Happy Reading :D
Luke tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang putih ketika ia melihat Collin sepupu tersayangnya datang menghampirinya hanya untuk menggodanya dan Luke tahu itu.
"Sepertinya tidak adil jika hanya kau yang menikmati pesta ini Collin.. " gumam Luke menatap Collin dengan tatapan penuh kejailan.
"Well.. siapa gadis yang berdansa denganmu itu??" Tanya Collin melirikan pandangannya kearah Rose.
Coliin menunggu jawaban dari Luke namun pria itu hanya terdiam menatap gadis itu dengan lembut.
Collin tersenyum dan ia mengerti bahwa Luke jatuh cinta dengan gadis itu karena tidak biasa Luke memperlihatkan perhatiannya lebih hanya pada satu gadis.
"Luke..?"
Luke memalingkan wajahnya menatap Collin kembali "..Er.. Sorry, tadi kau bicara apa Collin?" Guman Luke sedikit gugup. Collin hanya menatapnya sambil tersenyum kecil.
Luke berani bersumpah bahwa dirinya terlihat tidak seperti biasanya karena malam ini ia merasa seluruh pikirinnya seperti sudah dikuasai oleh seorang wanita dan wanita itu adalah Rose.
"Bisakah kau katakan kembali apa yang kau bicarakan tadi?" Tanya Luke menunjukkan wajah bersalah kepada Collin karena tidak mendengarkan perkataan Collin tadi.
Collin hanya menatapnya dengan alis terangkat, terlihat Collin sedang menunjukkan kejailannya kepada Luke.
"Well.. aku hanya bertanya, siapakah gadis yang berdansa denganmu tadi.. " gumam Collin ulang, dan Collin berani bersumpah jika ingin melihat Luke terlihat gusar karena wanita saat inilah moment yang tepat karena Luke hanya menatap Collin dengan penuh kecemburuan seakan pria itu tidak ingin memperkenalkan semua pria yang ada disini kepada wanita itu.
Ia ingin wanita itu hanya untuk dirinya seorang dan Collin merasakan segalanya karena Collin sudah memperhatikan Luke sedari tadi ketika Luke dan gadis itu berdansa.
Pandangan Luke hanya terus menatap wanita itu dengan lembut walaupun mereka sudah selesai berdansa namun Luke terus menatap gadis itu tanpa mempedulikan gadis lain yang berdiri mengelilinginya.
***
"Peter.. apakah kau yakin Rose baik-baik saja.. ini sudah hampir 3 jam ia berada didalam.." teriak Chaz kesal, ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi atau Rose akan mati didalam karena kehabisan darah.
"Chaz!! Bisakah kau menutup mulutmu!!" Triak Ben kesal karena Chaz terus memproteskan keadaan Rose. Chaz menatap Ben dengan penuh amarah.
"Aku akan menutup mulutku jika Rose sudah kembali dengan selamat!! Dan tidak untuk sekarang Ben!" Teriak Chaz makin kencang sehingga membuat Peter melempar botol araknya tepat mengenai Chaz.
"Bukankah aku sudah katakan untuk dia Chaz.." gumam Peter datar namun nada bicaranya sedikit dingin. Chaz sedikit gugup melihat tatapan tajam dari Peter.
"But.." guman Chaz terputus, Peter sudah berdiri dari tempat duduknya dan memperlihatkan amarah dalam wajahnya.
Chaz menatap peter mengangkat tangannya dan menunjukan jari telunjuknya kelangit. "Bersabarlah sampai pesta trakhir.." Gumam Peter sambil tersenyum penuh kelicikan kepada Chaz.
***
Luke akhirnya memutuskan untuk memperkenalkan Collin kepada Rose. Ya, walaupun Luke harus berpikir panjang untuk membuat keputusan ini.
"Bagaimana dengan kaki anda Miss..??" Gumam Luke pertama kali ketika ia sudah berdiri didepan Rose.
Rose menengadakan wajahnya keatas menatap Luke yang terlihat khawatir dengannya.
"Sudah lebih baik setelah sedikit beristirahat My Lord.. " Gumam Rose tersenyum ramah kepada Luke, Rose kembali menatap kearah Pria yang berdiri tepat disamping Luke dan Luke menyadarinya.
"Kenalkan.. pria ini sepupuku.. dia ingin berkenalan dengan anda Miss.. " Gumam Luke memperkenalkan Collin kepada Rose.
Rose memperhatikan Collin dengan teliti, Rose merasa seperti melihat seseorang yang ia kenal dari wajah Collin.
"Luke" batin Rose, dan Rose mengakuinya karena tidak mungkin Luke dan Collin tidak memiliki wajah yang sama sedangkan mereka berdua bersaudara namun Rose tetap tidak yakin dengan pendapatnya sendiri.
Rose menatap Collin yang sudah membungkuk memberi hormat kepadanya "Senang berkenalan dengan anda Miss.. My name Collin beth Vanderbilt.." Gumam Collin tenang sambil tersenyum dan untuk saat ini Rose yakin dengan pendapatnya bahwa senyumam Collin sama dengan senyuman maut Luke.
Rose tidak begitu ingin memikirkan hal yang lain selain nama Vanderbilt yang tergiang jelas ditelingannya.
Flashback
"Rosslyn.. wait.." gumam Peter memanggil Rose dari belakang, Rose memalingkan wajahnya menatap ayahnya yang sedang berjalan menghampirinya.
"Ambil ini.." gumam Peter meletakan botol kecil ditelapak tangan Rose, Rose menatapnya dan sedikit bergidik melihat cairan yang ada didalam botol kecil itu dan Peter terus memperhatikan Rose.
"Aku tahu kau akan berexpresi seperti itu.. tapi kau harus membawanya dan mengenakannya.." Gumam Peter sambil menatap botol itu kemudian ia menatap Rose dengan wajah penuh rasa bersalah.
"Aku ingin kau masuk kedalam kastil itu.."
Dalam hitungan detik Peter dapat melihat wajah Rose yang terlihat pucat karena ngeri mendengar ucapan Peter dan Peter yakin Rose akan berexpresi seperti itu.
"But.. dad, Are u Sure about that.. dad?" Protes Rose tidak yakin dengan perkataan Peter ia berani yakin kalau dirinya salah mendengar ucapan ayahnya.
Peter hanya menunjuk botol kecil yang ada ditangan Rose dan mengetuknya.
"Cairan ini bisa menyembunyikan keberadaanmu dari para Vampire itu" Jelas Peter cepat menatap kearah Ben dan Chaz yang terlihat sedang susah mendaki untuk menghampiri mereka berdua.
"Rahasiakan ini dari ibumu dan yang lainnya jika kau masih ingin membantuku" gumam peter cepat kepada Rose namun gadis itu hanya terdiam dengan wajah Pucat mencoba mencerna semua ucapan ayahnya padanya.
"Satu lagi, hanya aku dan Ben yang tahu kau masuk kedalam kastil.. aku harap kau bisa membawa Vampire dari keluarga Vanderbilt terutama vampire bernama Collin" Gumam Peter dengan penuh ancaman dari setiap kata-kata yang ia lontarkan kepada Rose terlihat jelas Peter membenci vampire yang bernama Collin itu.
Peter pergi meninggalkan Rose yang masih terdiam membeku ditempatnya berdiri menatap botol kecil yang ada didalam genggaman tangannya.
Rose masih terdiam membisu menatap Chaz yang hampir mendekatinya, Rose dengan cepat menyembunyikan botol kecil itu kedalam tas kecilnya agar Chaz tidak melihatnya.
Flashback Off
Rose bangkit berdiri dan memberikan hormat kepada Collin "Suatu kehormatan bisa berkenalan dengan anda My Lord.." gumam Rose sambil tersenyum penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke In Love (Completed)
Vampire#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas tidak membuat seorang Lucius beth Vanderbilt yang dikenal dengan Luke puas dengan hidupnya. tapi keti...