Suatu fakta

13K 473 73
                                    

'hug'
"Kikyyyyy, akhirnya kita ketemu lagi, lo apa kabar? kemana aja lo selama ini? lo gak kangen sama gue?"
Cewek itu sadar aksinya itu mengundang sebuah pertanyaan dari orang yang ia peluk barusan maupun sahabatnya yang mengikutinya barusan. Jadi ia melepas pelukannya dan tersenyum simpul.

Ricky POV
"Lo siapa?" tanyaku pada seorang cewek yang baru saja memelukku dari belakang.

"Lo masih gak ngenalin gue? jahat banget sih sahabat sendiri dilupain" ucapnya sambil menggembungkan pipi "Gue Rara."

"Hah, sejak kapan nama lo jadi Rara, nama lo kan Clara" Kevin memotong pembicaraan cewek itu.

"Diem lu" ia melotot kearah Kevin kemudian kembali menatap Ricky "Gue Rara ky, Rara temen main lo dulu, Rara yang gendut, item, dan pake kacamata ituloooh" jawabnya meyakinkan.

Gue yang masih bingung dengan apa yang dibicarakan cewek itu hanya dapat sesekali melirik kevin untuk meminta jawaban. Tapi sayangnya diapun juga gak tau apa yang dibicarakan temannya itu.

Terjadi keheningan diantara kami bertiga, dan kulihat cewek itu seperti sedang... memikirkan sesuatu –entahlah (?). Kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan ya... sepertinya dia mencari 'sesuatu' di ponselnya itu.

"masa lo udah lupa sih sama cewek ini?" tanyanya sambil menyerahkan ponselnya padaku.

Kulihat foto yang ditampilkan layar smartphone itu, sebuah foto yang 'WOW' –nge-blur disana-sini juga noise dimana-mana– dan itu kuyakin bukan dijepret dari ponsel ini karena ponsel tuh cewek adalah ponsel keluaran terbaru yang udah pasti canggih disegala sektor. Jadi kemungkinan foto ini emang udah disave dari dulu atau mungkin... dia mememintanya dari orang lain dan mengakui kalo itu fotonya –bisa aja kan.

'Ah sudahlah, gak penting juga dia dapetnya dari mana' batinku.

Kulihat sebuah foto diponsel itu, foto seorang cewek gendut dengan kacamata tebal menghiasi wajahnya dan ya, dia berkulit 'agak' hitam. Kumainkan jariku diponselnya hingga akhirnya jempolku kaku setelah melihat foto cewek itu dengan seorang cowok yang tak lain dan tak bukan adalah fotoku –ralat, foto masa kecilku.

Tiba-tiba ingatan-ingatan masa kecilku dengan cewek yang bernama Rara muncul. Gue inget segala hal yang kulalui dengannya.

Gue inget cewek gembul yang selalu nolongin gue saat gue dibully, yang selalu nemenin gue main, dan satu-satunya sahabat yang gue miliki saat itu. "Rara? ini beneran elo?" tanyaku memastikan dengan senyuman yang mengembang diwajahku. Cewek itu tersenyum ceria dan mengangguk antusias lalu memelukku "kikyyyyyyyy" suaranya disela-sela –ehmm– pelukan.
.

.

.
"Jadi, gimana ceritanya lo bisa tau gue sekolah disini ra?" tanyaku sambil memakan bakso yang barusan kupesan dikantin –sekarang udah jam istirahat dan gue udah ada dikantin bareng Rara sahabat gue.

"Ceritanya panjang ky" jawabnya dengan senyum dibibirnya.

"Terus, gimana ceritanya lo bisa ngenalin gue setelah sekian lama kita gak ketemu? gue kan gak pernah ngasih foto ke elu. Please ceritain dong!" pintaku pada Rara, namun secara refleks tanganku memegang tangan Clara –secara tidak sengaja pastinya. Tapi...

"Ehm" Karina berdeham agak kencang "Hai Ky, gue gabung sini ya?" sambungnya.

"Eh iya, santai aja kali"

"Hai bro" duo kembar Satya dan Anton juga muncul dibelakang Karina.

Posisi duduk kami saat ini, Gue bersebelahan dengan Karina sedangkan diseberang meja ada Clara juga Satya dan Anton.

"Eh Ky, itu siapa?" tanya Karin setengah berbisik.

"Oiya gue lupa, guys kenalin ini sabahat masa kecil gue, Clara" kini mereka pun berjabat tangan dan berkenalan satu sama lain. Tapi Anton dan Satya lah yang paling antusias berkenalan –insting jones :D

Putih Abu-abu (Boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang