"APAAAA?!" teriak Jessie dan Mela bersamaan.
Krisya hanya mengangguk pelan.
"Sumpah gue nggak nyangka banget, Kris." Jessie masih menatap tak percaya pada Krisya.
"Iya gue bener-bener nggak bisa berkata apa-apa saat ini," sambung Mela.
"Ah lo lebay, Mel, katanya nggak bisa berkata-kata terus yang keluar dari mulut lo barusan itu apa? kutu-kutu?" ledek Jessie.
"Biarin suka suka gue, mulut-mulut gue kenapa lo yang sewot sih Jess," balas Mela.
"Udah deh jangan ribut, entar kalian gue beliin permen satu-satu kok," ujar Karin sambil terkekeh.
"Emang lo kira kita ini anak kecil, Rin?" gerutu Mela.
"Iya, kalian sih dikit-dikit ribut kayak anak kecil aja hahaha." tawa Karin.
Mela lalu mencubit lengan cewek yang ada duduk di sebelahnya itu.
"Aww, sakit tau, Mel." Karin meringis dan mengelus-elus bekas cubitan Mela yang nampak kemerahan di lengannya.
"Gantian Karin yang jadi sasarannya Mela deh," ujar Krisya.
"Oiya, Kris, ngomong-ngomong sejak kapan lo jadian? siapa nama pacar lo? murid kelas berapa? lahirnya dimana? ulang tahunnya kapan?" Tanya Jessie panjang lebar.
"Jess, lo niat mau tanya apa lagi nge-laksanain sensus penduduk?" celetuk Karin.
"Tau tuh Jessie, pertanyaannya panjang amat kayak kereta api," lanjut Mela.
"Gini ya, Jess, jadi gue jadian sama dia 5 hari yang lalu dan nama pacar gue itu Roni Rivaldy, dia itu murid kelas X IPA 5 yang lahir di Bandung tanggal 24 Mei 1999. Nah udah gue jawab semua pertanyaan lo itu." terang Krisya.
Jessie terhenyak, matanya yang sipit kini membelalak sempurna menatap Krisya. Dia lalu bertanya pada Krisya dengan gugup, "L-lo pacaran sama si Sinchan? R-roni Rivaldy?"
"Iya, lo kenal sama dia Jess?" tanya Krisya menatap curiga kepada Jessie.
"Dan kenapa dia dipanggil Sinchan?" Karin dan Mela juga bertanya serta menatap Jessie penasaran.
Jessie lalu menjawab pertanyaan Krisya. "Iya, Kris, gue kenal banget sama dia karena dia itu temen sebangku gue waktu kelas 3 SMP dulu,"
"Seriusan lo, Jess?" tanya Krisya terkaget.
"Lo nggak keliru? siapa tau lo salah orang?" celetuk Karin.
"Jelas nggak, Rin, gue sangat yakin kalau di sekolah ini cuma ada 1 makhluk yang namanya Roni Rivaldy." jawab Jessie mantap.
"Tapi kan nama kayak gitu itu agak mainstream, Jess," ujar Mela.
"Sebentar gue mau tanya sama lo, Kris, nanti lo tinggal jawab -' 'Iya' atau 'Nggak'," perintah Jessie yang dibalas dengan anggukan oleh Krisya.
"Roni Rivaldy itu matanya sipit?"
"IYA,"
"Kulitnya putih tapi agak pucet kayak vampir?"
"IYA,"
"Dia tinggi kayak tiang listrik?"
"IYA, tapi nggak kayak tiang juga kali."
"Rambutnya ikal cokelat tapi di bagian atasnya kemerah-merahan gitu?"
"IYA,"
"Dia punya gingsul di sebelah kiri giginya ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl (just) Friend ?
Fiksi RemajaSegala hal tentang cinta di masa putih abu-abu itu menarik tetapi tak semenarik cinta dalam persahabatan - Ega Arkha Wardana