"Emang nggak ada yang bisa menolak pesona seorang Ega Arkha Wardana," ujar Ega dengan percaya diri.
"Kecuali Karin."
Celetukan Roni benar-benar membuat hatinya sedikit sesak, Roni benar dan sangatlah ironis karena cewek yang tidak tertarik padanya adalah cewek yang dia sukai. Ega memang tidak terlalu berpengalaman dalam menjalin sebuah hubungan tak seperti Roni yang katanya sewaktu SMP dulu kerap gonta-ganti pasangan, dia hanya dua kali berpacaran waktu SMP dulu.
Pacar pertamanya adalah Andini, cewek cantik berkulit putih dan bertubuh tinggi bahkan lebih tinggi dari Ega. Tetapi, meskipun Andini adalah pacar pertama Ega tetapi dia bukan cinta pertama cowok yang diidolakan di sekolahnya ini.
Bisa dikatakan Ega dulu 'menembaknya' hanya karena gengsi, Ega kesal dan malu karena selalu dijuluki 'ganteng-ganteng mubazir' oleh kawan-kawannya makanya dia cepat-cepat mencari target. Kebetulan Andini yang notabene kakak kelas Ega itu sudah dari dulu berusaha mendekatinya dan mengejar-ngejarnya dan jadilah mereka berpacaran hanya demi status.
Ega kemudian menyadari kalau berpacaran hanya untuk status ternyata menyiksa batinnya akibat sebuah keterpaksaan dan kepura-puraan. Karena itu dalam waktu kurang lebih 2 bulan, Ega mengatakan kalau dia memacari Andini hanya karena status lalu meninggalkan kakak kelasnya itu.
Dia kemudian teringat Andini yang sampai kini membencinya dan terus mengatainya 'adik kelas sialan' jika tak sengaja bertemu dengan Ega.
Yang kedua, Melanie, cewek yang merupakan teman sekelas Ega saat kelas 3 SMP dulu. Banyak yang bilang dia terlibat cinta lokasi dengan Melanie padahal nyatanya tidak. Sama hal-nya dengan Andini, Melanie yang menyukainya dan terus menggodanya. Namun, jika Andini tidak membuat Ega tertarik lain halnya dengan Melanie. Lama-kelamaan Ega mulai suka padanya, Ega akhirnya meminta Melanie menjadi pacarnya.
Tak berlangsung lama, Ega akhirnya memutuskan Melanie karena ternyata Melanie menggodanya hanya untuk memanfaatkannya agar ia bisa terkenal di sekolah. Menyebalkan? Sangat!
Disaat Ega mulai menyukainya, Melanie malah menyakiti perasaannya.Meskipun Ega membencinya tetapi cowok itu sudah memaafkannya karena dia tidak mau bermusuhan dengan teman sekelasnya itu.
Namun, Ega tak menganggap Melanie sebagai mantannya karena mereka berpacaran sangat singkat yaitu hanya tiga minggu. Apalagi Ega lagi-lagi menyadari kalau dia hanya sebatas mengagumi fisik dan kecantikan Melanie saja dan tidak jatuh cinta kepada cewek yang saat ini menjadi salah satu selebgram.
Menurutnya, cewek yang dianggap cinta pertamanya adalah Karina Marthalia. cewek yang kini tidak mengacuhkannya itu memang bukan cewek paling cantik dan terkenal di SMA Harapan 1, tetapi ia langsung membuat Ega jatuh hati saat pertama kali melihatnya.
Ega jadi bingung apakah selama ini dirinya mencintai orang yang salah? Ataukah dia hanya sekedar menyukai fisik cewek itu seperti kepada Melanie dulu?
"Kalo udah ngomongin Karin, langsung otomatis dia ngelamun ya, Dik." Roni berujar pada Andik yang lebih merupakan sindiran kepada Ega.
Ega yang mendengarnya langsung berkilah, "Gue nggak ngelamun kok, gue cuma tiba-tiba flashback aja,"
"Flashback gara-gara nama pelayan narsis tadi itu Karin,"
"Hahaha iya, Ron, Kok bisa kebetulan namanya sama, kalau yang tadi beneran Karin pasti sekarang Ega melayang saking senengnya,"
"Bukan cuma melayang, mungkin nyampe pingsan seketika dia," lanjut Roni.
"Iya terus dicium sama Karin biar sadar, hahaha,"
Kedua cowok itu malah asik berargumen konyol tentang Ega yang mengernyit mendengar perkataan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl (just) Friend ?
Teen FictionSegala hal tentang cinta di masa putih abu-abu itu menarik tetapi tak semenarik cinta dalam persahabatan - Ega Arkha Wardana