Unconscious

80 9 0
                                    

Written by: itsmilkyway

Aku mendadani anakku yang masih berumur sepuluh bulan. Karena hari ini akan ada tamu yang datang ke rumah baru kami. Aku memakaikannya gaun berwarna kuning kesukaannya. Agar tidak repot menggendongnya sambil menyambut tamu, jadi kuletakkan ia di box bayinya.

Ada lima tamu yang datang. Kami menyambutnya dengan senang.

Pada saat suamiku sedang asyik mengobrol dengan para tamu, aku menyadari bahwa tamu yang tersisa tinggal tiga orang. Aku berniat mencari dua orang lagi yang entah kemana. Sekalian ingin mengecek keadaan anakku yang masih di kamarnya.

Ketika aku baru saja ingin menaiki tangga, aku bertemu kakak iparku. Ia membawa pisau yang sangat tajam di tangannya.

"Untuk apa pisau itu?" tanyaku.

"Aku berniat mengembalikannya ke dapur. Tadi aku sempat menaruhnya di wastafle dekat kamar mandi,"

"Oh... Begitu,"

Tak lama setelah kakak iparku pergi, aku bertemu mertuaku yang juga turun dari lantai dua.

"Hai pa? Dari mana saja?"

"Tadi aku mencari-cari kamar mandi, tapi aku melihat anakmu di kamarnya. Dia terlihat anggun dengan gaun merahnya,"

"Oh! Terima kasih!"

Tidak sia-sia aku mendandaninya.

- f i n -

Kumpulan Drabble WAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang