Hurt

9.6K 348 8
                                    

Tolong ku mohon maafkan aku.. itu sungguh sakit
.
.
.
.

*Anya P.O.V*

Seperti biasa aku datang ke sekolahku dengan senyum yang biasa ku pasang. Namun, bukan senyum palsu tapi senyum asli ku. Aku bahkan melewati kakak-kakak seniorku dengan membungkukkan badanku dengan hormat. Mereka juga sangat baik padaku.

Hari ini aku melangkahkan kakiku untuk masuk kekelasku. Aku dapat melihat betapa seluruh laki-laki dan beberapa perempuan disekolah ini terkagum padaku tapi beberapa perempuan lainnya terlihat seperti menatapku sinis. Ya, tak heran jika seperti itu. Karna selain memiliki wajah yang cantik dan juga kekayaan aku juga unggul dalam setiap pelajaran di sekolahku.

Namun, aku juga tak terlalu bangga dengan semua ini. Karna dengan seperti ini aku seolah sulit untuk mendapatkan siapa yang benar-benar bersahabat tulus denganku dan mana yang benar-benar mencintaiku dengan tulus.

Saat akan memasuki kelas seorang lelaki yang juga merupakan cowok terpopuler di sekolahku itu menarikku.

"Hey, kau mau bawa aku kemana? Lepaskan." Kataku pada Shon.

"Aku ingin berbicara penting denganmu anya" Dia masih terus menarik tanganku tanpa peduli melewati keramaian sekolah.

Ya, begitulah sekolahku yang slalu ramai mulai pagi hari. Karna sekolahku adalah sekolah dengan peraturan yang begitu ketat sehingga muridnya slalu datang pagi. Setidaknya sejam sebelum pelajaran dimulai.

"Shon, kau mau bawa aku kemana? Katakan saja apa yang ingin kau katakan" kataku lembut.

"Tak lama lagi sampai kok anya"

Dia melepaskan tanganku ketika kami sudah berada di taman belakang sekolah.

"Kenapa ditaman belakang sekolah Shon?" Tanyaku heran.

"Ehm, sebenarnya gini...." Aku melihat dia seolah menggaruk tengkuknya yang kurasa tak gatal.

"Aku ingin kau jadi pacarku Anya" Katanya yang sontak membuatku membelalakkan mata.

Aku takut? Ya. Bahkan sangat takut. Karna, selama ini aku hanya mendapatkan siksaan dari setiap pacar yang menjadi pacarku. Tapi pacarku tak pernah dari sekolah sini sih. Namun, baru kali ini ada cowok dari sekolah ini yang berani menembakku. Dia terkenal baik pada setiap gadis, dan jika aku lihat dia orang yang sangat peduli pada orang lain.

Tapi jujur saja aku takut. Namun, aku yakin aku akan baik-baik saja berpacaran dengan Shon. Mungkin saja dia pria yang baik.

"Ehm, aku mau kok" balasku lalu tersenyum lembut.

"Yess.. makasih anya.. kau memang gadis yang paling baik buat hidupku.." katanya dengan sangat girang lalu memelukku.

Rasanya aku tak perlu khawatir. Karna, dia lelaki yang baik. Dia bahkan adalah lelaki terpopuler di sekolahku ini.

Dan tak terasa aku dan Shon sudah berpacaran selama seminggu. Tapi kami tak pernah melakukan kontak fisik layaknya pasangan lainnya. Kami tak berciuman. Mungkin kontak fisi yang terjadi hanya sebatas pelukan.

Sampai lama-kelamaan aku melihat sikap Shon yang mulai berubah. Tapi aku coba untuk menanggapi nya dengan kepala dingin. Aku tak ingin hubunganku retak seperti yang sebelum-sebelumnya.

Sampai pada suatu pagi aku yang tengah duduk dikelasku sedang mendengarkan musik dari headsetku yang disambungkan ke ponsel. Biasanya aku seperti ini menunggu kekasihku Shon. Dia selalu datang pagi dan mengajakku ketaman belakang sekolah untuk sarapan atau kalau nggak akan bersantai sebelum pelajaran dimulai.

She's My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang