Virus Cinta

828 295 75
                                    

"Gara-gara kalian gue jadi dihukum Bu Nining," omel Ega.

"Sorry Bro, gue nggak bermaksud ngatain lo dan lo-nya juga terlalu baper sama kata-kata gue." Roni merasa bersalah karena secara tidak sengaja membuat Ega dihukum oleh Bu Nining.

"Salah lo juga sih, Dik, sok sibuk nanya Prefiks apalah itu. Biasanya lo kalo jawab soal ngasal semua." Ega juga menumpahkan kekesalannya kepada Andik.

"Eh, kenapa jadi gue? terus kalo gue nanya itu salah gue? salah temen-temen gue? terus salah siapa?" cerosos Andik menirukan salah satu adegan di AADC.

"Dik, lebay banget sih lo," cemooh Ega.

"Gue kan cuma nyoba mencairkan suasana panas di antara lo berdua," rutuk Andik.

"Terserah." Ega mendengus kesal.

"Ron, emang sejak kapan lo punya pacar bukannya seminggu yang lalu lo baru putus sama si Liza?" tanya Andik.

"Kayak nggak tau Roni aja, dia kan playboy cap gentong," ledek Ega.

Roni pun tertawa mendengar sindiran Ega. "Kan gue selalu punya ribuan cara buat naklukin hati cewek manapun, nggak kayak lo berdua."

"Berarti nambah lagi dong satu cewek di list cewek mainannya Roni Rivaldy," celetuk Andik.

"Nggak, Dik, kalo sama yang sekarang gue bener-bener serius karena dia itu berbeda dari cewek-cewek lainnya," kilah Roni.

"Jadi lo sekarang pacaran sama alien gitu?" tanya Andik polos.

"Duh, temen gue yang satu ini bloonnya nggak ilang-ilang deh. Maksud gue kayak sifatnya yang nggak manja, perhatian tapi nggak lebay, pokoknya intinya gitu deh." Roni menjabarkan tentang sifat pacarnya tersebut.

"Lo itu nggak bisa dipercaya, paling dua minggu lagi lo udah bosen sama tuh cewek." Andik terkekeh dan langsung membuat Roni cemberut.

"Emang sekarang siapa cewek nggak beruntung yang lo pacarin itu?" tanya Ega.

Belum sempat Roni menjawab, terlihat dua orang siswi yang tidak mereka kenal masuk ke kelas mereka.

"Lo bisa liat cewek itu sekarang, Ga." jawab Roni pada cowok berambut hitam bergelombang itu.

Ega pun mengalihkan pandangannya dari Roni dan memandang siswi yang sedang berbincang dengan Fahri si Ketua Kelas. Ega memperhatikan cewek berambut cokelat yang menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Fahri, rambut sebahunya terlihat lembut tergerai membuat Ega ingin membelainya, lalu bening mata hitamnya dengan bulu mata lentik membuat Ega betah memandangnya.

Ditambah hidung mancung dan ramping serta bibir tipisnya yang merah merekah itu semakin membuat cowok itu terpukau. Sesekali dia menampakkan senyum manisnya mendengar omongan Fahri kepadanya dan Ega ingin dia yang mendapat senyuman itu.

Gila senyumannya manis banget. batin Ega.

Dan sekarang mata bening itu bertemu dengan matanya, cewek itu juga menatap Ega yang membuat jantungnya berdetak semakin lebih cepat dari biasanya. Tak berlangsung lama dia lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain dan melangkah keluar dari kelasnya.

"Gimana menurut kalian si Krisya, pacar baru gue?" tanya Roni.

"Cantik banget, Ron, kulitnya putih mulus kayak porselen. Tapi kok kayaknya dia cuek gitu sama lo?" tanya Andik.

"Iya dia memang cuek orangnya tapi dia cuek-cuek perhatian gitu. Dan gue termasuk hebat karena bisa menaklukkan hatinya." Roni menjelaskan kepada Andik dengan intonasi bangga.

"Penyakit narsis lo nggak ilang-ilang dari dulu." cibir Andik.

Roni hanya tertawa mendengar komentar Andik, lalu ia menoleh pada cowok yang duduk di sebelah Andik yang sedari tadi melamun.

"Ega! kok lo ngelamun di siang bolong kayak gini." Roni menyenggol lengan Ega yang sedang berpangku tangan itu.

"Eh a-anu ada apa sih? gue nggak ngelamun kok," kilah Ega.

Roni memutar bola matanya, "Kalau bukan ngelamun terus apa? lagi tidur sambil melek?" ledeknya.

"Sembarangan lo, mana ada orang tidur sambil melek."

Andik dan Roni tertawa melihat sahabatnya itu merenggut kesal.

"Lagian sih gue tanyain dari tadi lo malah diem aja,"

"Sekarang gue bener-bener fokus, oiya lo tanya apa tadi ke gue?" tanya Ega.

"Gimana menurut lo pacar baru gue? cantik kan?" Roni balik bertanya pada Ega.

"Lo gimana sih, Ron, kan lo belum ngasih tau orang atau fotonya ke gue. Terus gue bisa tau darimana?" Kilah Ega.

Pertanyaan Ega membuat kedua temannya itu saling berpandangan satu sama lain sebelum tertawa terbahak-bahak melihat Ega yang kebingungan.

"Ega Arkha Wardana, sejak kapan lo jadi berubah bloon kayak Andik?" ledek Roni.

Andik yang semula menertawakan Ega seketika terdiam dan merenggut kesal kepada Roni. "Gue nggak bloon, Roni!" omelnya.

"Whatever, Dik," singkat Roni. "Jadi Ga, pacar gue itu cewek yang tadi masuk ke kelas kita, yang ngeliatin gue terus itu. Masa' lo nggak liat sih,"

Seketika Ega membelalak tak percaya, pikirannya mulai kacau dan dadanya terasa sesak. Dia tak menyangka kalau cewek yang menarik perhatiannya adalah pacar barunya Roni.

Gue suka sama pacar barunya Roni, sahabat gue sendiri. Batinnya.

"Tuh kan ngelamun lagi, lo kenapa sih sebenernya?" tanya Andik.

"Gue nggak ngelamun. Oh, jadi itu pacar baru lo, cantik juga. Gue suka rambutnya yang cokelat kayak karamel." Ega menjawab perlahan dan intonasi suaranya menjadi lebih rendah dari biasanya seperti suara orang yang sedang berputus asa.

"Berarti pilihan gue kali ini terbaik. Eitts, tadi lo bilang rambutnya warna cokelat?" tanya Roni.

"Lo sekarang yang nggak fokus, gue udah jelas-jelas ngomong cokelat lo kira apa? warna pelangi?"

"Pacar gue rambutnya item bukan cokelat, Ga," tegas Roni.

"Iya, Ga, pacarnya Roni rambutnya item banget kayak iklan shampoo selain itu rambutnya diiket ponytail. Sejak kapan lo nggak bisa bedain warna?" tanya Andik.

"Perasaan tadi yang gue liat cokelat dan rambutnya nggak dikuncir,"

"Itukan temennya si Krisya, Ga." jelas Roni.

Setelah otaknya mulai connect dengan penjelasan Roni, Ega bisa bernafas lega dia pun tersenyum sambil berkata, "Oh, gue kira pacar lo yang rambutnya cokelat. Sorry gue tadi sama sekali nggak ngeliat pacar lo,"

"Salah, makanya fokus dong!"

"Hahaha maaf gue nggak fokus dari tadi." jawab Ega sambil tertawa.

Ega menertawai dirinya sendiri dalam hati, cewek berambut cokelat itu sudah membuat konsentrasinya buyar sampai dia salah paham dan mengira dia adalah pacar barunya Roni.

Dia pun kembali bergurau dengan kedua sahabatnya itu meskipun pikiran masih tertuju pada si rambut cokelat. Saat ini Ega benar-benar merasakan bahwa virus cinta mulai merasuki tubuhnya.

Ini semua gara-gara lo, mysterious brunette girl.

My Girl (just) Friend ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang