MOS

60.3K 1.2K 81
                                    

Masa Orientasi Siswa (MOS). Siapa sih yang gak kenal dengan singkatan itu? Semua orang pasti udah tau lah ya. Dan apa yang ada dibenak anda mengenai MOS itu? Dandanan yang nyentrik(?), Kakak-kakak panitia yang galak(?) Atau mungkin hukuman yang gak kalah absurdnya(?) iyap -pernyataan itu- bener banget.
.
.
.
Ricky POV
Pagi ini gue bangun lebih awal, karena ini adalah hari pertama gue masuk sekolah dan gue gak mau terlambat gara-gara kebiasaan gue bangun tidur -paling cepet- jam 9 pagi. Nama gue Ricky Abditama, 16 tahun. Gue adalah anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan, hidup gue bisa dibilang sempurna sih. Bagaimana tidak, gue punya orang tua yang perhatian, selalu ada pas gue butuh, dan bisa membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga. Betah banget deh walaupun dirumah mulu. Tapi walaupun kehidupan dikeluarga gue tampak sempurna, gue adalah pemuda yang susah bergaul, gak banyak bicara, dan kadang gue lebih suka menyendiri daripada berada ditempat yang penuh dengan manusia.
.
.
.
.
.
kini jam menunjukkan pukul 05.45 WIB. Gue udah berdiri didepan cermin, menatap pantulan diri gue sendiri. Dengan rambut yang agak berantakkan-sengaja digituin sih- dan dasi yang belum terikat. Tanpa sadar senyum tipis meluncur dari bibir gue. Hingga gue tersadar dari lamunan gue saat terdengar bunyi ketukan.

'Tok tok tok'

"Kiky-panggilan sayang dari bunda, cepetan turun, bunda udah siapin sarapan buat kamu" katanya dibalik pintu.

"Iya bun, bentar lagi kiky turun" buru-buru kubenahi seragam SMP-ku yang masih belum rapi, lalu kupakai sepatu dan kuraih tas ku yang tergeletak diatas kasurku, dan lekas keluar kamar.

"Pagi yah, bun" kata pembuka dipagi hari yang tiap hari tak pernah absen dari mulutku.

"Pagi sayang, duuh akhirnya kamu turun juga" sahut bunda dari dapur.

"Pagi ky, sini duduk dulu kita sarapan". Sapa ayah

"Iya yah" gue lekas menarik kursi disebrang kursi ayah.

"Hari ini pertama masuk sekolah kan, inget jangan sampe telat!" Nasehat ayah yg langsung ditimpali oleh bunda yang datang dari dapur-dengan nampan berisi 3 gelas susu.

"Iya, dan mulai sekarang ilangin tuh kebiasaan kamu bangun jam 9 pagi!"

Seringai pun muncul dari bibirku "hehehe, iya iya ayah, bunda. aku janji kok akan nurutin kata bunda, aku juga usahain agar gak telat dihari pertama maupun seterusnya yah" sahutku lekas memakan nasi goreng yang tersaji didepanku.
.
.
.
.
Ku lihat jam ditanganku, sekarang pukul 06.35 WIB. gue udah berangkat 10 menit yang lalu. Kini gue tengah berhenti dilampu merah didekat kompleks perumahan gue, baru 10 meter gue ninggalin tuh perempatan gue ngerasa ada yg aneh dengan motor matic gue. Dan setelah gue berhenti dan turun dari motor, gue baru menyadari apa yang aneh pada motor gue.

"Ck, kampret, pake acara ban kempes segala" gerutuku sambil mulai mendorong motor.

Sepanjang perjalanan gue gak pernah berhenti nengok kanan dan kiri gue-nyari tukang tambal ban- sambil sesekali bergerutu. Hingga tanpa sadar ada seseorang disamping gue yang nepuk pundak gue sambil berkata "lu murid baru kelas X juga kan?".

Sungguh itu pertanyaan yang gak membantu dalam situasi gue saat ini. "Iya, siapa sih lu? Emangnya lu kenal sama gue?" Jawab gue ketus.

Jawaban yang kudapat setelahnya adalah jawaban dengan nada ketus yang didahului tatapan tajam dari tuh bocah. "Iyalah, kalo gue gak kenal ngapain juga gue sok-sok an kenal sama lu"

gue cuma memutar bola mendengar jawabannya.

"Didepan sana ada bengkel motor, mending motor lu, lu benerin aja disana!"

"Terus gue keseko..." belum selesai gue menjawab, dia udah main nyelonong aja. "Lu kesekolah bareng gue. udah sana lu naik motor lu, gue bantuin dorong motor lu" buru-buru ia menyalakan motor dan mendorong -knalpot- motor gue dengan kaki kirinya.

Putih Abu-abu (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang