My Feeling

5K 239 0
                                    

Warning!!!
Typo and Gaje..
Happy Reading
.
.
.
.

Sano mendekati Anya. Dia semakin dekat. Anya memjamkan matanya.

"Kenapa kau menutup matamu seperti itu? Aku cuman mau tanya kamu tadi bilang apa.."

"Hahhh??" Anya kaget lalu membuka matanya. Dalam hatinya ada sedikit kekecewaan karna apa yang dia harapkan tak terjadi. Namun juga ada rasa malu.

"Ehmm.. Ti...tidak kok tidakk.. bukan apa-apa.. jangan hiraukan.." Anya tersenyum kikuk.

"Bodohhh" gumamnya namun masih bisa didengar Sano.

"Kamu kenapa??"

"Tidakkk.. tidakk ada" Anya melambai-lambaikan kedua tangannya.

"Aku mendengarmu tapi aku berusaha untuk berpura-pura tidak mendengarmu." Batin Sano.

*Sano P.O.V*

Aku tau yang kau katakan tadi kalau kau menyukaiku. Aku juga menyukaimu Anya sejak pertama kita bertemu. Tapi aku harus lebih memastikan kau orang yang seperti apa Anya. Aku takut jika nanti aku sudah benar-benar mencintaimu, kau akan membuatku hancur.

"Anya ayo kita balik." Ajakku padanya.

Aku menggenggam tangannya lalu berjalan pulang. Kami berjalan menyusuri derasnya hujan. Tapi kami berjalan seolah kami berjalan di bawal langit tanpa awan hitam dan air hujan. Bahkan ku lirik Anya beberapa kali. Dia seolah bahagia berada dibawah hujan.

"Kapan-kapan kita main hujan lagi ya??" Aku melihat dia tersenyum. Dan bagiku itu sangat manis. Padahal tadi dia sendiri yang menolak untuk berada di bawah hujan.

Sejauh yang ku kenal saat ini, Anya orang yang baik. Bahkan sesuatu yang tak dapat dia tunjukkan di depan umum, dia tunjukkan padaku dan keluargaku.

Aku tak tau mana Anya yang asli. Anya yang selalu kesepian saat disekolah? Atau Anya yang slalu tersenyum saat bersamaku dan juga keluargaku? Aku tak tau mana Anya yang asli. Aku berharap Anya yang asli adalah Anya yang ketika dia bersamaku.

Kami berjalan sampai tak terasa sudah tiba di depan apartemennya Anya.

"Aku masuk dulu ya Sano.." Dia tersenyum padaku lalu melambaikan tangan.

"Iya.. Langsung mandi ya?? Biar kamu gak sakit" kulihat Anya menganggukan kepalanya lalu tersenyum manis padaku. Dan aku melambaikan tanganku.

Aku melihat dia memasuki pekarangan apartemennya. Dia sudah basah kuyup.

*Author P.O.V*

Keesokan harinya Anya tak masuk sekolah. Dia kena demam karena bermain hujan.

Sano pergi untuk menjemputnya agar kesekolah.

Ting.. tong..

Sano menekan bel apartemen milik Anya. Sedetik kemudian pembantu Anya yang membukakan pintu untuk Sano.

"Selamat pagi.." Salam Sano sambil membungkukan badannya ke pembantu Anya.

"Iya selamat pagi Sano.. Anya hari ini tidak bisa sekolah.. dia sedang sakit" Mendengar ucapan pembantu Anya itu membuat Sano kaget.

She's My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang