#Happy Reading All :D
Dua hari adalah waktu yang cepat dan melelahkan yang harus Rose lalui mengingat Richard memberikan waktu selama Tiga hari untuk mengurus semua persiapan pernikahannya dengan Lucius.
Rose sudah mencoba mengepas pakaian lebih dari dua puluh pakaian untuk ia kenakan di pesta pernikahannya nanti, bahkan ia tidak pernah melihat Lucius sekalipun karena jadwal mereka sangat berbeda.
"Bagaimana?" Gumam Marie ketika ia masuk kedalam kamar Rose, ia memperhatikan Putrinya mengenakan gaun berwarna merah darah dengan Pita besar berwarna emas meliliti pinggangnya, dibagian ujung gaun terdapat ukiran warna emas.
"Sempurna, Madam" Gumam Madam Lindsey dengan wajah penuh kepuasan melihat gaun yang dibuatnya terlihat sempurna ditubuh Rose, Madam Lindsey adalah Designer pakaian terkemuka dikalangan keluarga kerajaan Vampire bahkan hampir seluruh pakaian Raja, Ratu, Putri dan Pangeran dibuat langsung darinya.
"Aku tidak menyukai warnanya, apa ini tidak terlalu terang untuk dikenakan,Mom?" Gumam Rosslyn menatap pakaian yang ia kenakan didepan cermin, pakaian merah itu terlihat lebih cerah ketika Rosslyn mengenakannya karena kulitnya yang putih namun Rose terlihat tidak menyukainya.
Marie menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lembut padanya. "Tidak sayang, warna gaun itu cocok denganmu, lagipula kami para Vampire selalu mengenakan gaun berwarna merah atau hitam saat pesta" Gumam Marie sambil mengenggam pudak Rose dari belakang sambil menatap Rose dari balik Cermin.
"Ya, tapi dulu kau bukan seorang Vampire, Mom" Gumam Rose tidak peduli dengan Marie yang sudah menghela nafasnya mendengar protes-san darinya, ia terlalu fokus dengan gaun yang ia kenakan.
"Tentu saja aku tahu sayang, kau kira sudah berapa kali ayahmu mengajakku kepesta?" Jawab Marie memperhatikan putri kesayangannya yang terlihat gelisah dengan gaun yang ia kenakan.
"Lagipula gaun itu sesuai dengan warna kulitmu yang putih" Lanjutnya sambil merapikan rambut Rose yang sedikit berantakkan, Marie mengalihkan pandangannya menatap kearah Madam Lindsey "Sebaiknya gaun ini saja, Madam"
"Baiklah, akan saya rapikan sisanya dan saya usahakan selesai pada waktunya" Guman Madam Lindsey sambil membantu Rose mengganti pakaiannya kembali.
Rose melangkahkan kakinya duduk disofa yang ada didalam kamarnya, ia terlihat kelelahan mengingat dirinya harus mencoba gaun selama dua hari berturut-turut tanpa istirahat.
"Apa kau lelah ,sayang?" Gumam Marie menghampiri Rose yang menatapnya dengan senyuman.
Rose menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lemah kepada ibunya. "Ya, sangat melelahkan.." Gumamnya sambil menggenggam tangan Marie agar duduk disampingnya.
"Aku bahkan belum bertemu dengan Lucius semenjak hari itu" Lanjut Rose dengan nada penuh kesedihan.
Marie mengelus kepalanya dengan lembut sambil tersenyum kepada putrinya "Tenanglah sayang, sebentar lagi kau akan bisa bertemu dengannya setiap hari, bahkan setiap detik"
Rose hanya menatap ibunya sambil tersenyum, ia bahkan tidak percaya ibunya bisa bersikap romantis.
"Permisi Madam!" Gumam seorang pelayan dari arah pintu masuk sambil membawa nampan.
"Aku membawakan kau makanan, makanlah!" Gumam Marie memperhatikan pelayan meletakkan nampan yang ia bawa diatas meja sambil membuka penutup nampan
"Aku meminta Chef untuk membuatkan sandwich untukmu""Tanpa Bloody?"
"Tanpa Bloody, Honey" Gumam Marie sambil memberikan sepotong sandwich kepada Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke In Love (Completed)
Vampiros#1. Vanderbilt Story Part 1-11 :public Part 12-end : private Hidup selama bertahun-tahun dengan harta, pesona dan hubungan singkat yang panas tidak membuat seorang Lucius beth Vanderbilt yang dikenal dengan Luke puas dengan hidupnya. tapi keti...