DUA

511 35 3
                                    

Jungsoo menatap kosong pesawat terbang yang baru saja meninggalkan landasan pacu. Ahh.. sepi sekali, sesepi hatinya. Hujan baru saja berhenti. Biasanya ketika hujan Jungsoo akan bergegas ke taman, menunggu gadis Ice creamnya. Tapi entah mengapa hari ini rasa bosan sedang menyerang Jungsoo. Tidak berniat sedikitpun untuk pergi ke taman. Malah memutar mobilnya dan masuk ke salah satu Cafe di bandara Incheon. Jungsoo menyeruput espresso macchiato yang sejak tadi belum disentuhnya. Hmm... terasa tidak enak karena sudah mulai dingin.

Di sisi lain, seorang wanita berjalan tergesa, sesekali mengumpat kesal. Raut wajahnya sudah berlipat dengan bibir yang cemberut. Beberapa kali menghentakan kakinya keras ke ubin Cafe yang di laluinya, menyeret kasar koper di tangannya.

Brak! Wanita itu tidak sengaja menyenggol tangan Jungsoo yang baru saja mengangkat cangkirnya.

"Ahh!!" Jungsoo berteriak, mundur, mendorong kursinya hingga jatuh ke lantai. Espresso macchiatonya tumpah dan membasahi celananya. Wanita itu berhenti.

"Duibuqi! (Maaf, bahasa China)." Wanita itu membungkukkan badannya. Jungsoo berkacak pinggang. Menatap tajam wanita di depannya.

"Duibuqi! Saya benar-benar tidak sengaja. Aku akan mengganti kopinya dan ahh... bagaimana dengan celanamu?" Jungsoo menghela dan mengelapkan tisu ke celananya yang basah. Sebenarnya tidak mengerti apa yang sedang wanita itu bicarakan.

"Ehh.. dasar wanita! Tidak bisa memberiku privasi sedikitpun. Apa mereka tidak bosan menggodaku? Memang susah jadi lelaki terkenal, tampan, kaya dan mempesona. Dimanapun berada wanita selalu mengerubungiku. Ini lagi, wanita China satu ini. Menggunakan cara kuno untuk menarik perhatianku! Dia pikir apa semudah itu menarik perhatianku?" gumam Jungsoo sambil mengibas-ngibaskan tisunya dengan sedikit kasar. Sampai-sampai serpihan-serpihan tisu melekat di celananya yang basah. Wanita itu mengeluarkan sapu tangan dari tas kecilnya dan menghempaskan sapu tangannya di meja.

"Maaf karena tidak sengaja menyenggol dan menumpahkan kopi ke celana anda. Tapi aku tidak berusaha menggoda anda. Apa anda anggota Boyband terkenal? Atau anda aktor Drama? Apa anda sebegitu terkenalnya sehingga saya harus menggunakan cara kuno atau apalah itu untuk menarik perhatian anda! Saya rasa tidak! Wajah anda bahkan tidak enak untuk dipandang!" ucap wanita itu tegas menggunakan bahasa Korea formal dengan fasih dan meninggikan nada bicaranya. Jungsoo mendelik. Ternyata bisa bahasa Korea. Wanita itu menatap tajam Jungsoo, kemudian berlalu membawa kopernya dengan kasar. Jungsoo menatap kesal punggung wanita yang tadi menabraknya. Congkak. Baru kali ini ada wanita yang seperti itu. Apa dia benar-benar tidak mengenal Jungsoo? Yang benar saja? Seluruh pelosok dunia mengenal Jungsoo, mana mungkin wanita itu tidak mengenali Jungsoo? Apa wanita itu berasal dari planet luar?

Wanita itu, Kim Raejae, melangkah dengan kesal keluar dari Cafe. Ahh... hari ini benar-benar sial. Harus menunggu tiga jam di bandara ditambah lagi bertemu lelaki sombong dengan tingkat percaya diri yang luar biasa seperti tadi. Arrgghh! Kalau saja dia tahu alamat apartemen Oppa-nya, mungkin dia sudah di sana sekarang dan tidak perlu menunggu seperti ini.

Raejae melirik jam yang melingkar di tangan kanannya. Menyandarkan tubuhnya pada kaca besar yang menghadap langsung ke landasan pacu.

"Ya, Kim Raejae!" teriak seorang lelaki berkemeja hitam berjarak dua puluh meter dari wanita itu, sedikit terengah. Lelaki itu menopangkan tangannya di lutut, mencoba mengatur nafas. Kim Raejae mengalihkan pandangannya pada wajah lelaki itu dengan kesal. Lelaki itu tersenyum. Raejae membanting kasar kopernya. Menahan air mata dari rasa kesal dan rindu yang sejak tadi sudah memaksa hatinya untuk meledak. Menunggu tiga jam di bandara sungguh menyiksa. Lelaki itu, Hankyung, kembali berjalan. Mengikis jaraknya dengan Raejae.

"Duibuqi!" lirihnya memungut koper yang tadi di banting Raejae. Raejae menatap tajam Hankyung. Dia benar-benar kesal. Ingin sekali rasanya memukul laki-laki di depannya ini. "Arra, Oppa tau Oppa salah. Jadi maafkan Oppa, eoh!" bujuk Hankyung mencoba menggenggam tangan Raejae. Tes! Satu tetes airmatanya meluncur bebas.

Ice Cream (FF/ Park Jungsoo- Kim Raejae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang