Happy Reading All :D
Luke berbohong, Luke merasa lebih baik dia tidak memberitahu nama keluarga aslinya kepada Wanita itu.
Wanita itu menatap Luke dengan seksama seperti menilai Pria itu. "Well.. Senang berkenalan dengan Anda My Lord .." Gumam Rose memberi hormat kepada Luke.
Rose tidak dapat menilai dengan baik apakah pria yang mendekatinya jujur atau tidak karena dia sungguh tidak tahu apapun mengenai Vampire bahkan silsilah keluarga mereka.
"Ah, rasanya tidak adil kalau hanya kau yang tahu namaku.. " Gumam Luke sambil membungkukkan tubuhnya mengangkat tangan Rose dan mengecupnya.
Luke menatap kearah Rose "Siapakan nama gadis cantik yang ada dihadapanku ini.. " Gumam Luke menggoda memperlihatkan senyuman mautnya dan Rose berani bersumpah pria ini dapat membuat jantung berhenti berdetak karena ketampanannya.
"Maafkan ketidaksopananku My Lord.. My name Rossyln Haynworth Sir.." Rose membungkuk memberikan salam kepada Luke.
Luke memperhatikan wanita itu, menatapnya sambil berpikir karena Luke merasa tidak mungkin wanita itu berasal dari kalangan bawah atau Vampire buatan karena wanita itu tahu cara memberi hormat dari kalangan atas.
"Maukah anda berdansa denganku My Lady??"
Rose terdiam menatap Luke, ia merasa sebaiknya menolak ajakan berdansa dari pria itu.
"Apakah sopan jika saya menolak ajakan anda sir.. ?" Gumam Rose dengan nada bicara sedikit datar. Luke hanya terdiam membisu karena baru kali ini seorang wanita menolak ajakannya walaupun itu hanyalah gurauan yang dibuat oleh Rose.
***
Chaz terus menatap kearah Kastil menunggu seorang wanita datang menghampirinya, Ia terlihat gelisah menunggu tidak seperti Ben dan Peter yang terlihat santai menunggu.
"Kita harus menunggu berapa lama disini?" Tanya Chaz tidak bersabar, ia sungguh khawatir dengan Rose, ia tidak akan segugup ini jika Rose ada disebelahnya namun Peter hanya menatapnya dari balik botol minumnya yang berisi arak
Chaz menatap peter dengan gelisah, peter tahu bahwa Chaz khawatir dengan Rose karena pria itu begitu mencintai Rose.
"Tenanglah.. aku yakin dia bisa bertahan.. " jelas Peter tenang, Chaz menatap peter dengan ngeri karena terlihat jelas Peter tidak terlihat khawatir pada putrinya.
Putri satu-satunya dari istri yang sangat peter cintai, "ini sungguh aneh" pikir Chaz.
sebenarnya Chaz sudah merasa aneh sejak dulu, sejak Rose masih kecil karena Peter sungguh terlihat tidak begitu menyayangi Rose yang merupakan putri kandungnya sendiri namun Chaz hanya berpikir mungkin Peter sangat menginginkan seorang putra bukan putri.
Chaz tidak ingin memikirkan hal yang lain sekarang, ia sungguh takut dengan keadaan Rose. Chaz hanya bisa terdiam menunggu karena Chaz yakin Ben akan membuatnya pingsan jika ia membuat sedikit saja keributan ditempat itu.
***
Rose masih terdiam menunggu jawaban Luke namun pria itu hanya terdiam, tidak tersenyum. Wajahnya menunjukkan ketegangan.
"Jujur.. anda wanita pertama yang menolak ajakan saya Miss.. " gurau Luke memperlihatkan sedikit kecewa dengan jawaban Rose dan berusaha membuat wanita itu sedikit gugup namun semuanya tidak berjalan sesuai rencana Luke karena seperinya gadis itu mengetahuinya dari nada bicara Luke yang terdengar sedikit gurauan.
Rose tersenyum kepada Luke, bagi Rose gurauan yang dikeluarkan Luke kepadanya sunggu menjelaskan seperti apa pria yang mengajaknya berdansa. "Pria yang menyenangkan dan bisa membuat suasana menjadi terasa menyenangkan" Batin Rose terus menatap pria itu.
"Baiklah.. Dengan senang hati saya ingin berdansa dengan ada Sir.." Gumam Rose memberikan tangannya kepada Luke. Luke masih terdiam menatapnya dengan ragu.
Luke menggengam tangan Rose dan mengecupnya. "Untuk Formalitas My lady" batin Luke namun pandanganya menatap kearah sekitar mereka berdua.
Semua orang sudah memandangnya karena mendengar seorang Luke playboy ternama yang bahkan bisa menaklukkan semua wanita yang ada didunia, ditolak oleh seorang wanita yang asal-usulnya bahkan pria itu sendiri tidak tahu sama sekali.
Luke membawa Rose kearah Aula dansa dimana semua orang dari kalangan atas berdansa, lagu pembuka baru saja dimulai Rose dan Luke memulai dansa mereka.
Rose harus berterima kasih kepada ibunya karena mengajarkan dirinya memberi salam dan berdansa ala bangsawan walaupun Rose tidak tahu dari mana ibunya belajar semuanya itu.
***
Seluruh tamu yang berada didalam kastil terdiam menatap Luke dan Rose, Terlihat jelas keduanya sangat menikmati.
Luke tersenyum kepada Rose, Senyuman maut yang harus diakui oleh Rose bahwa dirinya hampir saja ikut terlena dengan senjata maut pria itu.
"Kau terlihat sangat menikmatinya" Gumam Luke sambil merangkul pinggang Rose dengan lembut.
Rose menengadahkan kepalanya keatas menatap Luke yang menatapnya dengan tatapan Lembut, Rose tidak mengerti mengapa Luke menatapnya seperti itu, tatapan yang Luke berikan padanya seperti seorang pria yang sedang jatuh cinta.
"Well.. aku berusaha untuk menikmati.. ya, maksudku.. " Gumam Rose sambil menatap kearah kaki Luke, Luke hanya mengangkat alisnya seakan paham dengan maksud wanita itu.
Rose hampir setiap kali melangkahkan kakinya untuk menari dengan Luke ia menginjakkan tumit sepatunya kearah Luke.
Luke berani bersumpah jika dirinya bukanlah seorang Vampire mungkin kakinya akan memiliki banyak memar dimana-mana dan untuk pertama kalinya Luke berterima kasih karena dirinya terlahir sebagai seorang Vampire.
Lagu terakhir sudah selesai menandakan seluruh tamu yang ada diaula dansa selesai untuk berdansa. Luke merasa sedikit lega karena harus berhenti berdansa dengan Rose, Gadis itu sungguh tidak pandai berdansa.
Luke membawa Rose kembali ketempatnya semula, membiarkan Rose duduk dikursi untuk berisirahat sedangkan Luke terlihat sedikit sibuk dengan para gadis yang mulai berdatangan mengajaknya untuk berdansa dengan mereka tanpa menyadari seseorang sudah datang menghampirinya.
"Kurasa kau menikmati acara ini.. " Gumam seorang pria berbicara tepat dibelakang Luke, Luke memalingkan tubuhnya menatap pria itu.
Yap, Collin terdiam menatapnya dengan senyuman jail terhias diwajah pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke In Love (Completed)
Vampiros#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas tidak membuat seorang Lucius beth Vanderbilt yang dikenal dengan Luke puas dengan hidupnya. tapi keti...