sepuluh
Tiga bulan telah berlalu. Penduduk kota Seoul baru saja melewati acara perayaan tuhun baru mereka minggu lalu. Meskipun cuaca musim dingin masih menyengat di kulit, tetapi aktivitas harus tetap berjalan bagi kota metropolitan yang sibuk ini. Beberapa gumpalan salju mulai mencair dan membasahi jalan setapak hingga menimbulkan banyak genangan air di sepanjang jalan.
Bulan ini adalah bulan-bulan sibuk bagi segelintir pelajar Gundam School, karena ujian kenaikan kelas akan segera diselenggarakan dua minggu lagi. Tidak sedikit murid yang bersungguh-sungguh belajar demi menghadapi ujian ini, seperti Ji-eun sendiri misalnya. Sudah hampir tiga bulan ia belajar di apartment Ken seusai kerja part-time malamnya ataupun pada hari libur minggu seperti sekarang ini. Tentunya dengan sedikit bujukan dulu dari kakaknya, Jisun.
Seperti biasa, mereka berdua belajar di atas meja bundar kecil yang terletak di tengah ruang tamu. Siang ini hari agak mendung, sehingga jendela persegi yang menggantung itu tak dapat menerima pasokan cahaya matahari dengan semaksimal mungkin untuk penerangan mereka. Alhasil Ken menyalakan lampu ruangan walaupun masih tengah hari.
"X diletakkan di sini, lalu masukkan rumus ini..."
Ji-eun memperhatikan penjelasan Ken sambil mengangguk paham, "Kenapa tidak menggunakan rumus yang ini saja? Sepertinya lebih sederhana." Tunjuk Ji-eun sambil melirik Ken.
"Rumus yang ini caranya sangat panjang dan bisa-bisa kau menghabiskan waktu lima menit hanya untuk satu soal ini. Apabila ada sepuluh soal yang serupa muncul dari banyaknya soal, aku khawatir waktu untuk kau mengerjakan soal yang lain tidak akan cukup."
Jelas Ken panjang lebar kemudian membereskan buku-bukunya yang berserakan di atas meja. Ji-eun menatap Ken jengkel.
"Apa maksudmu? Kau khwatir padaku atau sedang mengejekku?" Ji-eun mendelik ke arah Ken sembari menyipitkan matanya. Sudah 3 bulan Ji-eun les private dengan Ken, dan hasilnya tidak buruk. Beberapa minggu terakhir nilai Ji-eun mulai meningkat drastis. Tapi, sayangnya sikap mereka tak kunjung membaik, justru sebaliknya. Jisun bahkan sudah angkat tangan mengenai masalah ini.
"Keduanya kurasa." Tanggap Ken singkat kemudian beranjak berdiri.
"Pelajaran hari ini sampai di sini dulu, kau boleh pulang dan aku mau istirahat." Ujar Ken datar kemudian berjalan menuju sofa hitamnya yang terletak tepat di sebelah meja bundar yang tadi ia pakai. Ken kemudian menghempaskan tubuhnya di sana sambil menyalakan siaran televise.
"Ya! Tapi kita belum mengerjakan soal yang ini?!"
"Kerjakan saja sendiri, jangan berisik!" Seru Ken tanpa mengalihkan wajahnya dari layar televisi. Ken terlihat sedang serius menonton, sesekali ia tertawa keras membuat Ji-eun merasa jengkel dan ingin menyumbat mulut lelaki itu rasanya, saat melihat sikap bodoh Ken yang terpingkal-pingkal.
"Di usia tuamu ini kau masih menyukai Spongebob?" Kata Ji-eun tak percaya sambil melanjutkan aktivitas menulisnya.
"Bukan urusanmu! Jangan ganggu aku!" Titah Ken ketus. Ji-eun hanya berdumal sesaat sembari tetap menulis angka-angka di bukunya.
Dua puluh menit sudah berselang dan atmosfir keheningan yang ada di ruang tengah ini masih menyergap. Hanya terdengar suara televisi menyala serta gesekan antara pensil dengan kertas yang mendominasi kesunyian.
Ken berdeham sesaat, mematahkan suasana dingin di sini. "Ehm, kudengar hubunganmu dengan Jaejun semakin dekat akhir-akhir ini."
Ji-eun segera mengangkat kepalanya sambil menatap Ken heran, "Kau dengar dari siapa? Lagi-lagi-suka bergosip!"
Pernyataan Ken barusan memaksa Ji-eun mengenang kembali beberapa minggu setelahpesta ulang tahun Soul-in tiga bulan yang lalu, mengenai sikap Jaejun yang berubah drastis padanya, dan bahkan akhir-akhir ini dia semakin bersikap baik padanya. Walaupun Ji-eun telah menolak Jaejun dengan halus tapi entah mengapa sikapnya malah berbanding terbalik dengan apa yang ia perkirakan ataupun harapkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/8573855-288-k315981.jpg)
YOU ARE READING
Sakura In Seoul (Revisi)
Teen FictionIni cerita yang direvisi dari SIS sebelumnya ^^ maaf baru diupload. Sinopsis... Shin Ji-eun adalah gadis sederhana yang memiliki kepribadian jelek, penampilannya pun sesuai dengan pribadinya. Suatu hari di liburan musim panas Ji-eun terpaksa har...