Lampu Hijau

11.7K 383 22
                                    

Beberapa bulan setelah kejadian itu, keadaannya bukannya membaik tapi malah sebaliknya. Motor matic kesayangan Kevin harus masuk bengkel dan itu memaksanya untuk naik mobil kemanapun ia pergi. Ini bukan murni kemauan Kevin sih tapi kedua orang tuanya lah yang telah memaksanya.

Hari ini tepat enam bulan setelah kejadian dimana Ricky disekap oleh Dito. Sama seperti motor kesayangannya yang sering keluar masuk bengkel, Ricky pun juga masih sama seperti dulu, cuek ke Kevin —gak ada hubungannya thor -_-.

.

.

.
Harapan itu seolah sirna dari pikiran Kevin. Orang yang disayangnya kini lebih dekat dengan orang lain yang tak lain dan tak bukan adalah sahabatnya sendiri, Clara. Apa dia sudah berubah dan melupakan segala tentangnya(?) Pfffft, entahlah Kevin seakan sudah terbiasa dengan semua ini. Biasa melihat orang pacaran, biasa mendengar keromantisan dari orang-orang sekitarnya, biasa melihat orang kemana-mana jalan berduaan mulu. Kapan ia bisa seperti itu(?). entahlah tak ada yang tau.
.

.

.
Kini Ricky sudah duduk dikelas XI, ia mengambil jurusan IPS karena jurusan yang ia ambil ini ada kaitannya dengan program studi yang ingin ia tempuh kala kuliah nanti, ya walaupun nilainya lumayan memuaskan dan memenuhi syarat untuk mengambil jurusan IPA tapi tak apalah untuk mengambil jurusan ini. Kini ia satu kelas dengan Clara, sahabat masa kecilnya dulu. Ia juga satu kelas dengan Satya, dan itu kadang membuat Ricky berpikir, duo-kembar Satya-Anton bisa beda kelas (?) hal yang mengagumkan atau mengenaskan.

‘Ah sudahlah’ batinnya.

Saat ini pelajaran Sejarah tengah berlangsung, pelajaran yang amat membuat Ricky bertanya-tanya. Kenapa hal yang udah berlalu masih diingat-ingat bahkan dicari kebenarannya –seperti halnya mantan misalnya.
“Ky ntar istirahat ke kantin yuk?” ajak Clara tetapi tak direspon Ricky karena ia tengah melamun. “Kiky, kamu dengerin aku gak sih?” sambungnya.

“E-eh iya ra, ada apa?” tanya Ricky seolah tak berdosa.

“Au ah gelap, lagi pelajaran kamu jangan ngelamun mulu ntar Bu Tika negur kamu loh.”

“Hehe iya, santai aja!”

“Ricky, Clara, apa yang sedang kalian bicarakan” sahut Bu Tika menegur mereka berdua yang tertangkap basah sedang mengobrol di kelas.

“Tuhkan, kamu sih, habis ini kamu harus traktir aku karena hukuman ini.” Canda Clara tetapi setengah serius. Dan Ricky hanya menanggapinya dengan tersenyum manis, amat manis malah –dan senyuman itulah yang sering dirindukan Kevin diwaktu senggangnya.
.

.

.
Jam yang dinantikan pun tiba, apalagi kalau bukan jam istirahat. Clara dan Ricky pun juga bergegas keluar kelas. Saat mereka berdua hendak keluar mereka melihat Satya yang sepertinya akan ke kantin juga. “Eh Sat lo mau kemana?” tanya Clara.

“Eh, gue mau ke kantin bareng anak-anak” jawabnya singkat.

“Oh ya udah kita bareng aja sekalian. Aku sama Kiky juga mau kesana kok”

“Ya udah yuk!” lalu Clara dan Ricky mengekor dibelakang Satya.

Ricky tau siapa anak-anak yang dimaksud Satya tadi, udah pasti Kevin, Karina, dan Anton. Saat ini Ricky merasa aneh tiap bertemu Kevin, ia seakan sungkan bertemu dengan Kevin. Ya, semenjak hari itu ia jadi bersikap aneh ke Kevin. Disaat imajinasi Ricky sedang jauh-jauhnya, tiba-tiba ponsel Ricky bergetar, sebuah chat masuk. Dan itu dari Karin

Karin
Ky ikutan nongkrong ke kantin dong, udah lama nih gak ngumpul bareng
Pukul 09.15

Kiky
Haha iya iya, ini juga mau kesana kok.
Pukul 09.15

Putih Abu-abu (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang