Dreaming

4.4K 183 4
                                    

Warning!!!
Typo and Gaje...
Happy reading guys^^

"Kauuu...." Anya kaget melihat orang didepannya.

"Dasarrr bodoh.. aku sudah mencarimu kemana-mana.. kamu kemana saja??" Anya memasang wajah cemberutnya.

"Bagaimana rasanya?" Bukannya menjawab pertanyaan Anya malah Sano balik bertanya.

"Ehh apanya??"

"Yang tadi itu.. jangan bilang kalau kau lupa.."

Deg.. deg.. deg..

"Coba kau lihat bunga yang sana indah bukan??" Anya mengalihkan pembicaraan lalu berlari mendekati bunga mawar putih. Sano kemudian menyusulnya.

"Apa kau sedang menghindar dari pertanyaanku Anya??" Tanya Sano.

"Wahhh coba kau lihat bunga lily putih yang sana indah bukan??" Anya menunjuk lily putih yang memang terlihat indah. Namun itu hanya akal-akalan saja agar terhindar dari pertanyaan Sano.

"Hmm.. Ya sudahlah jika kau tak ingin aku membahasnya.. Kalau begitu kita lupakan saja kalau kita pernah berciuman.. lebih tepat aku yang menciummu" Sano mulai melangkahkan kakinya. Namun dia terhenti karna kata-kata Anya.

"Bagaimana kau mengatakan kau akan melupakan kejadian tadii!? Kau tau betapa gugupnya aku Sano!?" Nada bicara Anya meninggi.

"Aku tak ingin menjawabmu karna aku begitu gugup.. aku merasakan jantungku akan jatuh saat saat kau menanyakannya Sano!!! apa kau tak mengerti??" Teriak Anya frustasi.

"Itu first kiss ku.. dan aku yakin kau tak perlu bertanya seperti apa rasanya karna kau sudah sering merasakannya bukan??" Kini Anya berbicara dengan nada lembutnya seperti biasa. Ia menatap ke bawah sambil memejamkan matanya.

Ia kemudia merasakan tangan Sano merengkuhnya. Dia memeluk Anya erat seolah tak ingin melepaskan Anya.

"Kau tau Anya, kau bukan first kiss ku tapi aku berharap kau adalah last kiss ku" Sano melepas pelukannya lalu menatap Anya sambil tersenyum manis.

"Aku juga berharap seperti itu Sano." Kata Anya pelan lalu memeluk Sano.

--

Anya masuk ke kamarnya. Ia melepaskan jaket tebalnya lalu menggantungnya. Ia kemudian berjalan menuju kasurnya. Lalu ia berbaring dan memengang bibirnya dengan tangan kanannya.

"Rasanya lebih manis dari permen" Anya tersenyum di sertai rona merah diwajahnya saat mengingat kejadian di rumah kaca itu.

Anya kemudian melirik jam. "Tak terasa aku sekarang sudah jam 5 sore." Batinnya.

Anya kemudian beranjak dari tempat tidurnya lalu mengambil handuk untuk mandi. Selesai mandi ia segera berpakaian yang hangat untuknya di tengah musim dingin ini.

Drrtt... drrtt...

Anya melihat ponselnya. "Oh sms dari Sano" Ia kemudian membuka pesan itu.

Pengirim : Sano
Anya, hari ini kau yang mengajakku pergi ke rumah kaca kan? Besok aku ingin mengajakmu ke bermain salju dan kita akan main ski di es bersama

Anya tersenyum melihat sms Sano. Lalu mengetikkan beberapa kata di ponselnya.

Kepada : Sano
Baiklah aku akan menunggu untuk besok Saya~ng.

Anya tertawa kecil melihat sms nya sendiri. Dia kemudian berbaring di kasurnya.

"Hahhh.." dia menghembuskan nafas pelan sambil tersenyum memori otaknya terus mengingat kejadian tadi.

"Apakah aku bermimpi?" Ia menepuk-nepuk pipinya pelan.

Anya duduk didepan meja rias milik nya. Dia kemudian tersenyum melihat dirinya sendiri.

"Kyyyaaaa" teriaknya karna mengingat kejadian itu. Tiba-tiba pintu di ketuk kencang. Anya kaget.

"Non Anya ada apa?? Apa nona baik-baik saja??" Tanya pembantunya dari luar karna mendengar teriakan Anya.

"Tak apa bi.. Saya cuman liat hp aja kok" bohong Anya.

"Ohh kalau begitu nona keluarlah dan makan malamlah dulu.. saya suda mempersiapkannya" Setelah berbicara seperti itu tak ada lagi suara yang terdengar. Dan Anya juga bergegas makan malam. Selama makan hanya terdengar dentingan sendok dan piring.

Selesai makan ia pergi kekamarnya. Anya duduk di tepi kasurnya yang empuk. Lalu Anya mengambil ponselnya dan menatap layar ponselnya disana dapat ia lihat Sano yang tengah berdiri sambil melihat bunga Anggrek. Foto yang baru ia ambil hari ini.

"Kau manis sekali" Ia berbicara pada ponselnya sendiri.

"Ohh aku tak sabar menunggu untuk besok." Anya membaringkan tubuhnya dan dia mulai terlelap.

**

"Wahhh lihatlah pasangan pengantin itu. Mereka terlihat sangat serasi."

"Apa kau tau, mereka begitu manis.."

"Iya keduanya sangat manis"

"Bersediakah kau menjadi istri Sano baik dalam suka atau duka?"

"Ya, saya bersedia"

"Dan bersediakah kau menjadi suami Anya baik dalam suka maupun duka?"

"Ya, saya bersedia"

"Kini kalian telah resmi menjadi pasangan suami-istri. Sematkan cincin di masing-masing jari manis kalian. Suami memasangkan cincin dijari istri dan begitu juga sebaliknya"

Mereka memasang cincin mereka. Anya mengulum senyum menatap suaminya begitupu sebaliknya.

"Cium.. cium.. ciumm" para hadirin bersorak agar mereka ciuman tanda mereka telah menjadi sepasang suami-istri.

Chuu~~~

T.B.C

Hello readers..
Don't forget to leave one star and comment.. thanks for reading.. Sorry gaje dan typo nya..

She's My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang