#Happy Reading :D
Chaz melangkahkan kakinya dengan perlahan, berusaha agar pria yang berada didepannya tidak menyadari keberadaannya.
"Bagaimana kalau pria itu benar-benar seorang Vampire dan berbahaya Chaz, sebaiknya kau coba selidiki pria bertopeng itu" kata-kata Ben tergiang jelas diingatan Chaz ketika ia menatap punggung pria bertopeng yang ada didepannya.
Pria itu terlihat tidak begitu bodoh, karena ia menghentikan langkahnya tiba-tiba dan membuat Chaz menyembunyikan dirinya dengan panik.
Pria bertopeng itu melirikkan pandangannya sedikit kearah dimana Chaz bersembunyi.
Chaz berani bersumpah melihat pria misterius itu tersenyum kecil kepadanya sebelum ia kembali melangkahkan kakinya memasuki sebuah kastil kosong yang sudah lama tidak ditempati menurut kabar dari para penduduk setempat ketika Chaz mencoba mencari informasi mengenai pria itu.
"Ya, Pria bertopeng itu seorang Vampire" Gumam Chaz pada dirinya sendiri tanpa bergerak sedikitpun karena tubuhnya tiba-tiba sulit untuk digerakkan.
***
Rose sudah selesai merapikan pekerjaannya namun pandangannya teralihkan kearah dalam kedai yang terlihat hening.
Ia meletakkan keranjang yang ada ditangannya kemudian mengalihkan pandangannya menatap kedalam kedai dengan sedikit penuh minat
karena tidak biasanya semua orang berkumpul dan menunjukkan kecemasan dari wajah mereka.
"Rose, apa kau lakukan disini?"
Rose memalingkan wajahnya menatap kearah suara yang menyapanya dan melihat Westie tengah tersenyum menatapnya.
"Ka..kau mengejutkanku Westie" Jelasnya sedikit lega kemudian kembali menatap kearah dalam Kedai.
"Apa yang kau lihat?"
"Tidak, aku hanya merasa ada sesuatu yang aneh dengan sikap mereka" Jelas Rose masih menatap para tamu dengan lekat.
"Aneh? Aku rasa tidak.." Jelas Westie kembali tapi kali ini Westie ikut memperhatikan para tamu dan terlihat jelas mereka benar-benar menunjukkan kecemasaan dari wajah mereka.
"Kau lihat, mereka terlihat panik" Jelas Rose menatap kearah Westie yang terdiam seakan memikirkan sesuatu kemudian kembali menatap kearah para tamu yang ada didalam kedai.
"Ya, kau benar Rose.. apa ini berhubungan dengan para penyihir itu?" Gumam Westie dengan nada penuh kecemasan.
Rose mengalihkan pandangannya menatap kearah Westie dengan penuh kebingungan.
Penyihir? Gumam Rose dalam hati, ia bahkan tidak percaya bahwa didunia ini ada penyihir kecuali Vampire.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya Westie membuat Rose kembali dalam lamunannya.
"Ti.. tidak, kau tadi berkata Penyihir" Jelas Rose terdiam sejenak untuk berpikir jernih "Aku rasa kau salah, Penyihir hanyalah mitos para manusia untuk menakut-nakuti anak-anak mereka" Jelas Rose mengeluarkan pendapatnya mengenai Penyihir.
Rose yakin pemikirannnya benar karena seumur hidupnya ia bahkan tidak pernah bertemu dengan seorang penyihir sekalipun.
Westie menatapnya dengan mulut terbuka, ia bahkan tidak percaya dengan ucapan yang Rose katakan.
"Kau tidak percaya bahwa didunia ini ada penyihir?" Tanyanya sambil menatap kearah Rose yang menggelengkan kepalanya.
"Oh Rosslyn, seharusnya kau mempunyai pengetahuan yang lebih mengingat kau adalah seorang pemburuh Vampire" Jelas Westie mengingatkan Rose bahwa ia adalah seorang Vampire.
Rose berani bersumpah, ia memang seorang pemburuh Vampire tapi ia belajar memburuh hanya melihat Peter dan para kawanan yang lain membunuh Vampire, ia bahkan tidak tahu dasar-dasar yang harus dilakukan pemburuh Vampire saat menghadapi seorang Vampire.
"Kau tahu, dulu ditempat ini pernah terjadi perperangan besar antar penyihir" Jelas Westie
"tapi perperangan itu membuat banyak para Penyihir yang mati sehingga hanya beberapa saja yang hidup, para penduduk sini bersama-sama menangkap sisa penyihir yang bertahan hidup dan membunuh mereka" Jelasnya mengakhiri cerita yang ia tahu, Westie kembali mengalihkan pandangannya menatap kearah para tamu yang ada didalam kedai memperlihatkan wajah kegelisahan mereka.
"Mungkin benar ada seorang penyihir yang bertahan hidup di tempat ini" Jelas Westie sambil menghela nafasnya dengan berat.
Rose hanya menghelakan nafasnya, ia bahkan tidak percaya dengan perkataan yang Westie katakan kepadanya mengenai Penyihir.
***
Pria misterius itu berjalan masuk kedalam kastil menuju kearah ruangan yang berada tepat diujung kastil.
Ia memutar kenop pintu dengan perlahan kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan.
"Co..collin, apakah itu kau?" Gumam suara perempuan dari arah ranjang, pria itu masih melangkah masuk kedalam kemudian tersenyum kepada wanita yang ada diatas ranjang.
Wanita itu tersenyum lembut ketika melihat pria itu datang menghampirinya.
"Aku kembali Mom" gumannya sambil duduk disamping ranjang, wanita itu menghelakan nafasnya dengan lega melihat pria itu ada disampingnya.
"Kau membuatku cemas, aku takut jika kehilangan dirimu lagi" Jelas wanita itu sambil mengangkat tubuhnya agar berada dalam posisi duduk. Wanita itu mengangkat tangannya dan mengelus wajah pria bertopeng itu kemudian memeluknya sambil menangis.
"Anakku, maafkan aku karena sudah meninggalkanmu"Gumam wanita itu sambil memeluk pria itu dengan erat, terlihat jelas ia tidak ingin kehilangan pria itu untuk terakhir kalinya.
"Aku membawakan makanan untukmu, tapi maaf aku tidak bisa menemukan darah untukmu" Jelas Pria itu sambil membawakan sebuah kantong makanan dan mengeluarkan dua potong roti, sebotol susu dan sebuah apel.
Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil menatap pria bertopeng itu "Tidak, aku tidak lapar" Jelasnya cepat sambil menghapus airmatanya.
"Kau harus makan sesuatu, sudah hampir dua hari kau tidak makan" Jelas Pria bertopeng itu, terlihat jelas ia sedikit mencemaskan keadaan wanita yang ditolongnya.
Wanita itu menggelengkan kepalanya sambil menatap kearahnya dengan wajah penuh penyesalan.
"Aku sungguh tidak lapar" Jelasnya sambil menarik tangan Pria bertopeng itu dan menepuknya dengan lembut.
"Terima kasih kau sudah menolongku, seharusnya kau tidak usah mengubahku menjadi seorang Vampire hanya untuk menolongku" Jelas wanita itu sambil terisak di setiap kata yang ia keluarkan.
"A..aku ibumu, sudah pasti aku bisa bertahan hidup lebih lama daripada seorang manusia" Jelasnya sambil menarik nafasnya dengan berat.
"Aku melahirkanmu dan kau tahu Collin, aku sudah menjadi setengah Vampire karena sebagian dari tubuh ayahmu Darren masuk kedalam tubuhku dan membuatku menjadi setengah Vampire" Jelas Wanita itu sambil tersenyum kecil kepada pria bertopeng itu, ia mengangkat tangannya dan menyentuh topeng yang ada diwajah pria itu.
"Maafkan aku, karena sudah membuatmu terluka seperti ini" Gumamnya sambil mengusap topeng yang ada diwajah pria misterius itu dengan lembut.
"Tidak, aku tidak menyalahkanmu sedikitpun Marie" Balasnya sambil tersenyum lembut dan menggenggam tangan wanita itu dengan erat.
#Maaf Baru Update lagi, semoga cerita kali ini tidak melenceng dari alurnya. >.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke In Love (Completed)
Vampire#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas tidak membuat seorang Lucius beth Vanderbilt yang dikenal dengan Luke puas dengan hidupnya. tapi keti...