Chapter XXII

16.6K 1.2K 45
                                    

Author pov...

1 minggu berlalu, dan tepat malam ini adalah acara pernikahan drey dan leos...

Alex dan lios telah menikah beberapa hari yang lalu...

Selama 3 hari sebelum acara pernikahan leos dan drey tak diperkenankan bertemu...

Dan untuk sofia dia telah melahirkan seorang putri bernama Natalia Charakas Athanasia...

Sekaranh drey telah bersiap-siap untuk acara pernikahannya...

Dia dan leos mejalankan ritual yang dilakukan turun - temurun untuk anggota kerajaan...

Mulai mandi 7 kembang, dll...

Hampir seharian drey menjalankan ritual itu dan sekarang dia sedang bersiap-siap...

Drey dibantu pelayan-pelayannya mempersiapkan diri...

Hampir 2 jam setengah drey bersiap, kini ia sudah siap dengan gaun pengantin putih, rambut yang disanggul dan kudung yang menutup wajahnya...

" drey kami ingin bicara" ujar dewa dlam telepati...

" kalian boleh keluar, termasuk sila" ujar drey dan mereka keluar meninggalkan drey sendirian dikamar...

Cahaya hitam putih keluar dari tubuh drey dan membelah...

Disana sudah berdiri dewi angelasius dan dewa Deminos...

" ada apa?" Ujar drey

" wah lihat putri kita dewa, dia sangat cantik dengan gaun pengantin itu" ujar dewi dengan raut wajah bahagia...

" iya dewi kau benar, tak lama lagi kita punya cucu" ujar dewa.

" hah, papa dewa aku baru saja mau menikah, kenapa kau bilang aku sudah memiliki anak" ujar drey...

" drey apa yang kau bilang tadi?" Ujar dewi

" mama dewi apakah aku harus mengulanginya?" Ujar drey malas...

" kau memanggil deminos papa dewa, dan kau juga memanggilku mama dewi?" Ujar dewi dengan mata berkaca-kaca..

" maafkan aku dewi jika perkataanku menyakitimu" ujar drey merasa bersalah...

" tak, aku tak sedih, tapi aku senang kau tak menganggap kami pelayanmu melainkan orang tuamu" ujar dewi dengan air mata yang mulai menetes...

Siapa bilang dewi tak bisa menangis, emang sih tak bisa, kan dewa dan dewi telah dikutuk, jadi mereka half manusia sehingga memiliki perasaan...

" tentu saja, kalian selama ini melindungiku, dewi selalu menyayangiku layaknya seorang ibu sedangkan dewa menjagaku layaknya seorang ayah" ujar drey dengan senyuman...

" drey bolehkah aku memelukmu?" Ujar dewi ragu...

Tanpa menjawab pertanyaan dewi drey berlari memeluk dewi dengan eratnya...

" tentu saja mama dewi" ujar drey..

" tak perlu memakai dewi cukup mama saja" ujar dewi...

" bagus, kau hanya memeluk dewi cengeng itu sedangkan aku kau lupakan, baiklah" ujar dewa pura- pura marah...

Mereka melepaskan pelukan dan menatap dewa heran...

" kau mengataiku cengeng?" Ujar dewi kesal..

" iya, memangnya kenapa?" Ujar dewa...

" kau!" Ujar dewi marah...

" hei bisakah kalian tak bertengkar" ujar drey dingin...

" dia saja yang alay, memangnya dia saja mau dipeluk?" Ujar dewa jutek...

The Victoria Element SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang