Insiden Disengaja

395 106 20
                                    

Ega sedang duduk-duduk di Gazebo sekolah yang terletak di depan koridor kelas X IPA 5 & X IPA 6.

Berhubung kuota internet miliknya menipis lebih baik ia memanfaatkan WiFi yang ada di sekolahnya.

Dia masih sibuk berkutat dengan handphone miliknya. Mata cokelat hazel-nya sedari tadi serius memencet keypad dengan kasar.

Rupanya cowok berwajah blasteran ini sedang memblokir cewek-cewek yang memfollownya. Sebenarnya dia akan membiarkan cewek-cewek tersebut jika mereka tidak terus-terusan menerornya lewat akun Line miliknya.

Ada yang mengajaknya berkenalan, menanyakan hal tak penting seperti dia sudah makan atau dia sudah tidur, dan ada pula yang modus bertanya PR Matematika atau Kimia padahal Ega sendiri sama sekali tidak mahir dengan dua pelajaran 'terfavorit' itu.

"WOY!" teriak seseorang tepat di telinga Ega.

Roni dan Andik membuat kaget cowok berambut hitam bergelombang itu.

"Kalian bikin kaget gue aja, oiya kok bisa tau kalo gue ada di sini?" tanya Ega.

"Gue sama Andik abis nyari lo di Taman tapi lo nggak ada. Pas insting gue bilang kalo lo ada di gazebo," jawab Roni.

"Wah, insting lo kuat juga, Ron, tolong dong ramalin jodoh gue itu siapa?" ujar Andik.

"Apaan sih lo, gue bukan peramal juga kali." Roni memutar bola matanya setelah mendengar ucapan Andik.

"By the way, lo ngapain sih, Ga?" Roni melirik handphone milik Ega.

"Heh! Kok kontak lo banyak yang dihapus sih? udah susah- susah guenyari id line-nya cewek-cewek di sekolah kita malah lo hapus semua,"

"Mereka sering nge-chat gue nggak jelas gitu, gue kan jadi sebel," terang Ega.

"Belum lagi gue masih badmood gara-gara banyak yang nyangka gue sama Sissy pacaran, padahal si cempreng itu yang doyan nempel mulu sama gue," lanjutnya.

"Hahaha Sissy terus yang diomongin, benci bisa jadi cinta loh." Roni menggoda temannya itu sampai matanya semakin menyipit karena tertawa.

"Eh nggak ya. Amit-amit, Ron," jawab Ega.

"Iya, Ga, gue denger banyak cewek yang patah hati gara-gara tau kalo lo kabarnya pacaran sama Sissy," sambung Andik.

"Gue berasa artis aja digosipin mulu, pertama gosip yang bilang kalo gue penyuka sesama jenis dan yang kedua gue dibilang pacaran sama si radio rusak itu." Ega merutuki dirinya sendiri.

"Kalo gosip yang pertama itu yang bikin si Roni," bisik Andik kepada Ega.

Ega pun melotot kepada Roni dan membuat cowok bermata sipit itu menaikkan sebelah alisnya.

"Dik, lo bilang apa? Kok sekarang gue merasa terintimidasi gini," ujar Roni.

"JADI LO YANG BIKIN GOSIP NYELENEH ITU?!" bentak Ega.

"Eh apa maksud lo? Gue nggak ngerti deh," tanya Roni bingung.

"Lo tega bener, masa' gosipin temen sendiri. Lo kan yang bikin kedua gosip yang gue sebut tadi?" tanya Ega.

"Oh itu, sorry deh. Sebenarnya gosip yang bilang lo itu gay itu nggak ada dan cuma bualan gue aja biar lo cepet ngegebet cewek aja," jelas Roni.

"Terus kalo tentang Sissy gue sama sekali nggak tau siapa yang bikin itu gosip," lanjutnya.

"Lo nggak jadi marah kan sama gue?" tanya Roni lagi sambil menepuk pundak Ega.

My Girl (just) Friend ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang