First Meet

7.7K 318 4
                                    

Jadilah dirimu sendiri dan jangan takut untuk melangkah.
.
.
.
.
.

*Author P.O.V*

Bibi Mun telah menjelaskan segalanya pada ayah dan ibu Anya. Dan mereka segera memindahkan Anya ke sekolah lain dan jauh dari tempat itu. Anya bahkan kini tinggal sendiri di apartemen yang ayahnya beli khusus untuknya.

Anya belum mulai sekolah. Dan dia ingin berjalan-jalan seharian ini karna besok ia akan memasuki sekolah barunya.

Dia keluar apartemennya sambil membawa dompet saja. Kemudian ia berjalan mengelilingi kota itu.

"Indah juga disini" gumamnya.

Dia melihat sebuah taman yang indah disana. Dan berjalan ke taman itu.

"Sepertinya aku bisa duduk disini." Dia pun duduk disebuah kursi taman.

Anya kemudian duduk dan menatap ke langit. Dia sesekali mengusap luka dibibirnya karna mantan pacarnya itu.

"Hahhh" Dia membuang nafas lelah. Dia merasa lelah karna kejadian itu.

"Hey" Anya kaget karna suara itu. Dia memalingkan wajahnya ke arah orang yang bersuara.

"Hay.." Dia tersenyum ke arah anya. Anya yang mengiranya seorang lelaki sontak mundur karna takut.

"Hei.. heii tenanglah aku tak akan menggigitmu kok nona" katanya disertai candaan.

"K..kau si...apa?" Tanya anya takut takut.

"Ohh aku Sano" gadis yang bergaya lelaki itu mengulurkan tangannya. Namun anya tak mengulurkan tangannya karna takut.

"A..anya.." Anya memalingkan wajahnya.

"SANOOO.. KEMANA KAUUU DASAR GADIS KURANG AJAR.. BERANINYA MENGAMBIL BUKUKU.." terdengar teriakan dari agak jauh yang membuat Sano lari bersembunyi disebelah pohon.

"Oh.. jadi dia seorang cewek.. aku kira dia cowok.. tapi suaranya dan wajahnya menunjang jika dia seorang cowok" Pikir Anya dalam hati. Kini dia gak perlu merasa takut. Karna ternyata Sano adalah wanita.

"Hey apakah kau melihat seorang wanita dengan gaya lelaki?" Tanya seorang gadis pada Anya. Wajahnya tak jauh beda dengan wajah Sano. Hanya saja wajahnya cantik sedangkan wajah Sano tampan.

"Eh.. tidak kok" Anya tersenyum kikuk. Karna dia sebenarnya tak ingin berbohong.

"Oh kalau begitu aku permisi dulu. Makasih ya.." Gadis itu segera pergi.

Kemudian Sano keluar dari tempat persembunyiannya.

"Kau menyelamatkanku.. fiuuhh" Ia duduk disamping Anya.

"Kalau boleh aku tau, kenapa dia mengejarmu? Dan dia itu siapa? Sepertinya wajah kalian agak mirip?" Tanyaku penasaran.

"Oh dia itu kakak kembarku.. Dan aku dikejar karna mengambil bukunya.. Apa kau mau lihat?" Sano mengeluarkan buku milik kakak kembarnya.

"Nah ini dia alasan kenapa nenek sihir itu mengejarku. Karna buku inilah sang pangeran harus dikejar seorang nenek sihir.. hahaha" Anya yang melihat Sano bercanda hanya tersenyum.

"Kenapa dia sangat tidak suka jika kamu mengambil bukunya?" Anya semakin penasaran.

"Itu karna di sini ada foto pacarnya. Dan itulah alasan aku mengambil buku ini karna ingin tau pacarnya siapa.. hehe" Jawab Sano disertai cengirannya.

She's My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang