Written by : diptaaureliaa
Sudah hampir seminggu, Andien tak kunjung sadarkan diri. Aku begitu khawatir dengan keadaanya yang semakin memburuk. Ia sedang berjuang melawan penyakitnya yang ganas itu, makanya aku slalu berdoa pada Tuhan agar ia diberi kekuatan. Setiap hari aku slalu mengunjunginya.
"Andien kamu kapan bangunnyaaa?" tanyaku penuh harapan, seraya mengusap-ngusap punggung tangannya.
Lalu aku merasakan suhu tubuh Andien semakin dingin, aku tak mengerti apa yang terjadi, aku hanya takut Andien kenapa-napa. Segera aku memanggil dokter.
Saat dokter keluar dari ruangan, dokter tersebut tidak mengatakan apapun, lalu Mama Andien dan Aku masuk ke dalam untuk melihat kondisi Andien. Tak lama mata Andien mengerjap-ngerjap untuk menetralkan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Akhirnya Andien sadarkan diri. Tak lama Mamanya izin keluar. Saat aku sedang berbicara padanya ia merasakan sakit di kepalanya. Saat aku ingin memanggil dokter, ia tak mengizinkan. Aku hanya menurutinya, walau sebenarnya aku sangat khawatir. Kemudian dia izin tidur padaku, tapi sebelum itu ia mengatakan "Tolong bilang pada Mamaku aku mencintai nya sepenuh hatiku, tolong ikhlaskan aku saat aku sudah pergi nanti. Terimakasih sudah menjadi sahabat yang baik untukku, Anita," lalu mata nya tertutup. Aku yang sadar akan hal itu segera memanggil Mama Andien dan menceritakan semuanya, namun Mama Andien bersikap biasa saja seolah tak ada yang perlu di khawatirkan. Tak lama suara balon pecah terdengar. Dan di susul nyanyiaan happy birthday. Aku tak mengerti apa yang terjadi.
"Ada apa ini? Siapa yang ulang tahun?" tanyaku polos pada mereka.
"Kamu ulang tahun Anita, pasti kamu lupa tanggal,maaf kalau kami sudah mengerjaimu keterlaluan, ini semua ide Andien," kata Mamaku sambil memelukku.
"Selamat ulang tahun, Anita," ucap Andien sambil tersenyum dan memberi peace padaku.
"Kau? Ya Tuhan, aku baru mengerti semuanya," ucapku dengan sedikit kesal karena mereka membohongiku.
- f i n -
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Drabble WAI
Short StoryDrabble adalah cerita yang hanya terdiri dari 100-200 karakter. Berbeda dengan novel yang dimulai dengan pengenalan tokoh terlebih dahulu, drabble langsung menjurus ke inti permasalahan atau konflik. Membuat Drabble adalah event seleksi tahap kedua...