Chapter 24

34.4K 2K 9
                                    

#Happy Reading All :D

Luke terus melangkahkan kakinya menuju tempat dimana kereta kudanya dan Kusirnya beristirahat, ia tidak tahu apakah meninggalkan gadis itu sendirian adalah pilihan yang tepat.

Thomas bangkit berdiri dari posisi istirahatnya ketika ia melihat Luke datang kembali.

"Are you okey sir?" Tanya Thomas, kusir keluarganya yang baru saja melihatnya kembali dan melihat seluruh tubuhnya yang basah.

Luke tersenyum lemah kepadanya, ia mengerti apa yang Thomas katakan.
"Yeah" Jawab Luke cepat namun pandangannya menatap kearah Kereta kudanya.

"Tolong bantu aku untuk mengambil pakaian gantiku" Jelas Luke kepada Thomas ia merasa sedikit kedinginan dengan pakaian basahnya, Thomas hanya mengangguk kecil kepadanya kemudian berlari mendahului Luke untuk membukakan pintu untuknya.

Luke menatap Thomas membuka koper pakaiannya dan menarik sebuah kemeja, Jas, pakaian dalam dan celana panjang milik Luke.

"Apa ini cukup Sir?"

Luke mengangukkan kepalanya dan mengambil pakaian yang diberikan Thomas padanya.

"Thank you Thomas, aku rasa aku harus menggantinya didalam" Jelas Luke mengambil pakaian keringnya yang Thomas berikan padanya kemudian naik keatas kereta kuda miliknya dan menutup pintu itu.

Tidak lama bagi Luke untuk mengganti pakaiannya, Luke melempar semua pakaian basahnya dipojok kereta kudanya agar pakaian itu tidak kembali membasahi pakaiannya yang baru saja ia pakai.

Luke menatap sebuah koper kecil yang tidak pernah ia lihat, bentuk koper itu terlalu Feminim untuk dipakai seorang pria.

Luke mengangkat Koper itu dan membukanya, seperti yang dipikirkan olehnya koper itu berisikan pakaian wanita dan Luke yakin pakaian itu milik Elise adik perempuannya.

"Thomas!" Panggil Luke dari dalam kereta kuda, Thomas yang berada didepan kereta kuda langsung membuka pintu kereta kudanya.

"Yes Sir?"

"Kau tahu milik siapa koper ini?" Tanya Luke sambil memperlihatkan Koper itu kepada Thomas.

"Yes Sir, itu milik Miss Elise" Jelas Thomas "Sepertinya koper itu terbawa oleh para pelayan ketika sedang menyiapkan barang bawaan anda Sir" Lanjut Thomas

Luke terdiam menatap koper itu. Ia memikirkan pakaian wanita yang ada didalam koper itu cukup muat untuk dikenakan Rose.

Mungkin gadis itu sangat membutuhkan sebuah pakaian kering mengingat tubuhnya yang kedinginan karena pakaian basah tadi.

"Sir?" Tanya Thomas bingung melihat Luke terdiam membisu tidak berbicara sedikitpun.

Luke mengalihkan pandangannya menatap kearah thomas "Aku harus pergi" jelasnya cepat "Aku akan kembali lagi Thomas, tidak lama. tunggu aku disini" Lanjut Luke sambil menarik kopek Elise kemudian berlari meninggalkan Thomas yang belum sempat berbicara apapun.

***

Rose memeluk tubuhnya dengan kedua tangannya, menahan kedinginan yang ia rasakan karena pakaiannya yang basah dan tentu angin dari daratan mengingat hari sudah malam.

"Sebaiknya kita kembali, kalau terlalu lama disini akan dicurigai orang" Jelas Ben menatap kearah danau sekali lagi untuk memastikan bahwa Rose sungguh-sungguh sudah terbawa arus.

Peter hanya terdiam, ia merasa tidak yakin dengan apa yang Ben katakan.

"Sebaiknya kita cari disekitar sini Ben." Gumam Peter sambil menatap sekeliling danau namun Tatapan matanya terhenti melihat kubahan air diatas tanah.

Kubahan air itu tidak terlalu aneh jika tidak terlalu banyak dan Peter hanya menatapnya sambil berpikir keras.

"Apa kau yakin tubuh gadis bodoh itu terbawa arus?" Tanya Peter namun tatapannya terus menatap kearah tanah dimana Kubahan air itu berada.

Ben tidak menjawab pertanyaan Peter, ia yakin tubuh Rose sudah terbawa arus karena ia tidak melihat sesosok tubuh gadis itu mengapung didasar danau.

"Aku rasa gadis itu berhasil melarikan diri" Jelas Peter memalingkan wajahnya dan tersenyum kepada Ben terlihat jelas ada suatu hal yang membuatnya tertarik.

Ben mendesah mendengar perkataan Peter, ia mengerti apa yang Peter maksudkan, bukalah Peter jika ia tidak memiliki sikap pantang menyerah

"baik, akan aku cari gadis itu sekarang" Jelasnya cepat, Ben terdiam memperhatikan Kubahan air yang dilihat oleh Peter.

"Maksudmu?" Tanya Ben menatap Peter yang sudah mengangukan kepalanya tanpa menatapnya sedikitpun, Peter hanya menatap arah Kubahan Air itu pergi.

Rose berani bersumpah ia lupa dengan pakaiannya yang basah dan air yang menetes dari pakaiannya itu dengan mudah memberikan petunjuk kepada Ben dan Peter dimana dirinya bersembunyi.

Ben memperhatikan dimana tetesan-tetesan air itu berhenti dan sekarang ia berdiri sedikit jauh dari sebuah pohon besar yang ditutupi oleh semak-semak, Air itu berhenti tepat disana.

"Seperti yang kau katakan Peter, sepertinya ada yang bersembunyi disana" Jelas Ben menunjuk kearah pohon yang ada didepannya sambil melangkah pelan menuju kearah Pohon itu.

Rose berani bersumpah, jantungnya sekarang lebih berdebar kencang dibandingkan ketika dirinya harus menerobos masuk kedalam kastil yang berisikan Vampire.

Suaranya terasa tercekat, Rose berusaha melangkah mundur untuk mencari tempat persembunyian yang baru baginya agar Ben tidak menemukan dirinya disana.

Tidak begitu sulit bagi Rose untuk membuatnya berpindah dari tempat persembuyiannya karena tubuhnya yang ramping membuatnya mudah utuk bergerak tapi tidak dengan pakaian basahnya yang tetap memberikan petunjuk.

"Tidak ada!" Teriak Ben dari kejauhan ketika ia berhasil mendekati pohon besar itu, Peter menghela nafasnya. Tidak karena lega tapi karena kecewa tidak menemukan Rose disana.

"Kau yakin Ben? Apa kau membiarkannya pergi?" Tanya Peter kembali namun Ben tidak menjawabnya, Pria itu masih menatap tempat itu dan mendapati kubahan air penuh yang masih terlihat baru dibawah pohon itu. Ia terus menfokuskan kemana arah air itu pergi.

"Ya, seperti yang kau katakan.. sepertinya gadis itu masih hidup dan ia berhasil melarikan dirinya" Jelas Ben tenang namun tidak seperti Peter yang terlihat gusar mendengar perkataan Ben.

"Kita harus mendapatkannya Ben sebelum gadis itu membawa pergi Marie dariku!" Teriak Peter sambil berlari kecil menghampiri Ben, Ben mengangguk kecil kemudian berlari mengikuti arah air yang menuntun mereka kearah Rose.

***

Tidak, Tidak, aku tidak ingin mati disini. Batin Rose dengan penuh ketakutan, ia berlari kencang untuk menghindari Ben dan Peter yang sedang memburunya.

Rose berani bersumpah Bahwa Ben dan Peter tidak akan membiarkan dirinya hidup jika ia berhasil ditangkap.

Mata Rose terasa buram dan perih karena air matanya, tubuhnya terasa menggigil karena ketakutan, Ia tidak bisa berlari kencang karena pakaian yang ia kenakan sangat berat ditubuhnya.

"A.. apa yang harus aku lakukan?" Isak Rose tetap berlari untuk melindungi dirinya hingga ia tidak menyadari menubruk seseorang didepannya karena pandangannya yang buram akibat air mata sehingga membuatnya terjatuh.

"Rose?" Gumam suara itu, dan Rose merasakan ketenangan ketika mendengar suara Pria didepannya.

Rose menengada-kan kepalanya menatap keatas dan mendapati Luke berdiri didepannya dengan raut wajah penuh kecemasan "Lu..Lucius"

#Sorry All kemarin tidak Update, sekarang baru saja Update lagi. Hope Cerita yang aku buat sangat menyenangkan. Love U All..

-Ai_Yaotome-

Duke In Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang