Chapter III

25.5K 2.2K 111
                                    

Drey pov...

Saat makan aku merasa risih karena leos terus memberiku tatapan membunuh, kenapa sih aku harus selalu bertemu dengannya...

Selera makanku hilang, aku segera berdiri dan felix menjegahku...

" kau mau kemana" ujarnya

" ke kamar mau tidur ngantuk, felix, vio, angel aku gue duluan yah" ujarku langsung meninggalkan mereka...

Namun saat perjalanan aku ditahan oleh seseorang, bukan seseorang banyak orang,  salah satunya aku kenal dia Chris...

"  loh kok lo buru- buru, bagaimana  perjanjiannya" ujarnya

" ok gue mau" ujarku

" oh iya kenalin ini pangeran stevano knight Liakada, putra mahkota Liakada, ini azelino knight Selinofoto, putra mahkota selinofoto, dan terakhir Revano knight diamanti pangeran diamanti" ujar chris

" salam kenal para pangeran, aku audrey marissa" ujarku sambil menjabat tangan mereka satu-persatu..

"Formal aja, oh iya drey lo kok pakai kemaja dan jeans doang" ujar pince Revano..

" hmm, sekarang aku tanya kalau kalian perang atau kalian melihat orang dieksekusi, anggap saja dia perempuan, maka ia harus memakai dress untuk perang atau mengeksekusi orang" ujarku dan mereka menggeleng...

"Itulah alasanku" ujarku

" tunggu dulu, jangan bilang kau mau menjadi seperti yang kau bilang" ujar prince Azel

" betul, gue bercita- cita ingin menjadi ketua devisi pertahanan dan penyerangan dan ketua devisi eksekusi di kerajaan Fos Athanasia" ujarku mereka membelalakan mata mereka...

" lo serius, emangnya lo bisa" ujar prince stevano

" nggak sih, tapi aku yakin dengan pendirianku" ujarku

" gue duluan yah, mau istirahat" ujarku meninggalkan mereka...

****

Skip pagi...

Matahari masuk menyinari kamarku, aku segera bangun dan bersiap mandi...

Hari ini aku akan di tes, gugup? Iya cemas? Iya tapi aku harus semangat...

Setelah mandi aku memakai seragam ku lengkap dengan rompi putih dengan lambang victoria elemen, memakai celana panjang hitam, kenapa pakai celana, aku tahu pasti ada tes pedang...

Rokku ku masukan ke dalam tas, dan ku ikat buntut kuda rambutku dengan ikat rambut tante maya, lalu memakai bedak dan liptin, tak lupa jubah putih milikku...

Aku segera keluar dan mendapati felix yang sudah siap...

Kami menuju ke kantin untuk sarapan, setelah itu menuju ruang pertandingan untuk tes...

Hari ini semua free class untuk sementara untuk menyaksikan 4 murid baru di tes..

Siapa mereka, aku, vio, lios, dan leos..

Setelah itu kami menuju ke ruang tanding. Aku dan vio menuju ke ruang peserta sedangkan angel dan felix menuju kursi penonton...

" selamat datang, sekarang kita akan menyaksikan siswa baru akan di uji kekuatannya, sekarang kita panggil viona adelfa" ujar pembawa acara...

" semangat vio" ujarku..

Dia viona adelfa, pengendali elemen angin dan petir dari diamanti, dengan mata jingga keemasan..

" lo yakin bisa" ujar seseorang bukan lain adalah leos...

" gue yakin lah" ujarku

" drey lebih baik mati mundur deh, daripada kamu mati" ujar lios

The Victoria Element SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang