~~00~~
Yukito melayangkan senyum nakalnya pada Mizuki.
"Sesekali tukang jahil perlu dijahili juga, kan." Tukasnya.
Mizuki memicingkan matanya, menimbang ucapan Yukito dalam benaknya.
"Mizuki... apa tidak masalah posisi kita seperti ini?" Lanjut Yukito bersamaan dengan jari telunjuknya yang menunjuk ke arah pintu. Mizuki mengerjap, tersadar dari lamunannya.
Tepat setelah Yukito menunjuk, pintu terbuka. Tubuh kekar leader band Phantom berdiri tegak di ambang pintu. Mizuki yang tersentak segera menyandarkan diri ke tembok di sebelah Yukito. Sementara salah satu anggota kembar Phantom itu menyelinap keluar gudang, Daigo berjalan layaknya monster menuju Mizuki. Pria berkulit putih pucat itu mengangkat tubuh Mizuki yang lemas melihat kedatangannya. Kakinya melangkah ke arah ruang istirahat lantai bawah.
"Daigo-san, ada apa dengan Mizuki?" Kameraman yang masih istirahat segera merekam Daigo yang menggendong Mizuki.
Masih mempertahankan keprofesionalannya, Daigo memberi senyuman pada kamera.
"Mizuki sedang tidak enak badan. Jadi saya akan membawanya ke ruang istirahat. Shitsurei."
Mizuki yang tampak lemas dengan mata berkunang-kunang dibawa masuk ke dalam ruang istirahat. Pintu ruang istirahat ditutup dengan kaki oleh Daigo.
*@@@@@@@@@@@*
Daigo membaringkan tubuh Mizuki yang lebih mungil darinya di sofa. Ia melangkah menjauhi sofa untuk mengunci pintu. Mizuki masih bisa bangkit duduk di sofa dengan posisi kaki yang masih lurus. Ia menatap Daigo.
"Ano...Daigo...tadi itu...umphh!!"
Bibir manis pria imut itu terbungkam seketika oleh ciuman Daigo. Secepat kilat Daigo melesat padanya, menindih dan mencium bibirnya. Ia melumat dan menghisap bibir pria dibawahnya. Sesekali Daigo mengeluarkan lidahnya memagutkan lidah Mizuki yang semakin susah bernafas. Pria yang tengah dikuasai emosi itu menghisap saliva dan lidah Mizuki.
Mizuki meronta berusaha mendorong Daigo agar menjauh darinya. Namun usahanya sia-sia. Daigo yang lebih kuat darinya semakin mengeratkan pelukan atas dirinya.
Daigo mejauhkan wajahnya dari Mizuki. Menatap pria yang terengah-engah dengan benang saliva yang menghubungkan mereka. Belum selesai Mizuki menguasai dirinya, Daigo mencium leher Mizuki, menghisapnya, hingga menimbulkan beberapa bekas merah di lehernya.
"Argh!! Enghh...Dai-go!!" Mizuki mengerang kesakitan. Tangannya meremas rambut Daigo.
"Henti-kan...! Kkhh!! Daigo..."
Daigo tidak menghiraukan pria di bawahnya itu. Ia malah terus menjilat, mencium, dan menggigit leher Mizuki.
"Ahh..emmhh..uhh.." Mizuki merasakan panas menjalari tubuhnya.
Daigo yang mulai kalap menahan kedua tangan pria yang lebih kecil darinya itu di atas kepala dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya merobek baju Mizuki.
"Ahhh!! Ja-ngan, Daigo! Jangan disini!!" Mizuki berusaha meronta lagi setelah sedikit lengah dengan perbuatan Daigo padanya.
Daigo yang masih tak bersuara beralih menggigit puting Mizuki.
"Akhh!!!" Mizuki memekik.
Ia merasakan getaran dalam tubuhnya. Rangsangan yang diberikan Daigo menegangkan adik kecilnya, menyebabkan sekujur tubuhnya lemas seketika.
Daigo memanfaatkan kesempatan ini. Masih tetap dalam posisi menggigit dan menjilati puting Mizuki, sedangkan tangannya yang bebas membuka celana Mizuki.
YOU ARE READING
Hatsukoi (BoyxBoy)
FanfictieSeorang penyihir melempar kutukan pada pangeran bungsu negeri magista, tapi kakaknya berlari menghalangi. Sehingga yang terkena kutukan adalah kakaknya. Kutukannya berbunyi 'Jika seseorang menciummu, dan Ia bertukar tubuh denganmu maka Dialah jodohm...