Drum Luck

197 20 8
                                    

Screw : DRAfeners
Durasi : Ficlet
Request by : purixoxo

.
.
.

Laki laki manis berlesung pipi asal
China tersebut sedang fokus pada permainan drum-nya, sampai lupa bahwa ada seorang gadis cantik dengan surai panjang yang sudah terlihat bosan karena diabaikan olehnya.

"Arrghhh! Kenapa kau terus mengabaikanku?" erangnnya sambil menghentak-hentakan kakinya. Dengan terpaksa laki laki itu menghentikan permainan drum-nya lalu menatap perempuan tadi.

" Aku tak mengabaikanmu, Zhao JiaMin," bantahnya.

"Kau mengabaikanku, Zhang Yixing. Kau lebih memilih drum kesayanganmu itu dari pada aku!" ungkapnya dengan nada sedikit emosi.

Laki laki yang dipanggil Zhang Yixing tersebut menaruh stick drum-nya lalu beranjak dari tempat duduknya menghampiri perempuan yang bernama Zhao JiaMin.

"Jangan marah, aku tak bermaksud mengabaikanmu," ungkapnya dengan meraih kedua tangan perempuan itu.

"Terserahlah, aku memang tak berarti apa-apa bagimu," tukas JiaMin lalu menundukkan kepalanya.

Yixing merasa bersalah, dia berani bersumpah bahwa dia tak mengabaikan perempuan tadi, hanya saja dia terlalu hanyut oleh permainan drum-nya hingga tak sadar telah mengabaikan perempuan secantik Zhao JiaMin.

Yixing meraih dagu milik JiaMin lalu mengangkatnya dan sekarang mata mereka bertemu saling bertatapan.

"Kau sangat berarti bagiku, kau kekasihku. Aku justru sangat bersyukur Tuhan telah memberikan wanita secantik dirimu untuk bisa kumiliki," kata Yixing dengan nada lembut

" Y-Yixing," lirihnya, dia tersenyum dan jangan lupakan semburat merah yang sekarang sudah menghiasi kedua pipinya

Yixing memeluk JiaMin dengan lembut, menyalurkan kehangatan serta rasa bersyukur karena bisa memilikinya.

"Kenapa kau tak menciumku?" tanya JiaMin. Entah kenapa, mulutnya tidak bisa terkontrol sekarang. Ia hanya bisa merutuki kebodohan atas ucapannya barusan.

"Menyalurkan rasa cinta tak semuannya dengan ciuman sayang. Misalkan dengan pelukan ini aku menyalurkan kehangatan untuk menenangkanmu agar kau tak marah padaku. Dan apa kau benar-benar mau aku cium?" goda Yixing sambil menunjukan senyum misteriusnya.

"Ah, t-tidak. Lupakan saja, yang tadi aku hanya bercanda," jawab JiaMin gugup sedangkan di dalam lubuk hatinya dia ingin sekali dicium oleh kekasihnya.

"Benarkah?" godannya lagi,
JiaMin hanya menganggukan kepalannya. Lalu tanpa basa basi Yixing meraih tengkuk JiaMin.

Cup.

Ciuman yang singkat dan mampu membuat jantung JiaMin berdetak lebih cepat dari biasanya serta sensasi menggelitik di perutnya.

"Wǒ ài, zhàojiāmǐn." [aku mencintaumu, Zhao JiaMin]

"Wǒ yě hěn xǐhuān, zhāngyìxìng." [aku juga mencintaimu, Zhang Yixing] "

.
.
.

FIN

A/n : Review ya teman-teman. Makasih ^^

POPCORNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang