Chapt 2

26K 554 16
                                    

*AUTHORPOV*

"Aldy aku mau ngomong sesuatu" panggil Hani kepada Aldy di lorong kelas 11IPA yang sudah sepi dari hilir mudik siswa SMA Global Harapan.

"Ngomong apa" tanya Aldy dengan nada tenang dan sama sekali tidak menunjukkan amarah.

Inilah yang Hani kesalkan pada Aldy.Ia tidak tahu kapan Aldy marah dan kapan Aldy biasa saja.
Aldy selalu pintar menyembunyikan emosinya.

"Kamu pasti sudah denger gossip murahan itu kan" Hani menatap Aldy dengan tatapan sendu dan linangan air mata sudah membasahi pipinya.

"Aldyyy" pukul Hani kecil di dada Aldy dan membuat dirinya tenggelam di dada pria yang ia dambakan.Pria yang selama ini mencuri perhatiannya tetapi selalu menolaknya mentah-mentah.

Geraldy Tandiono.

"Di kamu denger aku gak sih?kalo kamu denger gossip kacangan itu jangan dengerin!" Teriak Hani histeris tak kalah membuatnya sedikit terlihat seperti orang frustasi.Bahkan Bipolar.

Untungnya tidak ada lagi siswa siswi disekolah yang melihat mereka sebagai tontonan gratis.Kalau ada tidak tahu ditaruh mana muka Hani yang secara tidak langsung blak-blakan mengakui video itu benar dirinya.

"Aku nggak masalah kamu udah gak virgin atau virgin" imbuh Aldy datar tapi tetap memancarkan kemarahan dimatanya.

Dan secercah harapan muncul di mata Hani.Melihat pandangan laki-laki itu dengan amarah lebih baik dari pada tatapan tenangnya.

"Tapi aku nggak bisa dibohongin.Ini sudah prinsipku,kamu tahu kan?" Balas Aldy sinis menatap Hani.

"Sabtu 21 Juni jam 10 Malam bukannya kamu ada di RUMAH MU" tawa sinis Aldy menghiasi lorong kelas tersebut dan membuat Hani tidak berkutik sekalipun.

"Maaf Han tapi kamu tahu sendiri kalau kita belum jadian jadi aku bilang ini bukan berarti kita punya hubungan di masalalu" timpal Aldy lagi

"Karena lo yang udah maksa nyokap gua dan gua nggak mau bikin dia kecewa" lanjut Aldy

"Jadi lo mendingan jauhin gua" Ucap Aldy seraya meninggalkan Hani di lorong sekolah mereka tersebut.

Dan disana ada salah satu penonton yang mengamati ketegangan tersebut sambil menatap ingin tahu ke arah pasangan tersebut.

****

*AldyPOV*

"Aldyyy pinjem pr dong ini gue udah dateng pagi jadi gue yang pertama kan?" tanya Priscill dengan mata berbinar-binar sambil memohon kepadaku.

Dan aku hanya mengisyaratkan padanya untuk mengambilnya ditasku.
Dan secepat kilat ia mengambil buku catatanku di tasku.

"Kamsyaa Aldy" Ucapnya sambil menjulurkan lidah dan mengembalikan bukuku pada tasku.

Sedangkan aku? Masih sibuk menulis dibuku catatanku.

"Dyyy" rengeknya lagi padaku.Sudah 7 bulan aku duduk bersamanya dan Pak Sus yang terkenal dengan predikat malasnya itu otomatis juga malas mengganti denah tempat duduk kami.

Awalnya memang pusing,tapi lama kelamaan,mau tidak mau aku harus menerima dengan lapang dada jika Priscill akan menjadi teman sebangku ku selama 1 tahun.

Priscill orangnya yang teledor,bicara sesuka hati,suka menganggu orang dan MESUM ini benar-benar sangat menguatkan iman.

Bagaimana tidak? Ia sudah menyeretku keluar kelas bersamanya berkali-kali tetapi ia hanya bisa menunjukkan cengiran khasnnya jika aku menggertaknya.

How dare Priscill?

Dan dari hasil pengamatanku Priscill memang orang yang tidak bisa diam,kupikir jika aku mendiamkannya dia akan ikut diam.Tapi malah sebaliknya ia tidak pernah jera mengangguku.

GOOD vs PERVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang