BOKU=WATASHI DESU?!

62 7 22
                                    

~~00~~

Petang menjalari langit malam di atas café Hatsukoi. Sementara di dalam café, tampak beberapa pria tampan tengah mondar-mandir melayani pelanggan. Jumlah tamu café mulai berkurang tak sebanyak beberapa waktu yang lalu. Seorang pria gemuk berjalan turun dari lantai dua memanggil salah seorang pelayan. Ia memerintahkan agar semua pelayan berkumpul di ruang istirahat.

Ruang istirahat lantai satu tampak penuh dengan beberapa pria dan wanita. Tiga belas pelayan café termasuk anggota Phantom tengah berkumpul sesuai dengan perintah manajer café. Pintu dibuka oleh seorang pria gemuk. Semua pelayan yang gaduh segera bungkam sembari menundukkan kepala. Pria gemuk itu berdehem membersihkan tenggorokannya.

"Apa kalian tahu kenapa kalian kukumpulkan padahal masih belum waktunya tutup café?"

Beberapa pelayan menjawab dengan gelengan, sisanya masih terdiam.

"Hari ini café ditutup lebih cepat."

Beberapa pelayan itu sontak terkejut. Mereka menoleh tak percaya kepada teman di sampingnya. Sementara anggota Phantom saling pandang tak mengerti apa yang terjadi.

"Ne, bukannya enak bisa pulang cepat?" Bisik Jeremy kepada Henry. Yang dibisiki hanya mengangkat bahu.

"Bukan begitu, terlalu aneh jika manajer yang terkenal ketat dengan waktu itu menutup café lebih cepat." Bisik Dary yang sudah mulai akrab dengan anggota Phantom. Tentu saja orang yang mengakrabkan mereka adalah Yukito, si penggila kharisma.

"Manajer-san!" Seorang pria di deretan paling belakang mengangkat tangannya.

Manajer yang baru saja membalikkan badan hendak keluar dari ruangan menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik menghadap orang yang tengah memanggilnya. Matanya menangkap salah seorang dari anggota kembar Phantom. Lebih tepatnya ototou dari Yukito, Kaito.

"Ya, silahkan."

"Kenapa café ditutup lebih cepat?" Pertanyaan frontal pria itu membuat pelayan lain membelalak menatapnya.

Mereka berpikir berani sekali menanyakan hal itu kepada manajer yang terkenal strict dan killer. Tapi alih-alih memarahi penanya, sang manajer tersenyum tipis.

"Pertanyaan yang bagus. Café ditutup karena malam ini adalah malam bulan purnama. Sesuai ramalan zodiak saya hari ini, bulan purnama tidak baik untuk bisnis saya."

Semua pelayan memberi tatapan tak percaya pada manajer café.

"Ehem!! Begitulah, saya permisi. Pasang papan tanda tutup setelah semua tamu pulang, bersihkan dan jangan lupa kunci pintu café!"

Manajer aneh itu berjalan keluar ruang istirahat meninggalkan beberapa pelayan yang masih melongo tak percaya dengan yang mereka dengar. Ternyata manajer strict itu percaya pada hal-hal tidak logis seperti ramalan zodiak juga.

*@@@@@@@@@@@*

Seorang pria mungil tengah sibuk di meja dapur café. Ia menuangkan susu ke dalam cangkir berisi kopi. Tangannya dengan terampil menggoreskan batang kecil yang khusus digunakan untuk membuat gambar hiasan pada permukaan kopi. Permukaan kopi tersebut sudah membentuk gambar Pikachu yang menggemaskan.

"Whoa~ nan da kore? Kawaii na~"

Pria itu menoleh pada asal suara. Pandangannya menangkap Yukito tengah berdiri dibelakangnya. Yukito melayangkan senyum manisnya yang tidak lain ditujukan pada Dary, pria mungil di depannya.

"Bukannya sudah tidak ada tamu lagi di café? Apa ada yang salah pesan tadi?"

"Ah, tidak. Ini..."

Hatsukoi (BoyxBoy)Where stories live. Discover now