Written by : QueenEllalala
"Wanda kamu kenapa?" Aku mendangak dan menemukkan wajah nenek tersenyum ke arahku.
"Wanda baru putus nek,"ujarku setengah merengek.
Ia tersenyum sambil duduk disebelahku."Coba berhenti menangis dulu lalu dengarkan nenek," aku segera menghapus air mataku.
"Lihat," ia menunjuk ke arah tiga buah cangkir yang ada dihadapan kami, satu berisi kopi, satu berisi susu, dan satunya air.
"Ini kekasihmu, pengikut tanpa jati diri seperti air, rasanyapun selalu hambar bukan? Dan jika ada sedikit saja tanah kotor yang masuk, ia tidak akan bersih lagi," aku terdiam menyimak ucapan nenek.
"Ini dirimu, dominan, pekat, tidak terbantahkan," ia menunjuk kearah segelas kopi.
Tapi lalu, ia menumpahkan sedikit kopi itu kedalam cangkir berisi air."Lihatlah, walau air ini dapat memudarkan warna hitam pekat si kopi, tetap saja, rasanya pahit bukan?" Aku menaikkan alisku tidak mengerti.
"Apa maksud nenek?"
"Kau tidak butuh lelaki sepertinya," nenek lanjut dan menuangkan cangkir berisi susu ke cangkir berisi kopi.
"Tapi lihatlah ini, susu bukan hanya dapat memudarkan warna hitam pekat si kopi, rasanyapun enak dan cocok,"
Mataku melebar begitu aku mengerti apa yang coba dijelaskan nenek padaku."Carilah lelaki yang bisa menjadi bagian yang tepat, bukan sekedar pelengkap, dalam hidupmu Wanda, jangan menghabiskan waktu menangisi yang hadir bukan untuku,"
- f i n -
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Drabble WAI
Short StoryDrabble adalah cerita yang hanya terdiri dari 100-200 karakter. Berbeda dengan novel yang dimulai dengan pengenalan tokoh terlebih dahulu, drabble langsung menjurus ke inti permasalahan atau konflik. Membuat Drabble adalah event seleksi tahap kedua...