Chapt 11

10.5K 331 29
                                    

Author POV

Semenjak tragedy Pembuangan Muka yang Aldy lakukan kepada Priscill.
Priscill semakin bertingkah aneh kepada Aldy.

Tidak seperti Priscill yang selalu ceria dan gemar menganggu Aldy. Priscill lebih angkuh bahkan Priscill menghindari kontak mata dengan Aldy selama dua hari setelah tragedi Pembuangan Muka tersebut.

Aldy juga semakin geram dengan tingkah laku Priscill yang sering meninggalkan bangku dan memilih duduk bersama Jep. Mereka jelas-jelas berpegangan tangan sambil tercengang dan membulatkan mata karena melihat adegan di layar yang sama.

"Bokep lagi" batin Aldy sambil berusaha mendengar celotehan tidak jelas yang diucapkan Priscill kepada Jep.

Aldy tahu jika sekarang adalah jam Seni Budaya, tetapi siswa tetap dianjurkan untuk melanjutkan melukis, bukan malah menonton adegan dewasa yang seharusnya dinikmati secara personal.

"Dy lo kenapa kok ngelamun" Tanya Ivana kepada Aldy yang sekarang duduk bersebelahan dengan Aldy karena Priscill yang tiba-tiba meminta Ivana untuk bertukar bangku pada jam pelajaran seni budaya.

"Oh enggak, gambar lo bagus juga Iv" Puji Aldy sambil menyunggingkan senyum terbaiknya.

"Kayaknya gambar lo jauh lebih bagus lagi deh Dy" Tutur Ivana sambil mengacungkan kedua jempolmya kepada Aldy dan melihat karya Aldy dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak kagum, meskipun Aldy laki-laki yang kelihatannya lebih suka olahraga, sangat berbakat dibidang seni lukis.

Priscill yang kebetulan sedang mengambil nafas karena melihat adegan tidak senonoh di layar milik Jep lebih kaget lagi ketika melihat adegan saling sanjung sama lain didepannya dan secara tidak sengaja mengeluarkan suara batuk yang sama sekali tidak ia duga.

"Eh pris lu batuk apa ketelen golok, minum dah" Tanya Jep sarkastik sambil menepuk-nepuk punggung Priscill serta menyodorkan air mineral yang terisa setengah dari botol kemasan tersebut.

Aldy yang daritadi melihat adegan tersebut itupun langsung meraih botol kemasan yang sudah habis setenganya dari sang empunya. Tidak lain dan tidak bukan adalah air mineral milik Jep.

"Lah dy Priscill kan lagi batuk, siniin deh minuman gua" Protes Jep sambil berusaha merebut minuman kemasan itu dari tangan Aldy.

"Gua pake buat air acrylic gua, udah abis"

"Ini dy pake punya gue aja dulu" Tawar Ivana sambil menyodorkan gelas yang berisi air kepada Aldy.

"Yaudah deh Jep, biarin aja Aldy yang pake, gue ke kantin aja beli air" Sanggah Priscill kemudian bangkit dari tempat duduk yang seharusnya ditempati Ivana.

Priscill kemudian meminta izin guru piket yang menggantikan guru kesenian mereka yang kebetulan sedang absen pada hati itu untuk pergi ke kamar mandi.

Tanpa Priscil sadari Aldy juga mengikuti Priscill dari belakang.

"Mbak minuman yang seger dong satu" Suruh Priscill kepada Mbak Wedari-salah satu penjual minuman di kantin sekolah.

"Sip nonnn" Jawabnya seraya mengambil minuman dari lemari pendingin. Sedangkan Priscill menaruh kepalanya di kedua tangannya yang disilangkan di atas etalase snack ringan sambil menunggu Mbak Wedari mengambilkan minuman.

"Ini non"

"Ini mbak" Jawab seseorang dengan nada suara laki-laki yang akhir-akhir ini jarang didengar Priscill sambil menyerahkan uang berwana biru kepada Mbak Wedari sambil tersenyum.

"Lah Mas Aldy, ini minumannya mbak Priscill kok mas ambil toh" Ujar Mbak Wedari sambil tersipu malu melihat ketampanan Aldy.

"Minum aja deh dy gue udah ga minat" Sambung Priscill sambil meninggalkan Aldy dan Mbak Wedari yang masih ribut atas kepemilikan minuman tersebut.

Aldy pun langsung mengambil minuman tersebut dan memberi kode seperti biasanya agar Mbak Wedari mengambil uang kembalian yang Aldy berikan.

"Pris minum deh" Bujuk Aldy sambil menyodorkan minuman tersebut kepada Priscill yang berjalan sangat cepat, tetapi apalah daya Priscill jika tiga langkah Priscill sama dengan satu langkah besar Aldy.

"Kan lo mau minum, yaudah minum aja" Bantah Priscill sambil menghentikan langkahnya, karena Aldy yang sudah memblokade jalan milik Priscill.

"Pris lo itu kenapa sih"

"Lo tanya gue yang kenapa? Lo tuh yang kenapa asal serobot minum punya Jep" balas Priscill sambil membuang mukanya ke arah lain.

"Gua kan tadi butuh buat lukisan gua" Jelas Aldy kepada Priscill sambil menatap mata Priscill yang enggan melihatnya.

"Lo tadi liat gak sih gue itu butuh minum! Oh ya gue lupa tugasnya dikumpulin hari ini kan? Gue lupa seorang Geraldy Tandiono mana mau nilainya anjlok, mendingan liat gue mati batuk-batuk kek gitu kan" Balas Priscill yang kali ini menatap Aldy dengan penuh kemarahan.

"Pris, Jep itu udah minum minumannya tadi"

"Lah lalu masalah buat lo? Kalo gue minum kenapa? Lo kira Jep kena aids gitu"

"Secara ga langsung lo kiss sama dia kan? " tanya Aldy sambil berusaha meraih tangan Priscill.

"Lah lalu hubungannya sama lo apa? "
Bentak Priscill yang kemarahannya sudah sampai ditingkat ubun-ubun.

"Lo pacar gua Priscilla Hosea"

Priscill  terhenyuk sebentar dengan kata-kata yang Aldy lontarkan tersebut. Tetapi bukan Priscill namanya yang tidak bisa membolak-balikkan situasi.

"Asal lo tau ya Tuan Geraldy Tandiono sebelum gue kenal lo, Jep udah kenal gue lebih jauh. Minum secucup bareng sama dia ga masalah buat gue. Ngerti lo? " Bentak Priscill seakan membully Aldy.

"Kalo Jep udah kenal lo lebih jauh, gua bisa gak kenal lo lebih lebih jauh dari dia, kalo perlu bokap dan kakak-kakak lo kalah dari gua, bisa? Nyonya Priscilla Tandiono" Tanya Aldy sambil menekankan kalimat lebih sambil memandang Priscill teduh kemudian memeluknya.

Priscill yang barusan mendengar pertanyaan Aldy hanya bisa terdiam, apalagi pelukan Aldy yang tidak bisa ditolak oleh tangan nakal Priscill yang sangat senang bergerilya di pundak bidang Aldy.

"Aldy kenapa sih gue gabisa marah sama lo!?!?!  Dan kenapa lo gapernah marah sama makian gue biar kita tengkar!?! Skinship kayak gini?  Lo bikin gue asdfghjkl dengan sikap lo yang kayak gini.Dan Priscilla Tandiono? Selamat Aldy lo udah bikin Pervert kayak gue baper sama lo gegara gelar yang lo kasih ke gue dan entah kapan gelar itu paten ke gue! " Gerutu Priscill dalam hati sambil meresapi pelukan yang dieratkan oleh Aldy.

Sedangkan disisi lain kantin tersebut, ada senyuman licik yang hendak merebut kebahagiaan dua sejoli yang sedang berpelukan itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pasti kalian kaget gue update dua chapter sekaligus.
Hm dikarenakan gue lagi ada ide dan sebenernya gue gak ngarep vote seratus sih kemaren.
But habis chapter ini keknya gue akan hilang sebentar. SEBENTAR. Mungkin readers gue tau ya sebentar gue kapan. Anyway gue bikim chapter ini karena comment kalian sebelomnya yang bikin gue semangat.
Jadi semakin kalian vote dan comment semakin gue semangat.
Soo dont forget vomment
Laffya

-£lu££ycar-

GOOD vs PERVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang