullah'
"Ini aku, Rayyan. Kamu lupa padaku?"Tanya Rayyan, dia menunjukan wallpaper bunga matahari pemberian gadis itu 6 tahun lalu.
"Masya Allah, benarkah?"
"Iya, Qodarullah mempertemukan kita disini."
Rayyan tersadar dari lamunanya, 'Apa benar ya?' Tanyanya, dia mengurungkan niat untuk menghampiri gadis bernama Aysha itu. Tapi kakinya seakan tak mau pergi, dengan berat dia paksakan kakinya melangkah pergi.
***
Malam hari, suasana rumah semakin dipadati tamu oleh keluarga jauh dan kolega bisnis yang datang. Aysha memilih memakan salad buah, duduk dipinggir jendela, sambil melihat kembang api yang menyala-nyala dengan indahnya.
'Mom, aku merindukanmu. Rasanya aku ingin tidur disampingmu, memelukmu erat. Kau tau, aku begitu rindu, rindu ketika kau memarahiku, rindu saat kau mengkap basah diriku yang diam-diam keluar rumah, rindu senyumanmu, rindu wajahmu bu, aku rindu dengan semuanya. Ya Allah... Apakah aku bisa berkumpul dengan keluargaku lagi? Mungkin aku seperti tidak bersyukur akan hidupku saat ini ya? Kau berikan aku 2 keluarga baru, yang begitu menyayangi dan mengasihiku. Maafkan aku ya Allah. Semoga kau selalu membuat senyum diwajah mommy tak pernah tergores sedih, karenaku. '
"Ini"Ujar seseorang mengulurkan sapu tangan berwarna biru. "Kenapa wanita cantik sepertimu menangis, disaat orang-orang tengah berbahagia? "Tanyanya, ikut duduk disisi jendela satunya.
"Tidak ada."Ucap Aysha, sembari mengelap air matanya
"Tidak masalah jika tak mau cerita. Namaku Zahir Khan. Siapa namamu? oh iya, aku sepupu dari mempelai pria."ujarnya dengan percaya diri.
Aysha memilih pergi tak menghiraukannya. Berjalan ke arah kamar mandi, setelahnya ikut berbincang-bincang di pesta.
Grep
Rasanya jantung Aysha hampir mau copot, ada yang memeluknya dari belakang, membuatnya mematung seperkian detik.
"Kak Aysha!!"Seru orang yang memeluknya, jelas ia tau benar siapa pemilik suara ini. Tidak kalah terkejutnya ia saat tau yang memeluknya adalah Hanum, adik angkatnya. Senang rasanya, bahagia mengetahui keluarganya ada disini. Inikah cara Allah menghapus kesedihan Aysha?
"Umi , Hanum, Masya Allah aku kangen banget sama kalian"Ujar Aysha, memeluk Zahra umi angkatnya, dan juga Hanum. Wanita yang dipeluknya, tersenyum hangat, "Apalagi umi, umi jauh lebih kangen sama kamu. Apa kabar? Kamu makin cantik saja. Kamu tau? Sekarang Marsya sudah berumur 4 tahun, dan dia ikut dengan abi. Kamu belum pernah melihatnya kan? "Ujar Zahra, sembari menatap wajah Aysha.
Gadis itu menangis, dia menggeleng. 4 tahun, waktu yang lama. Tidak, ini 5 tahun dia tidak bertemu keluarganya itu. Lihat, dia punya adik baru, Marsya namanya. "Jangan menangis nak, ibu tidak suka kamu menangis. Ayo, kita lihat Marsya."
***
Pesta pernikahan usai tepat pukul 10 malam, sekarang Aysha, keluarga angkatnya, serta keluarga shaziya duduk di musholah rumah besar itu. Menghabiskan malam itu untuk berbincang-bincang hangat.
***
Assalamu'alaikum wr wb... Apa kabar semuanya? Maafkan saya yang sempat berhenti melanjutkan cerita ini. Insya Allah saya akan melanjutkan. Nantikan kelanjutan kisah Aysha dan Rayyan, maaf kalau kurang feelnya. Hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Akulah Jodohmu
SpiritualKeyakinanku padaNya tak pernah terbatas. Termasuk, keyakinanku bahwa akulah yang akan menjadi jodohmu. Silahkan kamu pergi kemanapun, sesukamu. Bertemu siapapun, bersama siapapun. Tapi saat waktunya tepat, kupastikan. Kemanapun kamu pergi aku akan d...