Ricky POV
Semenjak kejadian ditaman waktu itu, hari-hariku jadi lebih berwarna, lebih mengasyikkan, dan pastinya beda dari hari-hari biasanya.Hari yang biasanya kulalui sangatlah membosankan, bayangkan saja tiap hari disekolah cuma dilalui dengan belajar, nongkrong dikantin, bullying berkedok becandaan, terus kalo dirumah banyakan tidur sama gangguin ayah-bunda. Gue jarang main keluar rumah, palingan kalo ada yang ngajak baru gue jalan. Dan orang-orang yang biasanya ngajakin nongkrong diluar itu ya sahabat-sahabat gue -siapa lagi kalo bukan Satya, Anton, Karina, dan... Kevin.
Sebenernya aktivitasku saat sebelum atau sesudah kejadian ditaman itu gak banyak perbedaannya. Yang beda itu cuma Kevin yang makin buat gue nyaman didekatnya. Apalagi semenjak hari itu dia lebih sering memanggilku 'Kiky' -panggilan sayang dari orang-orang terdekatku- yang sudah pasti terdengar lebih indah saat Kevin yang mengucapkannya. Dan bayangan Kevin gak pernah absen menghantui pikiranku, tak ada kata puas tuk memikirkannya.
..
.
"Yah, sayang banget ya kenapa endingnya dibuat gitu? padahal gue ngarepnya mereka jadian" celoteh karina saat kita berjalan meninggalkan gedung bioskop itu -ya kita jalan kaki karena jarak rumah Karina dan gedung itu gak terlalu jauh."Bener banget tuh, padahal mereka kan tinggal selangkah lagi buat jadian eeh pemeran utamanya mati" Anton menambahkan.
"Lah emangnya pemeran utamanya kenapa?" tanyaku penuh keluguan. Bukan jawaban yang kudapat setelahnya. Tapi sebuah pertanyaan yang harus kujawab plus tangan lembut Kevin yang menyentuh jidatku. "Lo gak demam kan?... emang dari tadi lo ngapain aja? bengong?" -author : please deh Vin ini bukan ujian, satu-satu aja nanyanya *dilempar batu sama Kevin* :D
"Ya jelaslah lo gak ngerti, lo aja gak fokus ke filmnya tapi malah fokus ke orang disebelah lo haha" celoteh Karina lagi diselingi tawa khasnya.
"Apaan sih lo Rin, ngaco deh kalo ngomong" sahutku dengan kepala menunduk, mataku tak sanggup menatap mata seseorang disampingku yang kuyakin dia sedang menatapku dengan sebuah pertanyaan dibenaknya yang harus ku jawab -Kevin- pipiku pun memerah setelahnya. "Emang tadi lo ngeliatin apaan?"
'tuh kan' batinku.
"E-eh e-enggak kok, lupain aja" elakku.
..
.
"Kalian mau minum apa?" tanya Karina saat kita tiba dirumahnya."Apa ajalah yang penting bisa diminum" sahut Anton sambil mengibas-ngibaskan kerah bajunya karena gerah.
"Berarti air comberan gak masalah dong?" candaan Karina yang ternyata ditanggepin serius oleh Kevin. "Tega banget lo sama temen sendiri"
"Iya iya kan gue cuma becanda" ucapnya sambil masuk ke dapur rumahnya.
Gue hanya menggeleng-gelengkan kepalaku karena tingkah menggemaskan para sahabat dan pacar ku itu. Hingga ku sadari ponselku bergetar, sebuah pesan masuk dan itu dari bunda jadi buru-buru ku balas pesan itu.
Bunda
Ky kamu sekarang dimana? bisa pulang sekarang nggak?
pukul 16.47Kiky
Ini masih dirumah Karina bun, maaf ya bun kiky gk bisa pulang sekarang soalnya ntar masih ada tugas kelompok.
Pukul 16.48Bunda
Ya udah kalo gitu ayah sama bunda keluar bentar. Kamu pulangnya jangan malem-malem loh ky!
Pukul 16.48Kiky
iyaaa bunda
Pukul 16.49Senyumanku muncul saat membaca sms dari bunda. Alangkah perhatiannya bunda padaku. "Ehmm, lo kenapa Ky? bunda lo nyariin?" suara khas Kevin mengagetkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Abu-abu (Boyxboy)
RomansaHighest rank : #4 in #masasma (13 maret 2019) #2 in #teenager (07 april 2019) #6 in #boyxboy (17 oktober 2019) Cinta itu murni. Cinta ya cinta, balas budi ya balas budi. Balas budi bukan karena cinta. Karena balas budi tak harus karena cinta. Tapi c...