Sudah seminggu rasanya Ega gerah melihat tingkah Roni yang berusaha mendekatkannya dengan semua cewek cantik di sekolahnya, SMA Harapan 1.
Mentang-mentang dia udah punya pacar, maen jodoh-jodohin gue aja emangnya gue Siti Nurbaya. batin Ega.
Alasan cowok bermata sipit itu berusaha mencarikan pacar untuk Ega karena sebuah gosip aneh dan pastinya bohong dan entah siapa orang yang memberitahukan bahwa Ega adalah penyuka sesama jenis.
Ega sangat geram setelah mendengar dari Roni rasanya ia ingin membuang si penyebar gosip itu ke kutub utara.
Tentunya gosip murahan itu sangat-sangat tidak benar, Ega bahkan bergedik ngeri mendengar gosip itu. Tetapi meskipun begitu Ega masih belum mau pacaran karena dia belum menemukan orang yang benar-benar dia sukai.
Jangan bilang lo lupa dengan si rambut cokelat, Ga. bisik sesuatu dalam pikiran Ega.
Cewek berambut cokelat yang merupakan teman dari pacarnya Roni itu masih menjadi teka-teki baginya. Dia sangat ingin tau namanya tetapi setelah hari itu ia tak pernah bertemu dengan cewek itu lagi dan membuatnya sedikit kecewa.
Saat sedang menyusuri koridor kelas 11, tiba-tiba suara kecil nan cempreng memanggil namanya.
"EGAA..!"
Si pemilik nama pun menoleh kebelakang. "Eh, Sissy," cewek imut bernama Sissy itu mempercepat langkahnya dan kini berjalan di samping Ega. Bahkan jarak diantara mereka cuma sekitar 10 cm membuat Ega sedikit risih.
"Ega, kamu mau ke kelasmu ya?"
"Ya iyalah, lo kira gue mau ke ruang kepsek," sarkas Ega.
"Ih, jutek banget aku kan cuma tanya. Oiya, Ga, kalau boleh anterin aku ke kelasku dong?" pinta Sissy.
Ini cewek enak aja, temen aja bukan pacar apalagi. batin Ega.
"Sorry, gue males. Soalnya kelas lo jauh sama kelas gue," jawab Ega.
"Yaudah deh kalau gitu. Tapi aku jalan bareng kamu sampai kelasmu gapapa kan? kan kelas kita satu jalur." cewek bertubuh mungil itu masih memaksa ingin dekat-dekat dengan Ega.
"Iya." jawab Ega singkat.
Selama jalan bersama Ega, Sissy terlihat tersenyum bangga seolah-olah menunjukkan bahwa dia adalah pacar Ega. Tak ayal itu membuat banyak pasang mata melihat mereka dan berbisik-bisik sepanjang koridor.
Ega rasanya ingin mencopot satu persatu mulut orang yang sedang menggunjingkannya dengan Sissy.
Belum lagi derita Ega semakin bertambah karena tak henti-hentinya mulut cewek centil ini mengoceh tak jelas."Ga, aku nggak nyangka banget tiba-tiba kamu nge-add aku di Line. Biasanya cowok-cowok yang nge add aku langsung aku blokir semua tapi setelah tau itu kamu langsung aku add balik deh."
Ega hanya tersenyum kecil mendengar celotehan Sissy.
"... Aku trauma buat jatuh cinta lagi setelah diputusin mantanku tapi akhirnya sekarang aku bisa move on dan suka lagi sama cowok,"
"Oh." lagi-lagi Ega hanya menjawab singkat. Dia sangat bersyukur akhirnya tiba di depan pintu kelas X IPA 5 yang berarti cewek centil ini tak bisa mengikutinya lagi.
"Sissy, gue masuk ke kelas dulu, Bye." ujar Ega yang langsung buru-buru memasuki kelasnya.
Sissy tersenyum lebar kepada Ega lalu berjalan menjauhi kelas X IPA 5.
*******
"Huft akhirnya gue bebas." gumam Ega yang langsung duduk di bangkunya. Disambut dengan tatapan penasaran dari Andik dan Roni.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl (just) Friend ?
Teen FictionSegala hal tentang cinta di masa putih abu-abu itu menarik tetapi tak semenarik cinta dalam persahabatan - Ega Arkha Wardana