Ricky POV
Masa Orientasi Siswa (MOS) merupakan salah satu kegiatan yang paling gue benci. Mengapa demikian? Karena dalam kegiatan ini kakak-kakak panitia-yang tergabung dalam OSIS–bisa seenaknya nyuruh-nyuruh orang maupun ngehukum orang yang dia suka.Satu hal yang masih gue gak ngerti adalah kadang mereka–panitia MOS– suka mencari-cari kesalahan dari kami para murid baru. Contohnya, saat salah satu atau beberapa kakak OSIS ngisi acara –dijadwal mereka pastinya. Dan ada beberapa anggota OSIS yang ikut menyimak, ada juga yang mengawasi kami, dan yang lebih parah nih ya mereka mengajak –salah satu dari– kami ngobrol. Dan imbasnya kamilah yang dihukum, sedangkan kakak OSIS yang itu dibebaskan. Sungguh itu jelas ketidakadilan, tapi kalaupun dia-kakak OSIS tadi- dihukum setelahnya juga kami gak tau. 'Tapi kan tetap saja kami tak tau hal itu, jadi ketidakadilan tetap berlaku dibenak kami' batin ku.
Ada satu hal lagi sih yang buat gue benci pada kegiatan ini. Gue... gak bisa cari aman sob! Kalo dulu ada yang ngejahilin waktu gue masih SMP, gue akan ngerasa aman saat KBM berlangsung dan guru yang bersangkutan hadir didalam kelas. Karena dengan begitu mau tak mau mereka yang ngejahilin gue juga akan fokus pada mapel yang diajarkan guru. Jadi kemungkinan air mata gue jatuh tiba-tiba karena dibully akan semakin kecil.
'Nah kalo dikondisi gue yang sekarang, gue mau berlindung kesiapa coba? Guru? Bahkan KBM pun belum dimulai jadi kemungkinan guru mengajar dikelas itu mustahil. Walaupun ada guru yang ngisi materi MOS tapi tetep aja durasinya terlalu singkat buat gue. Masa' iya gue harus berlindung ke pacar? Gue kan jomblo. Teman? Masih belum ada yang gue kenal. Kevin? Dih nama siap... oiya Kevin, gue kan udah kenal sama tuh bocah, gue buntutin dia ajadeh, toh sekarang gue juga lagi barengan sama dia.'
Lamunan gue pun buyar saat manusia didepan gue itu mengerem motor secara tiba-tiba. Dan itu menyebabkan tubuhku terdorong dan menubruk punggungnya.
"Njir, kenapa lo berhenti disini sih"
"Lo bego, atau gimana sih. Kita kan belum pake atribut, lo mau dihukum kayak mereka tuh"
Tanpa dikomando bola mataku pun mengikuti arah telunjuk Kevin.
Disebrang sana gue ngeliat dua anak, cewek-cowok –mungkin sepasang kekasih. Lagi dihukum didepan gerbang karena gak pake atribut. Mereka dihukum berhadap-hadapan dengan berdiri satu kaki dan memegangi telinga rekannya. Gue yakin kalo salah satu dari mereka hilang keseimbangan, maka rekannya akan mendapatkan jeweran juga dikupingnya.
"Oi.. ngapain lo masih bengong aja, buruan pake, kita udah telat nih"
Akhirnya gue nurutin tuh bocah, dan bergegas kesekolah dengan si Kevin.
.
.
.
.
.
Another POV
"kalian belum resmi jadi murid baru disini aja udah berani melanggar aturan disekolah ini" bentakku pada adik-adik kelas yang gak tau malu ini."Sekarang kalian jalan sambil jongkok menuju lapangan dan lari keliling lapangan 10 kali" ucapku dengan amarah yang udah menyentuh ubun-ubun.
.
.
.
.
Kevin POV
Kini gue berlari mengelilingi lapangan. Gak tau Ricky ada dimana saat ini. Gue lari gak bareng sama dia dan gue lebih fokus pada hitungan lari gue. Gue gak mau lari keliling lapangan lebih dari 10 kali-karena lupa ngitung.
.
.
.
.
.
Setelah selesai menjalani hukuman, kami dipersilahkan masuk kelas. Buru-buru gue nyari Ricky dan menariknya kekelas. Gue satu kelas-selama MOS- jadi gue bisa barengan dia terus.
.
.
.
.
.
.
.
Ricky POV
Gue menahan Kevin yang akan membuka pintu kelas kami. Gue mengedarkan pandangan dan berharap ada murid lain yang juga sekelas dengan kami-ini bagian 'cari aman' sob, kalo dihukum rame-rame kan malunya gak terlalu sob.Namun gue ngedapati koridor udah kosong dan hanya kami yang masih diluar. Kevin udah gak peduli lagi narik tangan gue dan memasuki kelas.
Yang gue heran, kelas yang tadinya rame banget kini sunyi banget dan pandangan mereka pun tertuju pada kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-abu (Boyxboy)
RomanceHighest rank : #4 in #masasma (13 maret 2019) #2 in #teenager (07 april 2019) #6 in #boyxboy (17 oktober 2019) Cinta itu murni. Cinta ya cinta, balas budi ya balas budi. Balas budi bukan karena cinta. Karena balas budi tak harus karena cinta. Tapi c...