Sebelas

1K 30 0
                                    

sebelas

Hari ini Ken menghabiskan waktu istirahatnya di kantin bersama Hyunki, tidak seperti biasanya. Padahal beberapa waktu lalu masih ada Gihwan juga Jinwoo.

Ken memain-mainkan sedotan di mulutnya. "Oh ya, di mana Gihwan? Beberapa hari terakhir aku tidak melihatnya lagi di kelas?"

"Omo?! Kau kan sepupunya, bagaimana kau bisa tidak tahu dengan keadaan saudaramu sendiri?" Tanggap Hyunki, ia lalu menggigit besar-besar roti yang ada di tangannya. Ken hanya mendengus malas, "Kau tahu sendirikan bagaimana hubunganku dengannya?"

Hyunki hanya mengangguk dengan mulut penuhnya, "Kudengar dia sakit setelah mendengar hubunganmu dengan Hyunmi. Aku sudah menjenguknya beberapa hari yang lalu, dia terlihat seperti mayat hidup. Kau tahu?"

Ken menaikkan sebelah alisnya, "Kau pasti bercanda, mana mungkin Gihwan menjadi selemah itu?"

Hyunki hanya mengangkat bahu. Ken sekarang membisu di tempat, sejujurnya hubungannya dengan Hyunmi agak membuatnya merasa tidak enak hati pada Gihwan. Ken kembali menyeruput minumannya dan pikirannya mulai berkelana ke mana-mana. Ken menggigit sudut bibir bawahnya ketika sebuah ingatan kejadian kemarin melintas di otaknya

"Hyunki-ya~aku ingin bertanya, ehm...menurutmu apa mungkin seseorang yang awalnya sangat benci pada seseorang bisa menjadi suka?"

Hyunki menaikkan sebelah alisnya, "Kenapa tiba-tiba bertanya hal itu?"

"Ehm, ini soal temanku yang waktu itu kuceritakan." Kata Ken sedikit berdeham. Hyunki terlihat mulai serius mendengarkan.

"Kau masih ingat dengan temanku yang teman-temannya suka menghina si yeoja aneh?"


Hyunki mengangguk, Ken tersenyum kemudian mulai melanjutkan. "Kemarin temanku itu melihat temannya tiba-tiba bersikap baik pada yeoja aneh yang sering ia hina itu. Mereka tampak akrab, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Ini sangat aneh bukan? Bagaimana menurutmu? Apa ini bisa dibilang benci jadi suka?"

Hyunki setengah mengangguk, "Mungkin saja, tapi tidak ada yang tidak mungkin bukan? Apapun bisa terjadi. Oh iya, bagaimana kabar temanmu itu? Apakah dia sudah berbaikkan dengan si yeoja aneh?"

Ken menggaruk pelan pelipisnya yang tidak gatal, "Ehm, kurasa begitu. Akhir-akhir ini hanya pertengkaran kecil saja yang terjadi." Ujar Ken sambil tersenyum membayangkan status apa yang sedang ia dan Ji-eun jalankan, entah itu musuh atau teman. Ken merasa agak heran dengan dirinya, kalau Ji-eun adalah musuhnya kenapa akhir-akhir ini ia sering sekali bercerita masalah  percintaannya pada gadis itu. Tanpa sadar Ken menggeleng sambil tersenyum kecil.

Hyunki menatap Ken aneh. "Kenapa tiba-tiba kau tersenyum begitu? Kau terlihat aneh, Ken."

Ken segera berdeham kecil, berusaha terlihat biasa. "Ehm, jadi apa yang harus kulakukan? Ah! Maksudku temanku?"

Hyunki menatap Ken sedikit curiga sambil menjawab, "Kalau temannya temanmu dan yeoja aneh itu berbahagia, lalu apalagi masalahnya? Semua sudah berakhir bahagia bukan?"

Ken mengangguk setuju dan merasa penjelasan Hyunki cukup masuk akal, "Ya, kau benar! Karena semua telah bahagia, jadi apa yang perlu dimasalahkan lagi? Hmm, tidak kusangka berbicara denganmu semua masalah tiba-tiba terselesaikan begitu saja."

Puji Ken sambil mengacungkan kedua jempolnya. Hyunki hanya tersenyum sambil kembali menggigit rotinya. "Oh, tentu saja."

Memang secara logika harusnya Ken merasa lega dan tak perlu memusingkan masalah satunya itu lagi. Dan inilah yang selama ini ia harapkan–masalahnya selesai-. Walaupun secara kasat mata masalahnya tarlihat sudah selesai tapi, Ken masih merasa tak yakin. Ia masih merasa ada yang mengganjal hatinya.

Sakura In Seoul (Revisi)Where stories live. Discover now